Serangkaian Ledakan Terdengar di Seluruh Ukraina, Rusia Balas Serangan Drone
loading...
A
A
A
KIEV - Media Ukraina melaporkan serangkaian ledakan di ibu kota dan beberapa kota lainnya. Pertahanan udara diaktifkan untuk menghalau dugaan serangan pesawat tak berawak (drone) dan rudal Rusia pada Kamis pagi (4/5/2023).
“Beberapa ledakan terdengar di Kiev setelah pemerintah kota memperingatkan penduduk tentang serangan yang datang sekitar pukul 02.00 waktu setempat,” ungkap laporan kantor berita UNIAN.
Pada saat yang sama, ledakan dilaporkan di Odessa, kantor berita RBC Ukraina melaporkan.
Penduduk setempat membagikan foto dan video yang belum dikonfirmasi tentang serangan yang diklaim di Telegram.
Seruan kepada masyarakat untuk memperhatikan peringatan tentang ancaman rudal juga datang dari wilayah Nikolayev, Poltava, Chernigov, Sumy, Kharkov dan Dnepropetrovsk.
Kementerian Pertahanan Rusia sejauh ini belum mengomentari laporan serangan terbaru tersebut.
Serangan yang dilaporkan itu terjadi setelah Ukraina diduga meluncurkan dua serangan drone yang dimaksudkan untuk menyerang kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin.
Drone itu dijatuhkan menggunakan langkah-langkah peperangan elektronik dan tidak menimbulkan korban atau kerusakan, menurut kantor presiden Rusia.
“Kami menganggap ini sebagai aksi teroris yang direncanakan sebelumnya dan upaya melawan presiden Rusia,” bunyi pesan dari Kremlin.
“Rusia berhak membalas dengan cara, tempat, dan waktu yang dipilihnya,” tegas pernyataan itu.
“Beberapa ledakan terdengar di Kiev setelah pemerintah kota memperingatkan penduduk tentang serangan yang datang sekitar pukul 02.00 waktu setempat,” ungkap laporan kantor berita UNIAN.
Pada saat yang sama, ledakan dilaporkan di Odessa, kantor berita RBC Ukraina melaporkan.
Penduduk setempat membagikan foto dan video yang belum dikonfirmasi tentang serangan yang diklaim di Telegram.
Seruan kepada masyarakat untuk memperhatikan peringatan tentang ancaman rudal juga datang dari wilayah Nikolayev, Poltava, Chernigov, Sumy, Kharkov dan Dnepropetrovsk.
Kementerian Pertahanan Rusia sejauh ini belum mengomentari laporan serangan terbaru tersebut.
Serangan yang dilaporkan itu terjadi setelah Ukraina diduga meluncurkan dua serangan drone yang dimaksudkan untuk menyerang kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin.
Drone itu dijatuhkan menggunakan langkah-langkah peperangan elektronik dan tidak menimbulkan korban atau kerusakan, menurut kantor presiden Rusia.
“Kami menganggap ini sebagai aksi teroris yang direncanakan sebelumnya dan upaya melawan presiden Rusia,” bunyi pesan dari Kremlin.
“Rusia berhak membalas dengan cara, tempat, dan waktu yang dipilihnya,” tegas pernyataan itu.
(sya)