Hebohnya Proyek Mukaab Mohammed bin Salman, Dianggap Tandingan Kakbah

Senin, 20 Februari 2023 - 11:05 WIB
loading...
Hebohnya Proyek Mukaab Mohammed bin Salman, Dianggap Tandingan Kakbah
Desain bangunan raksasa berbentuk kubus yang akan dibangun di Riyadh, Arab Saudi. Proyek Putra Mahkota Mohammed bin Salman ini dikritik karena kemiripan bentuknya dengan Kakbah di Makkah. Foto/Twitter @Seamus_Malek
A A A
RIYADH - Bangunan rakasasa Mukaab yang akan dibangun di Ibu Kota Arab Saudi , Riyadh, memicu kehebohan terutama dari komunitas Muslim. Sebab proyek dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman ini memiliki kemiripan dengan Kakbah, situs tersuci Islam.

pada Kamis pekan lalu, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) mengumumkan peluncuran Murabba Development Company, yang bertujuan untuk mengembangkan pusat kota modern terbesar di dunia di Riyadh.

Proyek ini akan menjadi saksi pembangunan kembali lingkungan bersejarah Al-Murabba (The Square) di Riyadh, yang disebut dinamai sesuai nama sumur berbentuk persegi yang menjadi asal nama daerah tersebut.

Istana Murabba yang dibangun di luar bekas tembok kota Riyadh Lama oleh pendiri kerajaan modern, Raja Adulaziz juga dinamai sesuai dengan landmark tersebut.



Menurut Arab News, Murabba Baru akan mencakup area hijau dan pedestrian, museum, universitas teknologi dan desain, teater serbaguna, serta tempat hiburan dan budaya lainnya.

“Area ini akan menjadi tuan rumah Mukaab, sebuah tengara ikonik yang menampilkan teknologi inovatif terbaru dan akan menjadi salah satu struktur bangunan terbesar di dunia dengan tinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjang 400 meter dalam bentuk kubus untuk memastikan hasil maksimal dari pemanfaatan ruang," tulis Arab News dalam laporannya.

Laporan itu menambahkan bahwa bangunan berbentuk kubus akan terinspirasi oleh gaya arsitektur Najdi, mengacu pada Najd—tanah leluhur Arab tengah dari dinasti al-Saud yang berkuasa.

Mukaab diyakini akan menampung 20 bangunan seukuran Empire State Building New York dan memiliki menara spiral raksasa di tengahnya, untuk menghadirkan pengalaman yang imersif.

Mega proyek yang didukung oleh dana kekayaan kedaulatan kerajaan, Public Investment Fund (PIF), yang merupakan bagian dari strategi "Vision2030" yang lebih luas yang digariskan oleh MBS, diperkirakan akan menambah sekitar USD50 miliar ke ekonomi non-minyak, menciptakan 334.000 pendapatan langsung dan pekerjaan tidak langsung.

Namun, banyak muslim di media sosial menyambut berita positif dari proyek itu secara berbeda, mengingat kemiripannya dengan Kakbah.

Akademisi Dr Muhammad Al-Hachimi Al-Hamidi berkomentar di media sosial: "Apakah Mohammed bin Salman membangun Kakbah sendiri di Riyadh? Ini adalah desain yang dia pilih untuk proyek terbarunya; sebuah 'Kakbah' hiburan baru!!".

Dia juga menyebutkan narasi kenabian yang berkaitan dengan wilayah Najd dari mana "tanduk Setan" akan muncul.

Akademisi muslim lain, Asad Abu Khalil, men-tweet: "Tampaknya [putra mahkota] sedang membangun Kakbah-nya. Apakah dia akan menegakkannya sebagai kiblat baru bagi jamaah?"

Sementara wartawan Intercept, Murtaza Hussein, berpendapat: "Membangun Kakbah baru yang dikhususkan untuk kapitalisme agak terlalu sulit."

Poin yang disampaikan Hussein itu dibagikan oleh direktur pelaksana perusahaan risiko dan intelijen global; International Interest, Sami Al-Hachimi Al-Hamidi, yang dalam sebuah video mengatakan: "simbolisme sangat mencolok karena kerajaan pada dasarnya merelokasi identitasnya dari Kakbah di Makkah ke Kakbah di Riyadh, dari Kakbah Islam menjadi Kabah untuk Vision2020."

Dia juga bersugesti bahwa Pangeran MBS berdiri di atas Kakbah pada tahun 2019 sebagai indikasi dari langkah ini.

Namun, pengguna media sosial lainnya terutama dari Arab Saudi menanggapi kritik negatif tersebut.

"Mengapa muslim asing begitu mudah dimanipulasi?" tanya seorang pengguna akun Twitter @far0h8.

"Jika setiap bangunan berbentuk kubus adalah 'Kakbah baru' maka Anda akan menemukan jutaan Kabah di Riyadh karena kami memiliki banyak bangunan berbentuk kubus," lanjut dia, seperti dikutip Middle East Monitor, Senin (20/2/2023).

Warga Saudi lainnya menuduh mereka yang mencemooh proyek tersebut sebagai "Saudiphobes" dan menggambarkan tuduhan-tuduhan negatif itu sebagai hal yang tidak masuk akal.

Menanggapi secara khusus video Sami Al-Hachimi, pengguna Twitter; Loay AlShareef, membuat videonya sendiri berjudul "menyangkal kebohongan", membahas rumor tentang Kakbah baru.

Dia menyebutkan bahwa bangunan kubus sangat dikenal di Arab. Dia juga membela kebijakan Pangeran MBS, dan menepis anggapan bahwa kerajaan bertujuan untuk menjauhkan kerajaan dari Islam, melainkan ke bentuk agama yang lebih moderat, yang sebelumnya telah dinyatakan oleh Putra Mahkota.

Rencana terbaru oleh Kerajaan Saudi terbukti memecah belah Di komunitas muslim global, ini mengikuti proyek kota pintar futuristik NEOM, yang akan mencakup kota besar sepanjang 170 kilometer, The Line.

Pembangunan senilai USD500 miliar juga menimbulkan kontroversi atas biayanya yang mahal, dampaknya terhadap lingkungan, kelayakannya dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), termasuk penggusuran paksa suku-suku yang terjadi selama pembangunannya, yang sedang berlangsung.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1789 seconds (0.1#10.140)