Ukraina Luncurkan Uang Kertas untuk Memperingati Invasi Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Bank sentral Ukraina meluncurkan uang kertas khusus untuk memperingati satu tahun invasi Rusia pada Kamis waktu setempat. Pada satu sisi uang kertas itu menggambarkan tiga tentara mengibarkan bendera nasional.
Sisi lain dari uang kertas 20 hryvnia menampilkan gambar dua tangan yang diikat dengan selotip, sebuah kiasan yang jelas untuk dugaan kejahatan perang yang dituduhkan Kiev terhadap pasukan Rusia di Ukraina. Moskow membantah tuduhan itu.
"Untuk menandai peringatan perang, kami memutuskan untuk meluncurkan uang kertas peringatan yang akan menggambarkan pada selembar kertas kecil satu tahun emosi, pola, konten, dan hal-hal ikonik," kata Gubernur Bank Nasional Ukraina Andriy Pyshnyi selama presentasi di bank sentral di Kiev seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/2/2023).
Bank sentral Ukraina telah bekerja keras sejak invasi besar-besaran Rusia pada 24 Februari tahun lalu untuk menjaga ekonomi negara itu tetap bertahan dan menjaga stabilitas.
Musim panas lalu, bank sentral Ukraina mematok nilai hryvnia pada 36,57 terhadap dolar, dan telah melakukan intervensi secara teratur di pasar valuta asing untuk menyokong mata uang tersebut.
Berkat miliaran dolar bantuan asing dari mitra Barat, cadangan mata uang keras Ukraina telah tumbuh menjadi hampir USD30 miliar atau sekitar Rp456,6 triliun, sedikit lebih tinggi daripada saat awal perang.
Ukraina juga telah memberlakukan sanksi terhadap lembaga keuangan Rusia.
Pyshnyi mengatakan uang kertas baru itu, yang berisi fitur keamanan inovatif, akan memiliki sirkulasi 300.000.
Sisi lain dari uang kertas 20 hryvnia menampilkan gambar dua tangan yang diikat dengan selotip, sebuah kiasan yang jelas untuk dugaan kejahatan perang yang dituduhkan Kiev terhadap pasukan Rusia di Ukraina. Moskow membantah tuduhan itu.
"Untuk menandai peringatan perang, kami memutuskan untuk meluncurkan uang kertas peringatan yang akan menggambarkan pada selembar kertas kecil satu tahun emosi, pola, konten, dan hal-hal ikonik," kata Gubernur Bank Nasional Ukraina Andriy Pyshnyi selama presentasi di bank sentral di Kiev seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/2/2023).
Bank sentral Ukraina telah bekerja keras sejak invasi besar-besaran Rusia pada 24 Februari tahun lalu untuk menjaga ekonomi negara itu tetap bertahan dan menjaga stabilitas.
Musim panas lalu, bank sentral Ukraina mematok nilai hryvnia pada 36,57 terhadap dolar, dan telah melakukan intervensi secara teratur di pasar valuta asing untuk menyokong mata uang tersebut.
Berkat miliaran dolar bantuan asing dari mitra Barat, cadangan mata uang keras Ukraina telah tumbuh menjadi hampir USD30 miliar atau sekitar Rp456,6 triliun, sedikit lebih tinggi daripada saat awal perang.
Ukraina juga telah memberlakukan sanksi terhadap lembaga keuangan Rusia.
Pyshnyi mengatakan uang kertas baru itu, yang berisi fitur keamanan inovatif, akan memiliki sirkulasi 300.000.