Lebih dari 20 Merek Kurma Israel Banjiri Dunia, Muslim Serukan Boikot
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Sebanyak 75% kurma Medjoul di seluruh dunia yang dipasarkan sebagai “produk Israel”, ditanam di tanah Palestina yang dicuri Zionis.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar kurma ditanam di permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
“Hingga 80% dari semua kurma yang diproduksi secara ilegal ini diekspor ke seluruh dunia,” ungkap laporan Samidoun.net yang menggalang boikot untuk kurma Israel.
Menurut laporan itu, Israel adalah pengekspor kurma terbesar ketiga di dunia, dengan ekspor senilai USD181 juta pada tahun 2017.
Di sisi lain, ribuan tahanan Palestina menyambut Ramadan di dalam penjara Israel. Mereka kehilangan keluarga dan orang yang mereka cintai.
Sementara komunitas dan orang yang mereka cintai dijauhkan dari para pejuang kebebasan ini dengan jeruji besi dan dinding penjara pendudukan.
Jutaan lebih warga Palestina yang menyambut Ramadan menghadapi penghancuran rumah, penyitaan tanah, rasisme sistematis dan apartheid, pengepungan yang mematikan, eksekusi di luar hukum, pendudukan militer, dan penjajah pemukim.
Selama lebih dari 74 tahun, pengungsi Palestina telah ditolak haknya untuk kembali ke rumah, tanah dan properti mereka oleh pendudukan Zionis.
Pada saat yang sama, perusahaan pendudukan Israel memasarkan produk tanah Palestina yang mereka curi, ke seluruh dunia yakni kurma medjoul.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar kurma ditanam di permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
“Hingga 80% dari semua kurma yang diproduksi secara ilegal ini diekspor ke seluruh dunia,” ungkap laporan Samidoun.net yang menggalang boikot untuk kurma Israel.
Menurut laporan itu, Israel adalah pengekspor kurma terbesar ketiga di dunia, dengan ekspor senilai USD181 juta pada tahun 2017.
Di sisi lain, ribuan tahanan Palestina menyambut Ramadan di dalam penjara Israel. Mereka kehilangan keluarga dan orang yang mereka cintai.
Sementara komunitas dan orang yang mereka cintai dijauhkan dari para pejuang kebebasan ini dengan jeruji besi dan dinding penjara pendudukan.
Jutaan lebih warga Palestina yang menyambut Ramadan menghadapi penghancuran rumah, penyitaan tanah, rasisme sistematis dan apartheid, pengepungan yang mematikan, eksekusi di luar hukum, pendudukan militer, dan penjajah pemukim.
Selama lebih dari 74 tahun, pengungsi Palestina telah ditolak haknya untuk kembali ke rumah, tanah dan properti mereka oleh pendudukan Zionis.
Pada saat yang sama, perusahaan pendudukan Israel memasarkan produk tanah Palestina yang mereka curi, ke seluruh dunia yakni kurma medjoul.