Geger Senjata Nuklir Rusia: Seberapa Besar dan Siapa yang Mengendalikannya?

Senin, 27 Maret 2023 - 09:40 WIB
loading...
A A A
Sebagai perbandingan, Amerika Serikat (AS) memiliki total 5.428 hulu ledak nuklir dengan 1.644 di antaranya dikerahkan sebagai senjata strategis.

Menurut FAS, China memiliki total 350 hulu ledak nuklir, Prancis 290 dan Inggris 225.

Angka seperti itu berarti Moskow dan Washington dapat menghancurkan dunia berkali-kali lipat.

Selama Perang Dingin, persenjataan Uni Soviet mencapai puncaknya sekitar 40.000 hulu ledak nuklir sedangkan puncak AS adalah sekitar 30.000 hulu ledak.

Namun, kuncinya adalah bagaimana mengirimkan senjata—misil, kapal selam, dan pesawat pengebom yang membawa hulu ledak.

Rusia dilaporkan memiliki sekitar 400 rudal balistik antarbenua berhulu ledak nuklir, yang diperkirakan The Bulletin of the Atomic Scientists dapat membawa hingga 1.185 hulu ledak.

Rusia mengoperasikan 10 kapal selam nuklir bersenjata nuklir, yang dapat membawa maksimal 800 hulu ledak. Negara ini juga memiliki 60 hingga 70 pesawat pengebom nuklir.

Senjata Nuklir yang Lebih Baru

AS mengatakan dalam Tinjauan Postur Nuklir 2022 bahwa Rusia dan China memperluas dan memodernisasi kekuatan nuklir mereka dan Washington akan mengejar pendekatan berdasarkan kontrol senjata untuk mencegah perlombaan senjata yang mahal.

Putin mengatakan dia mendapat informasi bahwa AS sedang mengembangkan senjata nuklir jenis baru.

Menurut Asosiasi Pengendalian Senjata, sejak Uni Soviet runtuh pada 1991, hanya beberapa negara yang telah menguji senjata nuklir. AS terakhir melakukannya pada 1992, China dan Prancis terakhir melakukannya pada 1996, India dan Pakistan pada 1998, dan Korea Utara terakhir melakukannya pada 2017.

Uni Soviet terakhir kali menguji senjata nuklir pada tahun 1990.

Siapa yang Mengontol Senjata Nuklir Rusia?

Presiden Rusia adalah pengambil keputusan utama dalam hal penggunaan senjata nuklir Rusia, baik strategis maupun nonstrategis. Itu menurut doktrin nuklir negara tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1667 seconds (0.1#10.140)