Yordania Kutuk Kunjungan Menteri Israel ke Masjid Al-Aqsa
Selasa, 03 Januari 2023 - 21:30 WIB
AMMAN - Yordania mengutuk keras kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki. Yordania menggambarkan kunjungan itu sebagai "provokasi".
Selasa (3/1/2023) pagi, Ben-Gvir memasuki lokasi yang menjadi titik hotspot konflik Palestina dan Israel itu, sehari setelah mengumumkan akan menunda kunjungan di tengah peringatan kerusuhan.
"Penyerangan Masjid al-Aqsa oleh seorang anggota Kabinet Israel dan melanggar kesuciannya dikutuk dan provokatif serta merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Sinan Majali, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Anadolu.
Majali menganggap Israel semata-mata bertanggung jawab atas konsekuensi serius dari eskalasi ini. Ia pun memperingatkan bahwa tindakan semacam itu mengancam akan melemahkan semua upaya yang dilakukan untuk mencegah peningkatan kekerasan yang membahayakan keamanan dan perdamaian.
Juru bicara Yordania itu meminta masyarakat internasional untuk mengambil tindakan cepat dan tegas untuk mengakhiri praktek-praktek tersebut.
“Masjid suci, yang meliputi area seluas 144 dunum, adalah satu-satunya tempat ibadah Muslim, dan Departemen Urusan Masjid al-Aqsa dan Yerusalem adalah badan dengan yurisdiksi eksklusif untuk mengelola semua urusan kompleks dan mengatur akses masuk ke masjid," ujarnya.
Yordania telah menjadi penjaga resmi tempat-tempat suci Muslim dan Kristen di Yerusalem sejak 1924, dan secara terbuka diakui sebagai penjaga tempat-tempat suci Yerusalem.
Selasa (3/1/2023) pagi, Ben-Gvir memasuki lokasi yang menjadi titik hotspot konflik Palestina dan Israel itu, sehari setelah mengumumkan akan menunda kunjungan di tengah peringatan kerusuhan.
"Penyerangan Masjid al-Aqsa oleh seorang anggota Kabinet Israel dan melanggar kesuciannya dikutuk dan provokatif serta merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Sinan Majali, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Anadolu.
Majali menganggap Israel semata-mata bertanggung jawab atas konsekuensi serius dari eskalasi ini. Ia pun memperingatkan bahwa tindakan semacam itu mengancam akan melemahkan semua upaya yang dilakukan untuk mencegah peningkatan kekerasan yang membahayakan keamanan dan perdamaian.
Juru bicara Yordania itu meminta masyarakat internasional untuk mengambil tindakan cepat dan tegas untuk mengakhiri praktek-praktek tersebut.
“Masjid suci, yang meliputi area seluas 144 dunum, adalah satu-satunya tempat ibadah Muslim, dan Departemen Urusan Masjid al-Aqsa dan Yerusalem adalah badan dengan yurisdiksi eksklusif untuk mengelola semua urusan kompleks dan mengatur akses masuk ke masjid," ujarnya.
Yordania telah menjadi penjaga resmi tempat-tempat suci Muslim dan Kristen di Yerusalem sejak 1924, dan secara terbuka diakui sebagai penjaga tempat-tempat suci Yerusalem.
tulis komentar anda