Pertahanan Udara Rusia Tembak Jatuh Rudal Ukraina di Crimea
loading...
A
A
A
SEVASTOPOL - Pihak berwenang mengatakan sistem pertahanan udara Rusia telah menembak jatuh rudal Ukraina di atas Crimea , menambahkan bahwa serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan infrastruktur.
Dalam sebuah postingan Telegram, kepala Republik Crimea, Sergey Aksenov mengatakan sebuah rudal diluncurkan dari sisi Ukraina telah dihancurkan di atas kota pesisir Feodosia di bagian tenggara semenanjung.
Belakangan, Oleg Kryuchkov, penasihat senior Aksenov, mengeluarkan pembaruan tentang insiden tersebut
“Puing-puing rudal Ukraina yang dijatuhkan oleh pertahanan udara jatuh di salah satu pemukiman Crimea. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan,” klaimnya seperti dikutip dari RT, Sabtu (8/4/2023).
Media lokal merilis foto-foto yang menunjukkan kepulan asap besar, yang terlihat dari jarak beberapa kilometer, membubung dari lokasi di mana proyektil tersebut tampaknya mendarat. Mereka juga menerbitkan gambar-gambar yang tampak seperti puing-puing dari rudal tersebut.
Di tengah konflik Ukraina yang sedang berlangsung, Crimea, yang menampung fasilitas utama angkatan laut Rusia, berulang kali menjadi sasaran serangan Kiev. Bulan lalu, otoritas lokal mengatakan pertahanan udara Rusia telah menembak jatuh beberapa drone Ukraina di atas kota Dzhankoy, dengan satu orang terluka dalam serangan itu.
"Puing-puing pesawat juga merusak sebuah rumah dan toko di daerah itu," tambah mereka.
Semenanjung Crimea, yang sebagian besar memilih untuk menjadi bagian dari Rusia pada 2014 setelah kudeta yang didukung Barat di Kiev, juga bisa menjadi target serangan balasan musim semi Ukraina, menurut pejabat Ukraina.
Mikhail Podoliak, pembantu senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, awal pekan ini mengklaim bahwa Kiev dapat merebut kembali Crimea dalam waktu tujuh bulan. Ia menambahkan bahwa harus memberantas semua yang berbau Rusia di semenanjung itu.
Namun bulan lalu, mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan bahwa setiap upaya Kiev untuk merebut Crimea dapat menjamin pengerahan semua alat perlindungan, termasuk asetnuklirMoskow.
Dalam sebuah postingan Telegram, kepala Republik Crimea, Sergey Aksenov mengatakan sebuah rudal diluncurkan dari sisi Ukraina telah dihancurkan di atas kota pesisir Feodosia di bagian tenggara semenanjung.
Belakangan, Oleg Kryuchkov, penasihat senior Aksenov, mengeluarkan pembaruan tentang insiden tersebut
“Puing-puing rudal Ukraina yang dijatuhkan oleh pertahanan udara jatuh di salah satu pemukiman Crimea. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan,” klaimnya seperti dikutip dari RT, Sabtu (8/4/2023).
Media lokal merilis foto-foto yang menunjukkan kepulan asap besar, yang terlihat dari jarak beberapa kilometer, membubung dari lokasi di mana proyektil tersebut tampaknya mendarat. Mereka juga menerbitkan gambar-gambar yang tampak seperti puing-puing dari rudal tersebut.
Di tengah konflik Ukraina yang sedang berlangsung, Crimea, yang menampung fasilitas utama angkatan laut Rusia, berulang kali menjadi sasaran serangan Kiev. Bulan lalu, otoritas lokal mengatakan pertahanan udara Rusia telah menembak jatuh beberapa drone Ukraina di atas kota Dzhankoy, dengan satu orang terluka dalam serangan itu.
"Puing-puing pesawat juga merusak sebuah rumah dan toko di daerah itu," tambah mereka.
Semenanjung Crimea, yang sebagian besar memilih untuk menjadi bagian dari Rusia pada 2014 setelah kudeta yang didukung Barat di Kiev, juga bisa menjadi target serangan balasan musim semi Ukraina, menurut pejabat Ukraina.
Mikhail Podoliak, pembantu senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, awal pekan ini mengklaim bahwa Kiev dapat merebut kembali Crimea dalam waktu tujuh bulan. Ia menambahkan bahwa harus memberantas semua yang berbau Rusia di semenanjung itu.
Namun bulan lalu, mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan bahwa setiap upaya Kiev untuk merebut Crimea dapat menjamin pengerahan semua alat perlindungan, termasuk asetnuklirMoskow.
(ian)