3 Alasan Zakir Naik Diburu India, Salah Satunya Dianggap Menghasut Terorisme
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penceramah kontroversial, Zakir Naik , telah diburu pihak berwenang negara asalnya; India, sejak 2016 silam. Ada beberapa alasan mengapa New Delhi sangat ingin menangkap penceramah tersebut.
Lantaran statusnya sebagai buron, Zakir Naik mencari tempat aman di beberapa negara. Pada 2017, dia pergi ke Malaysia dan menjadi penduduk tetap di sana untuk berlindung.
Pemerintah India telah meminta pemerintah Malaysia mengekstradisi penceramah tersebut. Namun permintaan itu tidak bisa dipenuhi karena Interpol menolak mengeluarkan Red Notice untuk penangkapan pria kelahiran Mumbai tersebut.
Malaysia pada tahun 2019 juga menentang tegas ekstradisi Zakir Naik karena menganggap penceramah tersebut tidak akan mendapat keadilan di India.
Meski ditolak Malaysia, India tetap terus meminta ekstradisi Zakir Naik. Ada tiga alasan mengapa penceramah itu diburu pihak berwenang dari negara asalnya.
Melansir dari BBC, Kejaksaan India mendakwa penceramah Zakir Naik dengan pencucian uang. Zakir yang tinggal di pengasingan, dituduh memperoleh aset kriminal senilai USD28 juta pada tahun 2016.
Tuduhan tersebut ditepis langsung oleh Zakir Naik dan mengungkapkan bahwa berita tersebut adalah bohong dan tak berdasar.
Juga pada tahun 2016, Badan Kontraterorisme India mengajukan pengaduan terhadap Zakir Naik, menuduhnya mempromosikan kebencian agama dan kegiatan melanggar hukum lainnya.
Pada 17 November 2016, Islamic Research Foundation (IRF), badan kegiatan sosial keagamaan yang dibangun Naik dinyatakan sebagai organisasi yang melanggar hukum di bawah Undang-Undang Kegiatan (Pencegahan) Melanggar Hukum 1967.
Zakir Naik dituduh mempromosikan bentuk Islam radikal di saluran Peace TV. Saluran tersebut dilarang tayang di india, tetapi diperkirakan memiliki 200 juta pemirsa di seluruh dunia.
Lantaran hal tersebut, negara-negara lain juga ikut melarang saluran tersebut termasuk Kanada, Inggris, dan Bangladesh.
Bahkan pada Juli 2016 lalu, sempat terjadi serangan teror di Dhaka, Bangladesh. Dilansir dari India Today, pelaku teror mengungkapkan pada penyidik bahwa dia dipengaruhi oleh ceramah Zakir Naik melalui channel Youtube.
Lantaran statusnya sebagai buron, Zakir Naik mencari tempat aman di beberapa negara. Pada 2017, dia pergi ke Malaysia dan menjadi penduduk tetap di sana untuk berlindung.
Pemerintah India telah meminta pemerintah Malaysia mengekstradisi penceramah tersebut. Namun permintaan itu tidak bisa dipenuhi karena Interpol menolak mengeluarkan Red Notice untuk penangkapan pria kelahiran Mumbai tersebut.
Malaysia pada tahun 2019 juga menentang tegas ekstradisi Zakir Naik karena menganggap penceramah tersebut tidak akan mendapat keadilan di India.
3 Alasan Zakir Naik Diburu India
Meski ditolak Malaysia, India tetap terus meminta ekstradisi Zakir Naik. Ada tiga alasan mengapa penceramah itu diburu pihak berwenang dari negara asalnya.
1. Kasus Pencucian Uang
Melansir dari BBC, Kejaksaan India mendakwa penceramah Zakir Naik dengan pencucian uang. Zakir yang tinggal di pengasingan, dituduh memperoleh aset kriminal senilai USD28 juta pada tahun 2016.
Tuduhan tersebut ditepis langsung oleh Zakir Naik dan mengungkapkan bahwa berita tersebut adalah bohong dan tak berdasar.
2. Kasus Ujaran Kebencian
Juga pada tahun 2016, Badan Kontraterorisme India mengajukan pengaduan terhadap Zakir Naik, menuduhnya mempromosikan kebencian agama dan kegiatan melanggar hukum lainnya.
Pada 17 November 2016, Islamic Research Foundation (IRF), badan kegiatan sosial keagamaan yang dibangun Naik dinyatakan sebagai organisasi yang melanggar hukum di bawah Undang-Undang Kegiatan (Pencegahan) Melanggar Hukum 1967.
3. Dituduh Menghasut Aksi Terorisme
Zakir Naik dituduh mempromosikan bentuk Islam radikal di saluran Peace TV. Saluran tersebut dilarang tayang di india, tetapi diperkirakan memiliki 200 juta pemirsa di seluruh dunia.
Lantaran hal tersebut, negara-negara lain juga ikut melarang saluran tersebut termasuk Kanada, Inggris, dan Bangladesh.
Bahkan pada Juli 2016 lalu, sempat terjadi serangan teror di Dhaka, Bangladesh. Dilansir dari India Today, pelaku teror mengungkapkan pada penyidik bahwa dia dipengaruhi oleh ceramah Zakir Naik melalui channel Youtube.
(min)