Korban Tewas Tragedi Berebut Uang Amal di Yaman Bertambah Jadi 85 Orang

Kamis, 20 April 2023 - 13:59 WIB
loading...
Korban Tewas Tragedi...
Sebanyak 85 warga Yaman tewas berdesak-desakan dan terinjak-injak saat berebut pembagian uang amal oleh para pedagang menjelang Idulfitri. Foto/NDTV
A A A
SANAA - Korban tewas dalam tragedi berebut uang amal menjelang Idulfitri di Sanaa, Yaman , pada Kamis (20/4/2023), bertambah menjadi 85 orang. Sebelumnya, korban tewas dilaporkan sebanyak 79 orang dan lebih dari 100 lainnya terluka.

Ratusan orang di negara yang dilanda kemiskinan itu berkumpul di sebuah sekolah di Ibu Kota Yaman, Sanaa, untuk menerima bantuan tunai sebesar 5.000 Rial Yaman (sekitar USD8) yang dibagikan para pedagang.

"Setidaknya 85 orang tewas dan lebih dari 322 orang lainnya terluka setelah penyerbuan di distrik Bab al-Yaman di ibu kota," kata seorang pejabat keamanan Houthi.

Houthi adalah kelompok pemberontak yang merebut kendali kota Sanaa setelah perang saudara pecah di negara itu tahun 2015.



"Wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas," kata pejabat itu kepada AFP tanpa menyebut nama karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan.

Seorang pejabat kesehatan Houthi mengonfirmasi jumlah korban tersebut.

Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Houthi mengatakan para korban tewas dan terluka telah dipindahkan ke rumah sakit, dan mereka yang bertanggung jawab atas peristiwa itu ditangkap.

Video yang disiarkan oleh saluran televisi Al Masirah menunjukkan sekelompok orang berkerumun bersama, dengan orang-orang yang saling menginjak untuk mencoba melewatinya.

Banyak yang mulutnya ditutup oleh tangan orang lain dalam tragedi tersebut. Banyak juga yang tewas terinjak-injak karena kerumuman yang begitu padat.

Orang-orang bersenjata dengan pakaian militer dan pekerja distribusi berteriak kepada massa untuk mundur ketika mereka mencoba menarik orang keluar dari himpitan.

Menurut Ketua Komite Revolusi Tertinggi Houthi, Mohamed Ali al-Houthi, kepadatan menyebabkan tragedi.

Dia menambahkan, orang-orang memadati jalan sempit menuju pintu belakang sekolah.

Begitu gerbang dibuka, massa mengalir ke tangga sempit menuju ke halaman tempat pembagian uang berlangsung.

Saksi mata, bagaimanapun, mengatakan bahwa tembakan menyebabkan orang panik.

Setelah penyerbuan, keluarga berkumpul di rumah sakit tetapi banyak yang tidak diizinkan masuk karena pejabat tinggi juga mengunjungi korban tewas dan terluka.

Seorang koresponden AFP di Sanaa melihat kerumunan besar di luar salah satu pintu masuk rumah sakit.

Di sekolah, pasukan keamanan yang dikerahkan terlihat menghalangi kerabat memasuki fasilitas untuk menemukan orang-orang terkasih.

Cuplikan televisi Al Masirah menunjukkan mayat berserakan di kompleks, yang berserakan dengan sandal dan potongan pakaian.

Kepala politik pemberontak Houthi, Mahdi al-Mashat, mengatakan sebuah komite telah dibentuk untuk menyelidiki tragedi tersebut.

Seorang pejabat keamanan Houthi mengatakan tiga orang telah ditahan karena dicurigai terlibat.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1897 seconds (0.1#10.140)