AS Duga Rusia Bakal Memasok Iran dengan Jet Tempur
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menduga Rusia akan memasok jet tempur ke Iran . Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan itu sebagai tanda terbaru dari meningkatnya kerja sama pertahanan antara Moskow dan Teheran.
Iran, kata Kirby, telah mendukung perang Rusia di Ukraina selama berbulan-bulan.
Pada bulan November, Iran mengirimkan peluru artileri dan tank ke Rusia untuk digunakan di Ukraina. Sekarang, Rusia berencana untuk bekerja sama dengan Iran untuk mendapatkan lebih banyak peralatan militer sebagai gantinya.
“Rusia telah menawarkan banyak kerja sama pertahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk rudal, elektronik, dan pertahanan udara,” kata Kirby, seperti dikutip Politico, Sabtu (25/2/2023).
Menurutnya, Iran juga berusaha untuk membeli helikopter serang, radar dan pesawat latih tempur Rusia. Secara total, Teheran berharap mendapatkan peralatan militer senilai miliaran dolar dari Moskow.
Ketika dimintai perincian tentang jenis jet tempur atau kapan akan dikirimkan, Kirby menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.
"Kami akan mengamati ini dengan sangat cermat untuk melihat apa, jika ada, yang sebenarnya terjadi," paparnya.
Kirby menambahkan, aliansi militer yang lebih dekat antara kedua negara dapat membuat upaya Barat di Ukraina dan di tempat lain menjadi lebih rumit.
“Ini tidak hanya akan membuat keadaan di Ukraina menjadi lebih sulit, tetapi juga dapat membuat situasi keamanan di Timur Tengah menjadi lebih sulit bagi mitra dan teman kita di sana,” katanya.
Tahun lalu, AS menjatuhkan sanksi kepada Iran karena diduga berencana untuk menjual atau sudah menjual senjata Rusia, termasuk drone dan rudal permukaan-ke-permukaan.
Pada bulan Desember, pejabat senior administrasi Joe Biden mengatakan Moskow memberikan dukungan militer dan teknis yang "belum pernah terjadi sebelumnya" kepada Teheran dengan imbalan senjata.
Pada musim semi lalu, para pejabat mengatakan pilot Iran dilatih di Rusia untuk menerbangkan jet tempur Rusia, menunjukkan bahwa Iran mungkin mulai menerima pesawat dalam tahun depan.
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
Iran, kata Kirby, telah mendukung perang Rusia di Ukraina selama berbulan-bulan.
Pada bulan November, Iran mengirimkan peluru artileri dan tank ke Rusia untuk digunakan di Ukraina. Sekarang, Rusia berencana untuk bekerja sama dengan Iran untuk mendapatkan lebih banyak peralatan militer sebagai gantinya.
“Rusia telah menawarkan banyak kerja sama pertahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk rudal, elektronik, dan pertahanan udara,” kata Kirby, seperti dikutip Politico, Sabtu (25/2/2023).
Menurutnya, Iran juga berusaha untuk membeli helikopter serang, radar dan pesawat latih tempur Rusia. Secara total, Teheran berharap mendapatkan peralatan militer senilai miliaran dolar dari Moskow.
Ketika dimintai perincian tentang jenis jet tempur atau kapan akan dikirimkan, Kirby menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.
"Kami akan mengamati ini dengan sangat cermat untuk melihat apa, jika ada, yang sebenarnya terjadi," paparnya.
Kirby menambahkan, aliansi militer yang lebih dekat antara kedua negara dapat membuat upaya Barat di Ukraina dan di tempat lain menjadi lebih rumit.
“Ini tidak hanya akan membuat keadaan di Ukraina menjadi lebih sulit, tetapi juga dapat membuat situasi keamanan di Timur Tengah menjadi lebih sulit bagi mitra dan teman kita di sana,” katanya.
Tahun lalu, AS menjatuhkan sanksi kepada Iran karena diduga berencana untuk menjual atau sudah menjual senjata Rusia, termasuk drone dan rudal permukaan-ke-permukaan.
Pada bulan Desember, pejabat senior administrasi Joe Biden mengatakan Moskow memberikan dukungan militer dan teknis yang "belum pernah terjadi sebelumnya" kepada Teheran dengan imbalan senjata.
Pada musim semi lalu, para pejabat mengatakan pilot Iran dilatih di Rusia untuk menerbangkan jet tempur Rusia, menunjukkan bahwa Iran mungkin mulai menerima pesawat dalam tahun depan.
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
(min)