China Usulkan Rencana Perdamaian, Zelensky Ingin Bertemu Jinping

Sabtu, 25 Februari 2023 - 15:53 WIB
loading...
China Usulkan Rencana Perdamaian, Zelensky Ingin Bertemu Jinping
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin bertemu dengan Presiden China Xi Jinping membahas usulan rencana perdamaian Beijing. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
KIEV - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dia ingin bertemu dengan rekannya dari China , Xi Jinping , untuk membahas seruan Beijing untuk gencatan senjata dan pembicaraan damai antara Rusia dengan Ukraina pada Jumat lalu.

China mengklaim memiliki sikap netral dalam perang yang dimulai satu tahun lalu itu, tetapi juga menolak untuk mengkritik invasi Moskow ke Ukraina, atau bahkan menyebutnya sebagai invasi. Ia menuduh sekutu barat Ukraina memprovokasi konflik dan "mengipasi api" dengan memberikan senjata defensif kepada Ukraina.



"Saya percaya bahwa fakta bahwa China mulai berbicara tentang Ukraina itu tidak buruk," kata Zelensky.

“Tapi pertanyaannya adalah apa yang mengikuti kata-kata. Pertanyaannya ada dalam langkah-langkah dan di mana mereka akan mengarah," imbuhnya.

"Sejauh yang saya tahu, China secara historis menghormati integritas teritorial, dan karenanya harus melakukan segalanya sehingga Federasi Rusia meninggalkan wilayah kita, karena dalam hal ini bahwa gravitasi kedaulatan dan integritas teritorial terletak," ujarnya seperti dikutip dari Euronews, Sabtu (25/2/2023).

Dalam dokumen berisi 12 poin yang dirilis Jumat, Kementerian Luar Negeri China menguraikan proposal untuk menghentikan pertempuran di Ukraina. Dokumen ini menyerukan pembicaraan damai dan bagi kedua belah pihak untuk menghormati kedaulatan nasional. Namun pernyataan itu tidak menyerukan penarikan pasukan Rusia dari Ukraina.



Sikap publik China terjadi dua hari setelah diplomat senior Beijing Wang Yi mengunjungi Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Wang Yi disambut dengan hangat oleh Putin, yang mengatakan negara mereka memiliki minat strategis yang sama untuk berdiri bersama di panggung dunia.

"Kerja sama di arena internasional antara Federasi Rusia dan Republik Rakyat China, seperti yang telah kami katakan berulang kali, sangat penting untuk menstabilkan situasi internasional," kata Putin.

Meskipun disambut hangat oleh Zelensky, proposal Beijing disambut dengan reaksi yang lebih panas dari sekutu barat Kiev.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa rencana itu tidak memiliki "banyak kredibilitas" karena China tidak dapat mengutuk invasi ilegal Rusia ke Ukraina.

Ketika diminta komentar, Presiden AS Joe Biden menanggapi wartawan yang mengatakan bahwa jika Putin "bertepuk tangan (proposal Beijing), bagaimana mungkin ada baiknya?"



Komisi Uni Eropa (UE) menyebut sikap China sebagai "selektif" dan salah arah karena mengaburkan peran agresor dan korban.

Bertepatan dengan peringatan satu tahun perang, UE juga mengenai Moskow dengan paket sanksi baru, yang menargetkan ekspor EU senilai 11 miliar euro dan daftar hitam propagandis Kremlin.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1320 seconds (0.1#10.140)