Jadi Presiden DK PBB, Rusia Sentil Barat: Kami Tidak Promosikan Standar Ganda
loading...
A
A
A
NEW YORK - Rusia akan bertindak sebagai perantara yang jujur selama masa kepresidenannya di Dewan Keamanan PBB , dan upaya untuk memprovokasi Rusia pasti akan gagal. Hal itu diungkapkan Deputi Perwakilan Tetap Pertama untuk PBB Rusia, Dmitry Polyansky, di saluran Telegramnya.
Rusia telah mengambil alih kursi kepresidenan Dewan Keamanan PBB pada 1 April kemarin.
"Jadi, semua pembenci dan musuh kita, yang perspektif ini seperti tulang di tenggorokan, dipermalukan," kata Polyansky seperti dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Minggu (2/4/2023).
Dia mencatat bahwa aturan hukum dan prosedur internasional, yang dikembangkan selama beberapa dekade sebenarnya berlaku di PBB, alih-alih 'tatanan berbasis aturan', yang oleh kolektif Barat berusaha untuk menggantikan hukum internasional.
"Sebagai presiden seharusnya, kami akan bertindak sebagai perantara yang jujur, seperti yang kami lakukan pada Februari 2022, ketika kepresidenan kami bertepatan dengan dimulainya operasi khusus," kata pejabat Rusia itu.
"Setiap upaya untuk memprovokasi kami pasti gagal sebelumnya. Tidak seperti mantan mitra Barat kami, kami bermain adil di arena internasional dan kami tidak mempromosikan standar ganda," imbuhnya.
Sebelumnya, sebuah kampanye terungkap di media Amerika Serikat (AS) sehubungan dengan kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan pada bulan April. Sejumlah edisi AS meragukan hak presiden Rusia.
Namun Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya dalam sebuah wawancara untuk TASS mengatakan bahwa tidak mungkin mencabut hak ini dari Rusia.
Rusia telah mengambil alih kursi kepresidenan Dewan Keamanan PBB pada 1 April kemarin.
"Jadi, semua pembenci dan musuh kita, yang perspektif ini seperti tulang di tenggorokan, dipermalukan," kata Polyansky seperti dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Minggu (2/4/2023).
Dia mencatat bahwa aturan hukum dan prosedur internasional, yang dikembangkan selama beberapa dekade sebenarnya berlaku di PBB, alih-alih 'tatanan berbasis aturan', yang oleh kolektif Barat berusaha untuk menggantikan hukum internasional.
"Sebagai presiden seharusnya, kami akan bertindak sebagai perantara yang jujur, seperti yang kami lakukan pada Februari 2022, ketika kepresidenan kami bertepatan dengan dimulainya operasi khusus," kata pejabat Rusia itu.
"Setiap upaya untuk memprovokasi kami pasti gagal sebelumnya. Tidak seperti mantan mitra Barat kami, kami bermain adil di arena internasional dan kami tidak mempromosikan standar ganda," imbuhnya.
Sebelumnya, sebuah kampanye terungkap di media Amerika Serikat (AS) sehubungan dengan kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan pada bulan April. Sejumlah edisi AS meragukan hak presiden Rusia.
Namun Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya dalam sebuah wawancara untuk TASS mengatakan bahwa tidak mungkin mencabut hak ini dari Rusia.