Putin dan Erdogan Bahas Beragam Prioritas, Jalin Kerja Sama Komprehensif
Selasa, 17 Januari 2023 - 10:03 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan berjabat tangan selama konferensi pers setelah pembicaraan mereka di Moskow, Rusia, 5 Maret 2020. Foto/REUTERS
MOSKOW - Turki dapat segera menormalkan hubungan dengan Suriah, sementara Afrika dapat mulai menerima tepung Rusia dari pabrik Turki.
Kabar tersebut berdasarkan pembacaan isi percakapan telepon pada Senin (16/1/2023) antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang diterbitkan Moskow dan Ankara.
“Kedua presiden membahas kerja sama komprehensif dan bertukar pandangan tentang konflik di Ukraina, dengan Putin menunjukkan kebijakan destruktif Kiev dan sponsor Baratnya,” papar pernyataan Kremlin.
“Prioritas” lain yang disebutkan termasuk kerja sama energi dan “penciptaan pusat gas regional di Turki.”
Putin dan Erdogan juga membahas “cara untuk menormalkan hubungan” antara Turki dan Suriah serta menegosiasikan diakhirinya konflik Suriah di sana.
Moskow menjadi tuan rumah pertemuan bersejarah antara pejabat Turki dan Suriah pada akhir Desember.
Kremlin mengakui “perjanjian paket Istanbul” juga ada dalam agenda, khususnya “pembukaan blokir pengiriman makanan dan pupuk dari Rusia.”
Kabar tersebut berdasarkan pembacaan isi percakapan telepon pada Senin (16/1/2023) antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang diterbitkan Moskow dan Ankara.
“Kedua presiden membahas kerja sama komprehensif dan bertukar pandangan tentang konflik di Ukraina, dengan Putin menunjukkan kebijakan destruktif Kiev dan sponsor Baratnya,” papar pernyataan Kremlin.
“Prioritas” lain yang disebutkan termasuk kerja sama energi dan “penciptaan pusat gas regional di Turki.”
Baca Juga
Putin dan Erdogan juga membahas “cara untuk menormalkan hubungan” antara Turki dan Suriah serta menegosiasikan diakhirinya konflik Suriah di sana.
Moskow menjadi tuan rumah pertemuan bersejarah antara pejabat Turki dan Suriah pada akhir Desember.
Kremlin mengakui “perjanjian paket Istanbul” juga ada dalam agenda, khususnya “pembukaan blokir pengiriman makanan dan pupuk dari Rusia.”
tulis komentar anda