Sejarah Berdirinya Masjid al-Aqsa, Kiblat Pertama Umat Islam Sebelum Kakbah

Selasa, 11 April 2023 - 15:45 WIB
loading...
Sejarah Berdirinya Masjid al-Aqsa, Kiblat Pertama Umat Islam Sebelum Kakbah
Masjid al-Aqsa di Yerusalem, Palestina. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Sejak berdirinya Masjid al-Aqsa atau Masijidil Aqsa telah menyimpan sejarah yang teramat panjang. Masjid ini didirikan oleh Nabi ibrahim AS dan banyak dijadikan sebagai rumah ibadah oleh nabi-nabi setelahnya.

Dalam riwayatnya masjid Al Aqsa telah menyimpan banyak sejarah penting bagi peradaban agama di dunia. Situs suci tersebut sejak zaman dahulu telah dijadikan simbol toleransi antarumat beragama dari Islam, Kristen hingga Yahudi.

Sejarah Berdirinya Masjid al-Aqsa

Sejarah Islam mengatakan bahwa Masjid al-Aqsa didirikan pertama kali oleh Nabi Ibrahim AS. Setelah beliau wafat, putranya Nabi Ishaq dan cucu Nabi Yaqub AS hingga cicit nya yakni Nabi Yusuf AS pun masih menjaga keberadaan masjid ini.

Al-Aqsa memiliki makna yang sangat besar dalam tradisi keagamaan Islam serta sejarahnya. Masjid yang satu ini juga dikenal sebagai kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya berpindah ke Ka’bah di Mekkah.

Dikutip dari laman studi, sejak berdirinya zaman kenabian, Masjid al-Aqsa telah mengalami renovasi besar-besaran pada zaman khalifah Umayyah Abd al-Malik atau putranya al-Walid I pada periode khalifah tersebut antara tahun 685 M hingga 715 M.

Namun setelah Yerusalem dilanda gempa bumi pada tahun 746 M, al-Aqsa juga kemudian mengalami perubahan besar pada struktur pembangunannya.

Pada tahun 780 M, Khalifah Abbasiyah al-Mahdi kemudian berhasil mengembalikan kejayaan masjid tersebut. Namun gempa bumi lain kembali menyebabkan kehancuran serius pada tahun 1033 yang mengharuskan al-Aqsa kembali dibangun.

Selama Perang Salib, al-Aqsa diduduki oleh tentara salib Kristen mulai tahun 1099. Menyusul direbutnya kembali Yerusalem oleh pasukan di bawah Saladin dari dinasti Ayyubiyah pada tahun 1187, tentara salib pun kehilangan kendali atas masjid.

Pada tahun 1517, Yerusalem berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman dan Masjid al-Aqsa pun turut dikuasainya. Berabad-abad kemudian, gempa bumi pun kembali terjadi di tahun 1837 dan langsung diperbaiki.

Meskipun tidak pernah dilanda gempa yang hebat kembali, pada tahun 1922 Masjid al-Aqsa kemudian mengalami renovasi besar untuk memperbaiki area masjid yang bobrok sekaligus memulihkan desain interior dan kaca di dalam masjid.

Sejak didirikannya sebagai tempat ibadah dan simbol toleransi, Al-Aqsa juga dianggap sebagai Baitulmaqdis atau Bait Suci oleh umat Yahudi. Maka tak heran ketika sampai saat ini Masjid al-Aqsa diperebutkan oleh Israel dan Palestina.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1124 seconds (0.1#10.140)