Stoltenberg Sebut Masa Depan Ukraina Bersama NATO
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Kepala NATO Jens Stoltenberg menyatakan dukungan untuk keanggotaan Ukraina di dalam NATO. Ini merupakan dukungan tegas yang disampaikan Stoltenberg agar Ukraina bisa menjadi bagian dari keluarga besar aliansi tersebut.
"Masa depan Ukraina adalah keluarga Euro-Atlantik," kata Stoltenberg kepada wartawan pada konferensi pers setelah reuni Komisi NATO-Ukraina pada hari pertama pertemuan para menteri luar negeri NATO, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (4/4/2023).
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba juga berpartisipasi dalam sesi tersebut. Stoltenberg menegaskan bahwa sekutu NATO tetap berkomitmen pada kebijakan pintu terbuka NATO, tetapi memperingatkan bahwa “langkah pertama adalah memastikan bahwa Ukraina berlaku sebagai negara merdeka.”
Dia menyambut janji sekutu NATO dalam mendukung Kyiv, dan mengumumkan bahwa NATO akan "mengembangkan inisiatif dukungan multi-tahun untuk Ukraina" untuk membantu transisi tentara Ukraina dari "peralatan dan doktrin era Soviet ke standar NATO."
Dia juga menegaskan kembali dukungan NATO untuk Kiev dalam menghadapi agresi Rusia “selama yang diperlukan”. Selama lebih dari satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, sejumlah negara anggota NATO telah menyatakan dukungan pada Ukraina.
Beberapa negara Barat bahkan telah menyuplai Ukraina dengan segala bentuk persenjataan dan peralatan tempur. Amerika Serikat menjadi negara anggota NATO yang memberi bantuan terbesar pada Ukraina hingga saat ini.
Pertemuan dua hari itu akan dilanjutkan dengan pembicaraan antara menteri luar negeri NATO dan rekan mereka dari Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Australia.
"Masa depan Ukraina adalah keluarga Euro-Atlantik," kata Stoltenberg kepada wartawan pada konferensi pers setelah reuni Komisi NATO-Ukraina pada hari pertama pertemuan para menteri luar negeri NATO, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (4/4/2023).
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba juga berpartisipasi dalam sesi tersebut. Stoltenberg menegaskan bahwa sekutu NATO tetap berkomitmen pada kebijakan pintu terbuka NATO, tetapi memperingatkan bahwa “langkah pertama adalah memastikan bahwa Ukraina berlaku sebagai negara merdeka.”
Dia menyambut janji sekutu NATO dalam mendukung Kyiv, dan mengumumkan bahwa NATO akan "mengembangkan inisiatif dukungan multi-tahun untuk Ukraina" untuk membantu transisi tentara Ukraina dari "peralatan dan doktrin era Soviet ke standar NATO."
Dia juga menegaskan kembali dukungan NATO untuk Kiev dalam menghadapi agresi Rusia “selama yang diperlukan”. Selama lebih dari satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, sejumlah negara anggota NATO telah menyatakan dukungan pada Ukraina.
Beberapa negara Barat bahkan telah menyuplai Ukraina dengan segala bentuk persenjataan dan peralatan tempur. Amerika Serikat menjadi negara anggota NATO yang memberi bantuan terbesar pada Ukraina hingga saat ini.
Pertemuan dua hari itu akan dilanjutkan dengan pembicaraan antara menteri luar negeri NATO dan rekan mereka dari Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Australia.
(esn)