Bencana Abad Ini, Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 20.000 Lebih

Jum'at, 10 Februari 2023 - 07:19 WIB
loading...
Bencana Abad Ini, Korban...
Korban tewas gempa Turki-Suriah tembus 20 ribu lebih. Foto/People
A A A
ANKARA - Total korban tewas akibat gempa bumi yang melanda wilayah barat daya Turki dan Suriah utara telah meningkat menjadi lebih dari 20 ribu jiwa. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat saat tim penyelamat menyisir puing-puing ribuan bangunan yang hancur.

Badan bencana Turki menaikkan jumlah korban tewas yang dikonfirmasi negara itu pada Kamis malam menjadi 17.406, sementara jumlah nyawa yang hilang di negara tetangga Suriah mencapai 3.317 seperti dilansir dari Al Jazeera, Jumat (10/2/2023).

Meskipun peluang untuk menemukan lebih banyak korban yang hidup memudar setelah lebih dari 72 jam sejak gempa bumi dahsyat berlalu, petugas penyelamat di Adana, Turki berhasil mengeluarkan Akgun Eker yang berusia 45 tahun hidup-hidup dari bawah reruntuhan.

Sebelumnya di Turki, seorang anak laki-laki berusia dua tahun diselamatkan dari sebuah bangunan yang runtuh di Antakya, dan seorang anak laki-laki berusia delapan tahun ditemukan di Diyarbakir. Keduanya telah terperangkap selama hampir 80 jam di bawah reruntuhan.

Saat upaya penyelamatan berlanjut, puluhan ribu orang yang selamat dievakuasi dari kota-kota Turki yang paling parah terkena dampak. Sementara itu, warga sipil di kota-kota Suriah membantu menguburkan korban tewas akibat gempa.

Menyusul pemungutan suara di parlemen Turki, keadaan darurat tiga bulan di 10 provinsi yang dilanda gempa Turki selatan mulai berlaku.



Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan pada hari Selasa untuk mempercepat upaya pencarian dan penyelamatan.

Saat dia memantau upaya ini dan bertemu dengan para korban gempa di provinsi Osmaniye, Erdogan mengatakan bahwa gempa bumi tersebut telah menyebabkan kehancuran besar dan dapat digambarkan sebagai bencana abad ini.

“Ratusan ribu orang mengambil bagian dalam upaya bantuan. Semua jenis tim dan kendaraan dari seluruh negeri telah dikirim ke wilayah tersebut,” katanya.

Bank Dunia mengumumkan bantuan sebesar USD1,78 miliar (Rp26,9 triliun) ke Turki untuk membantu upaya bantuan dan pemulihan. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga membahas cara-cara dengan mitranya dari Turki agar Amerika Serikat dapat terus memberikan bantuan kepada Turki dan Suriah.

Sementara itu, setelah menunggu lebih dari 3 hari setelah gempa seismik melanda, pengiriman pertama enam truk pasokan bantuan dari PBB menyeberang ke Suriah barat laut pada hari Kamis waktu setempat.

Aliran bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Suriah terganggu karena masalah logistik dan kerusakan jalan yang menghubungkan Gaziantep, Turki ke pusat transshipment PBB di Hatay, Turki.



Tetapi kelompok hak asasi manusia dengan tajam mengkritik waktu dan konten pengiriman.

“Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sangat malu karena mengirim enam truk dengan bantuan yang sudah datang ke barat laut Suriah sebelum gempa terjadi,” kata Rami Abdul Rahman, yang memantau kekerasan di Suriah yang dilanda perang sejak 2011 dan merupakan pendiri organisasi Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan lebih banyak akses bantuan ke Suriah barat laut dari Turki saat ia mencari mandat yang diperluas dari Dewan Keamanan PBB untuk memungkinkan bantuan PBB disampaikan melalui lebih dari satu penyeberangan perbatasan. Saat ini, perbatasan Bab al-Hawa adalah satu-satunya rute yang layak untuk bantuan PBB.

Sementara itu, mediator Suriah PBB Geir Pedersen mengimbau pemerintah Suriah untuk tidak menghalangi pasokan bantuan bagi orang-orang yang terkena dampak gempa di wilayah di luar kendali pemerintah.

Dengan lebih banyak bantuan yang dibutuhkan untuk Suriah, beberapa negara Barat berjanji untuk meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan yang mereka berikan ke negara Timur Tengah itu, yang telah hancur akibat perang saudara yang berlangsung sejak 2011.

Jerman menjanjikan peningkatan 26 juta euro (Rp422 miliar) ke Suriah, Prancis menjanjikan 12 juta euro (Rp195 miliar) untuk bantuan darurat, dan Inggris mengatakan akan memberikan tambahan 3 juta pound (Rp55 miliar) untuk mendukung pencarian dan operasi penyelamatan serta bantuan darurat di Suriah.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1741 seconds (0.1#10.140)