6 Kelompok Jihad di Palestina, Banyak yang Masuk Daftar Organisasi Teroris Asing
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kelompok bersenjata Palestina yang kerap menyebut diri mereka sebagai organisasi jihad banyak berjuang demi membebaskan negaranya dari tangan Israel.
Dari banyaknya perjuangan yang telah mereka lakukan, kebanyakan diantaranya justru dilakukan dengan cara yang salah. Sehingga membuat beberapa kelompok ini dilabeli sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa.
Berikut ini profil singkat enam kelompok jihad dari Palestina :
Foto: BBC
Melansir dari European Council On Foreign Relations, PFLP merupakan fraksi terbesar kedua di Palestina yang menyebut dirinya sebagai kelompok sosialis revolusioner. Grup ini didirikan oleh George Habash, Nayef Hawatmeh, Wadie Haddad, dan Ahmad Jibril, pada tahun 1967.
Organisasi tersebut tumbuh untuk memayungi kelompok nasionalis Marxis-Leninis dan Arab. PFLP kerap menyerukan pembentukan negara Palestina yang demokratis dan sering melakukan banyak serangan terhadap sasaran militer Israel.
Mereka tercatat pernah melakukan sejumlah pembajakan di tahun 1968 dan 1972 terhadap maskapai penerbangan internasional atas arahan Wadie Haddad. PFLP juga mengaku bertanggung jawab atas 4 pemboman bunuh diri di Israel dan Tepi Barat pada tahun 2002 dan 2003.
Selain itu, pembunuhan menteri pertanian Israel Rehavam Ze'evi pada Oktober 2001 juga didalangi oleh mereka sebagai pembalasan atas pembunuhan sekretaris jenderalnya saat itu Abu Ali Mustafa.
Hal tersebut membuat mereka terdaftar sebagai organisasi teroris asing oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Foto: ebay
Organisasi ini didirikan dan diketuai oleh mantan pendiri PFLP, Ahmad Jibril di tahun 1968. Meski merupakan cabang dari PFLP, PFLP- General Command justru bermarkas di Lebanon dan Suriah karena memiliki hubungan yang erat dengan kedua negara tersebut.
Kelompok yang punya kedekatan dengan Rezim Suriah ini juga mengambil bagian dalam pertempuran melawan pasukan oposisi Suriah selama perang saudara.
Karena menentang perdamaian dengan Israel, kelompok ini ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
PFLP- GC bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan Israel di Lebanon selatan selama tahun 1970-an dan 1980-an. Pengeboman Swissair Flight SR330 pada Februari 1970, serta sejumlah serangan terhadap warga sipil Israel. Hingga pernah menyusup ke wilayah Israel untuk membunuh 6 tentara sipil di tahun 1987.
Foto: Middle East Monitor
Menurut Al Jazeera, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) didirikan pada tahun 1964 dengan tujuan membebaskan Palestina. Pertemuan PLO pertama kali terjadi di Yerusalem, pada 28 Mei 1964, ketika 422 tokoh Palestina bertemu untuk memilih pemimpin, Ahmed Shuqeiri.
Sebagai fraksi terbesar di Palestina, PLO menjadi organisasi yang memayungi berbagai faksi dan memperoleh peran sentral dalam memobilisasi warga Palestina dan memfokuskan dukungan internasional untuk perjuangan mereka.
Organisasi ini juga telah mendirikan departemen-departemen untuk menyediakan pendidikan, kesehatan, dan layanan bantuan lainnya bagi warga Palestina, hingga membentuk pemerintahan semu dengan layanan keamanan, kantor informasi, dan kebijakan luar negerinya sendiri.
Pada 14 Oktober 1974, Majelis Umum PBB mengakui PLO sebagai “satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina”. Meski begitu, organisasi ini justru dibenci oleh beberapa kelompok jihad seperti PFLP dan PFLP-GC.
Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 15 November 1988, PLO mendeklarasikan kemerdekaan Palestina dari pangkalan mereka di Aljazair, dilanjutkan dengan mengakui keberadaan Israel di perbatasan tahun 1967 dan meninggalkan terorisme.
Foto: Middle East Monitor
Kembali dari cabang PFLP, Organisasi ini dibentuk pada tahun 1969 dan dipimpin oleh Nayyef Hawatmeh, yang berbasis di Suriah. Kelompok yang terinspirasi dari ideologi Marxis-Leninis ini merupakan faksi PLO pertama yang mendukung konsep solusi dua negara.
Kelompok tersebut diduga menerima dukungan dari Suriah. Itu juga sebelumnya didanai oleh Libya, Rusia dan beberapa negara komunis.
Foto: ABC
Hamas diketahui didirikan oleh Sheikh Ahmad Yassin dan anggota Ikhwanul Muslimin lainnya di Palestina sejak Desember 1987. Kelompok ini digambarkan sebagai gerakan Islam nasionalis dengan cabang politik, militer, dan sosial.
Sayap bersenjata kelompok itu, Brigade Izz al-Din al-Qassam, sering jadi dalang pemboman terhadap sasaran militer dan sipil Israel hingga tahun 2005. Membuat organisasi yang didanai oleh Iran ini terdaftar sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Foto: Al Jazeera
Organisasi Jihad Islam Palestina ini didirikan pada 1981 oleh Fathi Abd al-Aziz al-Shikaki, seorang dokter dari Rafah di Jalur Gaza.
Menurut DW, PIJ merupakan Faksi militan kecil sering dibayangi oleh Hamas, namun para pejabat Israel menggambarkannya sebagai salah satu kelompok bersenjata Palestina yang paling berbahaya.
Kelompok yang mengatasnamakan jihad ini punya sejarah panjang dalam penyerangan tentara dan warga sipil Israel sejak tahun 1980-an. Mereka mendapat pasokan senjata dan sokongan dana dari Iran.
Keanggotaan awalnya terdiri dari aktivis Islam dan mahasiswa di Universitas Islam di Gaza. Seiring berjalannya waktu mereka juga menarik anggota dari Front Populer Marxis (PFLP).
Dari banyaknya perjuangan yang telah mereka lakukan, kebanyakan diantaranya justru dilakukan dengan cara yang salah. Sehingga membuat beberapa kelompok ini dilabeli sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa.
Berikut ini profil singkat enam kelompok jihad dari Palestina :
1. Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP)
Foto: BBC
Melansir dari European Council On Foreign Relations, PFLP merupakan fraksi terbesar kedua di Palestina yang menyebut dirinya sebagai kelompok sosialis revolusioner. Grup ini didirikan oleh George Habash, Nayef Hawatmeh, Wadie Haddad, dan Ahmad Jibril, pada tahun 1967.
Organisasi tersebut tumbuh untuk memayungi kelompok nasionalis Marxis-Leninis dan Arab. PFLP kerap menyerukan pembentukan negara Palestina yang demokratis dan sering melakukan banyak serangan terhadap sasaran militer Israel.
Mereka tercatat pernah melakukan sejumlah pembajakan di tahun 1968 dan 1972 terhadap maskapai penerbangan internasional atas arahan Wadie Haddad. PFLP juga mengaku bertanggung jawab atas 4 pemboman bunuh diri di Israel dan Tepi Barat pada tahun 2002 dan 2003.
Selain itu, pembunuhan menteri pertanian Israel Rehavam Ze'evi pada Oktober 2001 juga didalangi oleh mereka sebagai pembalasan atas pembunuhan sekretaris jenderalnya saat itu Abu Ali Mustafa.
Hal tersebut membuat mereka terdaftar sebagai organisasi teroris asing oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.
2. Popular Front for the Liberation of Palestine – General Command
Foto: ebay
Organisasi ini didirikan dan diketuai oleh mantan pendiri PFLP, Ahmad Jibril di tahun 1968. Meski merupakan cabang dari PFLP, PFLP- General Command justru bermarkas di Lebanon dan Suriah karena memiliki hubungan yang erat dengan kedua negara tersebut.
Kelompok yang punya kedekatan dengan Rezim Suriah ini juga mengambil bagian dalam pertempuran melawan pasukan oposisi Suriah selama perang saudara.
Karena menentang perdamaian dengan Israel, kelompok ini ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
PFLP- GC bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan Israel di Lebanon selatan selama tahun 1970-an dan 1980-an. Pengeboman Swissair Flight SR330 pada Februari 1970, serta sejumlah serangan terhadap warga sipil Israel. Hingga pernah menyusup ke wilayah Israel untuk membunuh 6 tentara sipil di tahun 1987.
3. Palestinian Liberation Organisation (PLO)
Foto: Middle East Monitor
Menurut Al Jazeera, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) didirikan pada tahun 1964 dengan tujuan membebaskan Palestina. Pertemuan PLO pertama kali terjadi di Yerusalem, pada 28 Mei 1964, ketika 422 tokoh Palestina bertemu untuk memilih pemimpin, Ahmed Shuqeiri.
Sebagai fraksi terbesar di Palestina, PLO menjadi organisasi yang memayungi berbagai faksi dan memperoleh peran sentral dalam memobilisasi warga Palestina dan memfokuskan dukungan internasional untuk perjuangan mereka.
Organisasi ini juga telah mendirikan departemen-departemen untuk menyediakan pendidikan, kesehatan, dan layanan bantuan lainnya bagi warga Palestina, hingga membentuk pemerintahan semu dengan layanan keamanan, kantor informasi, dan kebijakan luar negerinya sendiri.
Pada 14 Oktober 1974, Majelis Umum PBB mengakui PLO sebagai “satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina”. Meski begitu, organisasi ini justru dibenci oleh beberapa kelompok jihad seperti PFLP dan PFLP-GC.
Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 15 November 1988, PLO mendeklarasikan kemerdekaan Palestina dari pangkalan mereka di Aljazair, dilanjutkan dengan mengakui keberadaan Israel di perbatasan tahun 1967 dan meninggalkan terorisme.
4. Democratic Front for the Liberation of Palestine (DFLP)
Foto: Middle East Monitor
Kembali dari cabang PFLP, Organisasi ini dibentuk pada tahun 1969 dan dipimpin oleh Nayyef Hawatmeh, yang berbasis di Suriah. Kelompok yang terinspirasi dari ideologi Marxis-Leninis ini merupakan faksi PLO pertama yang mendukung konsep solusi dua negara.
Kelompok tersebut diduga menerima dukungan dari Suriah. Itu juga sebelumnya didanai oleh Libya, Rusia dan beberapa negara komunis.
5. HAMAS
Foto: ABC
Hamas diketahui didirikan oleh Sheikh Ahmad Yassin dan anggota Ikhwanul Muslimin lainnya di Palestina sejak Desember 1987. Kelompok ini digambarkan sebagai gerakan Islam nasionalis dengan cabang politik, militer, dan sosial.
Sayap bersenjata kelompok itu, Brigade Izz al-Din al-Qassam, sering jadi dalang pemboman terhadap sasaran militer dan sipil Israel hingga tahun 2005. Membuat organisasi yang didanai oleh Iran ini terdaftar sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
6. Palestinian Islamic Jihad (PIJ)
Foto: Al Jazeera
Organisasi Jihad Islam Palestina ini didirikan pada 1981 oleh Fathi Abd al-Aziz al-Shikaki, seorang dokter dari Rafah di Jalur Gaza.
Menurut DW, PIJ merupakan Faksi militan kecil sering dibayangi oleh Hamas, namun para pejabat Israel menggambarkannya sebagai salah satu kelompok bersenjata Palestina yang paling berbahaya.
Kelompok yang mengatasnamakan jihad ini punya sejarah panjang dalam penyerangan tentara dan warga sipil Israel sejak tahun 1980-an. Mereka mendapat pasokan senjata dan sokongan dana dari Iran.
Keanggotaan awalnya terdiri dari aktivis Islam dan mahasiswa di Universitas Islam di Gaza. Seiring berjalannya waktu mereka juga menarik anggota dari Front Populer Marxis (PFLP).
(ian)