Tantangan Warga Saudi Pasca Idulfitri, Penyesuaian Kembali Pola Tidur
loading...
A
A
A
RIYADH - Selama Ramadan , sebagian besar pola tidur umat Islam berubah. Mereka harus berbuka puasa di malam hari dan tidur setelah sahur. Kegiatan Ramadan dan pertemuan keluarga yang terjadi di malam hari juga berkontribusi pada perubahan pola tidur.
Kemungkinan besar, perayaan Idulfitri tidak akan mengubah siklus tidur Ramadan bagi kebanyakan warga Arab Saudi. Saat kembali bekerja, banyak yang akan mengalami beragam gejala, termasuk kelesuan, perubahan suasana hati, dan sakit kepala.
Menurut Dr. Ahmed Salem Bahamam, konsultan spesialis pengobatan tidur. Fakta bahwa pola tidur yang tidak teratur atau larut malam dapat memengaruhi kesehatan kita.
“Sistem metabolisme, sistem peredaran darah, dan sistem kekebalan semuanya terkait dengan pola tidur dan jam biologis,” jelas Dr. Bahamam, seperti dikutip dari Arab News.
“Pola tidur yang buruk menyebabkan peningkatan tekanan darah, fungsi jantung yang buruk, peningkatan nafsu makan, dan penambahan berat badan,” lanjutnya.
Selama Ramadhan, sama seperti umat Muslim di negara lain, warga Saudi kurang tidur. Terutama mereka yang pergi ke sekolah atau bekerja, karena mereka cenderung terjaga sepanjang malam dan tidur setelah sahur.
“Ketika kami melakukan tinjauan sistematis dari semua penelitian yang diterbitkan terkait dengan waktu tidur yang tertunda dan pola tidur yang tidak teratur, kami menemukan bahwa kebanyakan orang kehilangan sekitar satu jam tidur per malam, rata-rata, selama Ramadhan dibandingkan dengan Syaban (bulan sebelumnya),” jelas Dr Bahamam.
“Dan, kami menemukan ada gangguan parah pada jam biologis kebanyakan orang, dalam arti malam menjadi siang dan siang menjadi malam,” lanjutnya.
Kemungkinan besar, perayaan Idulfitri tidak akan mengubah siklus tidur Ramadan bagi kebanyakan warga Arab Saudi. Saat kembali bekerja, banyak yang akan mengalami beragam gejala, termasuk kelesuan, perubahan suasana hati, dan sakit kepala.
Menurut Dr. Ahmed Salem Bahamam, konsultan spesialis pengobatan tidur. Fakta bahwa pola tidur yang tidak teratur atau larut malam dapat memengaruhi kesehatan kita.
“Sistem metabolisme, sistem peredaran darah, dan sistem kekebalan semuanya terkait dengan pola tidur dan jam biologis,” jelas Dr. Bahamam, seperti dikutip dari Arab News.
“Pola tidur yang buruk menyebabkan peningkatan tekanan darah, fungsi jantung yang buruk, peningkatan nafsu makan, dan penambahan berat badan,” lanjutnya.
Selama Ramadhan, sama seperti umat Muslim di negara lain, warga Saudi kurang tidur. Terutama mereka yang pergi ke sekolah atau bekerja, karena mereka cenderung terjaga sepanjang malam dan tidur setelah sahur.
“Ketika kami melakukan tinjauan sistematis dari semua penelitian yang diterbitkan terkait dengan waktu tidur yang tertunda dan pola tidur yang tidak teratur, kami menemukan bahwa kebanyakan orang kehilangan sekitar satu jam tidur per malam, rata-rata, selama Ramadhan dibandingkan dengan Syaban (bulan sebelumnya),” jelas Dr Bahamam.
“Dan, kami menemukan ada gangguan parah pada jam biologis kebanyakan orang, dalam arti malam menjadi siang dan siang menjadi malam,” lanjutnya.