Netanyahu: Perang Nuklir Mengerikan Akan Pecah Jika Iran Tak Dihentikan

Sabtu, 11 Maret 2023 - 00:16 WIB
loading...
Netanyahu: Perang Nuklir Mengerikan Akan Pecah Jika Iran Tak Dihentikan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebut perang nuklir yang mengerikan akan pecah jika Iran tak dihentikan dalam upaya memperoleh senjata atom. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Sebuah perang nuklir yang mengerikan akan pecah jika dunia tidak menghentikan Iran untuk mendapatkan senjata atom. Demikian pesan yang disampaikan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk rakyat negeri para Mullah tersebut.

“Jika Iran memiliki senjata nuklir, ini akan menjadi masalah yang akan kita semua hadapi. Itu akan mengubah dunia,” katanya dalam wawancara berbahasa Inggris dengan Iran International yang berbasis di Washington yang juga di-dubbing ke dalam bahasa Persia dan disiarkan di Iran, Jumat (10/3/2023).

Menurutnya, sebuah nuklir Iran akan menyebabkan Timur Tengah menjadi wilayah "kabel perjalanan nuklir" karena rezim lain yang memahami bahaya nuklir Iran akan bergegas mempersenjatai diri mereka sendiri.



Menggunakan alasan itu, Netanyahu mendesak tindakan global sebagai respons terhadap pengayaan uranium Iran hingga 84%, yang mendekati 90% level senjata.

Netanyahu mengatakan dia memiliki pesan, "Untuk mereka yang mengatakan, 'Baiklah, jika kami mengambil tindakan terhadap Iran, kami akan menghadapi perang'—Anda akan menghadapi perang jika tidak [menghentikan Iran], perang nuklir yang berpotensi mengerikan jika tidak [menghentikan Iran]. ”

“Program nuklir Iran telah mencapai zona bahaya,” katanya, menambahkan bahwa tindakan Israel telah menundanya selama satu dekade, tetapi sekarang program tersebut terus maju.

Komunitas internasional, lanjut Netanyahu, harus menyampaikan pesan bersama yang kuat kepada Iran.

“Kita harus memberi tahu mereka bahwa jika mereka melewati ambang batas nuklir, itu adalah sesuatu yang tidak dapat kita toleransi,” katanya.

"Kami harus memberi tahu mereka bahwa ada garis yang tidak bisa Anda lewati, dan ada harga yang harus dibayar jika Anda melakukannya."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1222 seconds (0.1#10.140)