2 Hal yang Lebih Ditakuti Rusia daripada NATO dan Sekutunya

Jum'at, 03 Februari 2023 - 15:13 WIB
loading...
2 Hal yang Lebih Ditakuti Rusia daripada NATO dan Sekutunya
Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia lebih takut dikucilkan internet dan merosotnya ekonomi daripada terhadap NATO. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Rusia merupakan salah satu negara negara adidaya karena mewarisi Uni Soviet yang sudah memiliki pengaruh dalam skala global.

Memiliki pengaruh yang besar membuat Rusia dinilai hanya memiliki ketakutan terhadap pesaingnya, yakni NATO dan sekutunya. Namun pada kenyataanya ada beberapa hal yang lebih ditakuti negara itu dibanding dengan rivalnya tersebut.

Berikut dua hal yang lebih ditakuti Rusia daripada NATO dan sekutunya:

1. Pemblokiran Jaringan Internet

Sejak berlangsungnya agresi militer Moskow ke Ukraina, Rusia mulai dikucilkan oleh internet, di mana sederet raksasa teknologi menangguhkan aksesnya ke Rusia.



Itu sebagai sebagai upaya sanksi digital kepada Moskow agar segera menghentikan invasinya di Ukraina. Beberapa produk seperti Apple, Samsung, Microsoft, Oracle, dan Cisco juga ditarik dari negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut.

Mengutip dari laman New York Times, disebutkan bahwa dengan adanya pemblokiran internet secara global tentu membuat ketakutan sendiri bagi Rusia karena tidak bisa lagi mengintegrasikan diri secara mudah ke dalam komunitas global.

Pemblokiran internet secara global terhadap sampai saat ini masih berlaku. Alternatifnya, Rusia menggunakan sistem internet digital tertutup seperti China dan Iran yang mengontrol penggunaannya secara ketat.

2. Menyusutnya Perekonomian Rusia

Penyusutan ekonomi Rusia sudah terjadi mulai dari tahun 2018 hingga tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh pembatasan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara Uni Eropa kepada Rusia.

Mengutip laman Consilium Europa, perekonomian Rusia diperkirakan terus menurun pada tahun 2023. PDB-nya diperkirakan akan turun sebesar 2,3% dalam skenario terbaik dan 5,6% dalam skenario terburuk.

Angka-angka membuktikan bahwa tindakan pembatasan ini membuahkan hasil. Baik Bank Dunia maupun IMF memperkirakan bahwa pada tahun 2022 perdagangan barang dan jasa Rusia akan menurun secara signifikan.

Pada tahun 2023, ekspor negara itu akan terus mengalami penurunan, sedangkan impor diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2022. Dengan demikian, Rusia mengalami ketakutan karena pengeluaran negara setiap tahunnya semakin besar.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0963 seconds (0.1#10.140)