Eks PM Inggris Boris Johnson: Putin Ancam Saya dengan Rudal
loading...
Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson klaim Presiden Rusia Vladimir Putin mengancamnya dengan serangan rudal sebelum invasi Rusia ke Ukraina. Foto/Stefan Rousseau/PA Wire/Pool via REUTERS
A
A
A
LONDON - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengeklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengancamnya dengan serangan rudal.
Menurutnya, ancaman secara pribadi itu dilontarkan tepat sebelum Putin memerintahkan pasukan Rusia menginvasi Ukraina.
Dalam sebah film dokumenter baru BBC, yang akan disiarkan Senin (30/1/2023), Johnson mengatakan ancaman nyata itu datang dalam panggilan telepon tepat sebelum invasi 24 Februari.
Johnson dan para pemimpin Barat lainnya bergegas ke Kiev untuk menunjukkan dukungan kepada Ukraina dan mencoba mencegah serangan Rusia.
"Dia semacam mengancam saya pada satu titik dan berkata, 'Boris, saya tidak ingin menyakiti Anda, tetapi dengan rudal, itu hanya akan memakan waktu satu menit', atau sesuatu seperti itu," kata Johnson mengutip perkataan Putin.
Johnson muncul sebagai salah satu tokoh Barat yang palinng berapi-api dalam menyampaikan dukungan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Tetapi sebelum invasi Rusia, dia mengatakan bahwa dirinya bersusah payah untuk memberi tahu Putin bahwa tidak ada prospek Ukraina bergabung dengan NATO, sambil memperingatkannya bahwa invasi apa pun akan berarti "lebih banyak NATO, bukan lebih sedikit NATO" di perbatasan Rusia.
"Dia berkata, 'Boris, Anda mengatakan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dalam waktu dekat'," ujarnya, mengutip ucapan Putin.
"'Apa dalam waktu dekat?' Dan saya berkata, 'Ya itu tidak akan bergabung dengan NATO di masa mendatang. Anda tahu betul itu'."
Menurutnya, ancaman secara pribadi itu dilontarkan tepat sebelum Putin memerintahkan pasukan Rusia menginvasi Ukraina.
Dalam sebah film dokumenter baru BBC, yang akan disiarkan Senin (30/1/2023), Johnson mengatakan ancaman nyata itu datang dalam panggilan telepon tepat sebelum invasi 24 Februari.
Johnson dan para pemimpin Barat lainnya bergegas ke Kiev untuk menunjukkan dukungan kepada Ukraina dan mencoba mencegah serangan Rusia.
"Dia semacam mengancam saya pada satu titik dan berkata, 'Boris, saya tidak ingin menyakiti Anda, tetapi dengan rudal, itu hanya akan memakan waktu satu menit', atau sesuatu seperti itu," kata Johnson mengutip perkataan Putin.
Johnson muncul sebagai salah satu tokoh Barat yang palinng berapi-api dalam menyampaikan dukungan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Tetapi sebelum invasi Rusia, dia mengatakan bahwa dirinya bersusah payah untuk memberi tahu Putin bahwa tidak ada prospek Ukraina bergabung dengan NATO, sambil memperingatkannya bahwa invasi apa pun akan berarti "lebih banyak NATO, bukan lebih sedikit NATO" di perbatasan Rusia.
"Dia berkata, 'Boris, Anda mengatakan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dalam waktu dekat'," ujarnya, mengutip ucapan Putin.
"'Apa dalam waktu dekat?' Dan saya berkata, 'Ya itu tidak akan bergabung dengan NATO di masa mendatang. Anda tahu betul itu'."
Lihat Juga :
