Moskow Tuding Washington Dalang Serangan Drone ke Kremlin
loading...
A
A
A
MOSKOW - Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengklaim semua keputusan Kiev pada akhirnya ditentukan oleh Washington, termasuk target mana yang akan dicapai dan dengan cara apa. Pernyataannya muncul setelah dua drone Ukraina gagal menyerang Kremlin pada Rabu dini hari.
“Keputusan seperti itu – definisi tujuan, definisi sarana, dan sebagainya – semua ini didiktekan ke Kiev dari Washington, dan kami sangat menyadarinya,” kata Peskov kepada wartawan seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (5/5/2023).
Juru bicara Presiden Vladimir Putin itu menolak upaya pejabat Amerika Serikat (AS) dan Ukraina untuk menyangkal serangan hari Rabu, menyebutnya sebagai "menggelikan."
"Kami tahu betul bahwa keputusan untuk melakukan tindakan teroris semacam itu dibuat bukan di Kiev, tetapi di Washington," ucap Peskov.
Peskov menegaskan bahwa penting bagi AS untuk memahami dengan jelas bahwa Rusia menyadari keterlibatannya di Ukraina dan betapa berbahayanya keterlibatan langsung semacam itu.
Peskov mengatakan bahwa upaya serangan pesawat tak berawak Kiev di Kremlin sedang diselidiki secara menyeluruh, tetapi tidak memberikan perkiraan kapan kesimpulan akan diumumkan secara resmi.
Peskov menegaskan kembali bahwa Moskow berhak menanggapi serangan itu dengan berbagai langkah. Meskipun menolak untuk merinci tindakan apa yang mungkin dilakukan, pejabat Kremlin itu bersikeras bahwa tindakan tersebut akan dipertimbangkan dengan hati-hati dan sejalan dengan kepentingan Rusia.
Menanggapi komentar Peskov, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby dengan menegaskan bahwa Washington sama sekali tidak terlibat dalam insiden tersebut.
“Kami tidak melakukan itu dan kami tidak ada hubungannya dengan itu,” katanya kepada MSNBC.
Kantor Putin melaporkan pada hari Rabu bahwa dua UAV Ukraina telah dilumpuhkan oleh pertahanan udara saat mencoba menyerang kediaman presiden Kremlin di Moskow pada dini hari.
"Putin tidak berada di Kremlin pada saat kejadian dan tidak ada yang terluka," tambah pernyataan itu.
Rusia menggambarkan serangan pesawat tak berawak yang gagal itu sebagai tindakan teroris yang direncanakan sebelumnya dan upaya pembunuhan Putin yang dilakukan oleh Kiev.
Kremlin telah bersumpah bahwa Moskow akan membalas serangan itu di mana saja dan kapan saja dianggap perlu, sementara anggota parlemen senior Rusia Vyacheslav Volodin menyerukan penggunaan senjata yang mampu menghentikan dan menghancurkan rezim teroris Kiev.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah keterlibatan negaranya dalam serangan itu, sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Washington tidak dapat dengan cara apa pun memvalidasi klaim Rusia.
“Keputusan seperti itu – definisi tujuan, definisi sarana, dan sebagainya – semua ini didiktekan ke Kiev dari Washington, dan kami sangat menyadarinya,” kata Peskov kepada wartawan seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (5/5/2023).
Juru bicara Presiden Vladimir Putin itu menolak upaya pejabat Amerika Serikat (AS) dan Ukraina untuk menyangkal serangan hari Rabu, menyebutnya sebagai "menggelikan."
"Kami tahu betul bahwa keputusan untuk melakukan tindakan teroris semacam itu dibuat bukan di Kiev, tetapi di Washington," ucap Peskov.
Peskov menegaskan bahwa penting bagi AS untuk memahami dengan jelas bahwa Rusia menyadari keterlibatannya di Ukraina dan betapa berbahayanya keterlibatan langsung semacam itu.
Peskov mengatakan bahwa upaya serangan pesawat tak berawak Kiev di Kremlin sedang diselidiki secara menyeluruh, tetapi tidak memberikan perkiraan kapan kesimpulan akan diumumkan secara resmi.
Peskov menegaskan kembali bahwa Moskow berhak menanggapi serangan itu dengan berbagai langkah. Meskipun menolak untuk merinci tindakan apa yang mungkin dilakukan, pejabat Kremlin itu bersikeras bahwa tindakan tersebut akan dipertimbangkan dengan hati-hati dan sejalan dengan kepentingan Rusia.
Menanggapi komentar Peskov, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby dengan menegaskan bahwa Washington sama sekali tidak terlibat dalam insiden tersebut.
“Kami tidak melakukan itu dan kami tidak ada hubungannya dengan itu,” katanya kepada MSNBC.
Kantor Putin melaporkan pada hari Rabu bahwa dua UAV Ukraina telah dilumpuhkan oleh pertahanan udara saat mencoba menyerang kediaman presiden Kremlin di Moskow pada dini hari.
"Putin tidak berada di Kremlin pada saat kejadian dan tidak ada yang terluka," tambah pernyataan itu.
Rusia menggambarkan serangan pesawat tak berawak yang gagal itu sebagai tindakan teroris yang direncanakan sebelumnya dan upaya pembunuhan Putin yang dilakukan oleh Kiev.
Kremlin telah bersumpah bahwa Moskow akan membalas serangan itu di mana saja dan kapan saja dianggap perlu, sementara anggota parlemen senior Rusia Vyacheslav Volodin menyerukan penggunaan senjata yang mampu menghentikan dan menghancurkan rezim teroris Kiev.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah keterlibatan negaranya dalam serangan itu, sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Washington tidak dapat dengan cara apa pun memvalidasi klaim Rusia.
(ian)