Para Korban Gempa yang Tertimbun Puing Banjiri Medsos untuk Minta Tolong
loading...
A
A
A
ANKARA - Upaya pencarian dan penyelamatan berlanjut di tenggara Turki saat parapenyelamat berpacu dengan waktu untuk mencapai korban yang terkubur di bawah puing-puing akibat gempa.
Gempa berkekuatan 7,8 dan 7,6 Skala Richter (SR) pada Senin telah meruntuhkan seluruh blok apartemen di beberapa kota. Korban tewas telah melampaui 9.630 orang di Turki dan Suriah.
Setelah bencana, para korban yang terperangkap menggunakan media sosial (medsos) untuk mencari bantuan dan menunjukkan lokasi mereka untuk penyelamat.
Firat Yayla, seorang YouTuber yang dikenal sebagai Charmquell, adalah salah satunya.
Dia mengatakan dalam video yang diposting di Instagram Stories-nya pada Selasa pagi (7/2/2023) setelah gempa pertama, bahwa dia terjebak di bawah reruntuhan di distrik Antakya tengah, provinsi Hatay. Dia memohon kepada para follower-nya untuk menyelamatkannya.
“Teman-teman, kami terjebak di bawah gempa,” ujar dia dalam rekaman video di ruang gelap. "Ibu! Apakah kamu baik-baik saja? Ibu! Katakan padaku kau bersembunyi di suatu tempat. Tolong bantu!" tambah dia sebelum mengakhiri video dengan alamat rumahnya.
Dia kemudian memperbarui Instagram-nya dengan mengatakan dia telah diselamatkan, tetapi ibunya masih berada di bawah timbunan beton.
Seorang pria muda di video lain yang terjebak di bawah puing-puing di distrik Iskenderun di Hatay membagikan alamatnya dan berkata, "Jika Anda mencintai Tuhan Anda, tolong datang dan selamatkan kami."
Video itu dibagikan secara luas di Twitter.
Hatay adalah salah satu provinsi Turki yang paling parah terkena bencana. Bandara rusak dan ditutup, mempersulit tim bantuan dan penyelamat mencapai kota yang rata dengan tanah.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki mengatakan 5.775 bangunan telah hancur akibat gempa, dan lebih dari 20.400 orang terluka.
Boran Kubat, pria 20 tahun yang kuliah di Istanbul, sedang mengunjungi kerabat di kota Malatya ketika gempa kedua melanda rumah keluarganya.
Kubat mengatakan mereka memasuki apartemen setelah gempa pertama, mengira itu aman, tetapi baru sadar saat tidur.
Dia meminta bantuan dalam pesan video yang diposting di media sosial dari bawah rumahnya yang roboh di mana dia terjebak bersama ibu, nenek, dan dua pamannya.
“Semua orang yang melihat ini tolong datang dan bantu kami. Sekarang, semua orang datang untuk membantu kami!” papar dia, menjelaskan alamatnya secara rinci.
Dia mengatakan teman-temannya segera bereaksi dan dia serta keluarganya diselamatkan.
Lebih dari 12.000 personel pencarian dan penyelamatan Turki bekerja di daerah yang terkena dampak, bersama dengan 9.000 tentara. Sekitar 70 negara mengirim personel, peralatan, dan bantuan.
Gempa berkekuatan 7,8 dan 7,6 Skala Richter (SR) pada Senin telah meruntuhkan seluruh blok apartemen di beberapa kota. Korban tewas telah melampaui 9.630 orang di Turki dan Suriah.
Setelah bencana, para korban yang terperangkap menggunakan media sosial (medsos) untuk mencari bantuan dan menunjukkan lokasi mereka untuk penyelamat.
Firat Yayla, seorang YouTuber yang dikenal sebagai Charmquell, adalah salah satunya.
Dia mengatakan dalam video yang diposting di Instagram Stories-nya pada Selasa pagi (7/2/2023) setelah gempa pertama, bahwa dia terjebak di bawah reruntuhan di distrik Antakya tengah, provinsi Hatay. Dia memohon kepada para follower-nya untuk menyelamatkannya.
“Teman-teman, kami terjebak di bawah gempa,” ujar dia dalam rekaman video di ruang gelap. "Ibu! Apakah kamu baik-baik saja? Ibu! Katakan padaku kau bersembunyi di suatu tempat. Tolong bantu!" tambah dia sebelum mengakhiri video dengan alamat rumahnya.
Dia kemudian memperbarui Instagram-nya dengan mengatakan dia telah diselamatkan, tetapi ibunya masih berada di bawah timbunan beton.
Seorang pria muda di video lain yang terjebak di bawah puing-puing di distrik Iskenderun di Hatay membagikan alamatnya dan berkata, "Jika Anda mencintai Tuhan Anda, tolong datang dan selamatkan kami."
Video itu dibagikan secara luas di Twitter.
Hatay adalah salah satu provinsi Turki yang paling parah terkena bencana. Bandara rusak dan ditutup, mempersulit tim bantuan dan penyelamat mencapai kota yang rata dengan tanah.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki mengatakan 5.775 bangunan telah hancur akibat gempa, dan lebih dari 20.400 orang terluka.
Boran Kubat, pria 20 tahun yang kuliah di Istanbul, sedang mengunjungi kerabat di kota Malatya ketika gempa kedua melanda rumah keluarganya.
Kubat mengatakan mereka memasuki apartemen setelah gempa pertama, mengira itu aman, tetapi baru sadar saat tidur.
Dia meminta bantuan dalam pesan video yang diposting di media sosial dari bawah rumahnya yang roboh di mana dia terjebak bersama ibu, nenek, dan dua pamannya.
“Semua orang yang melihat ini tolong datang dan bantu kami. Sekarang, semua orang datang untuk membantu kami!” papar dia, menjelaskan alamatnya secara rinci.
Dia mengatakan teman-temannya segera bereaksi dan dia serta keluarganya diselamatkan.
Lebih dari 12.000 personel pencarian dan penyelamatan Turki bekerja di daerah yang terkena dampak, bersama dengan 9.000 tentara. Sekitar 70 negara mengirim personel, peralatan, dan bantuan.
(sya)