Iran Cibir AS: Kami Tak Butuh Izin Siapa Pun untuk Berhubungan dengan Rusia
Senin, 19 Desember 2022 - 09:56 WIB
TEHERAN - Iran mencibir kekhawatiran Amerika Serikat (AS) perihal Teheran yang memperluas hubungan militer dengan Rusia .
Kementerian Luar Negeri Iran pada Minggu mengatakan Teheran tidak membutuhkan izin dari siapa pun untuk memperluas hubungan dengan Moskow.
Negara-negara Barat telah menuduh Iran memasok drone ke Rusia, yang diduga digunakan untuk menginvasi Ukraina. Mereka telah menjatuhkan sanksi terhadap Teheran.
Direktur CIA William Burns mengatakan kepada PBS bahwa kerja sama militer antara Iran dan Rusia menimbulkan ancaman nyata bagi sekutu AS di Timur Tengah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani menyebut komentar Burns itu tidak berdasar dan menyebutnya sebagai bagian dari perang propaganda AS melawan Iran.
"Teheran bertindak secara independen dalam mengatur hubungan luar negerinya dan tidak meminta izin dari siapa pun," kata Kanani dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Senin (19/12/2022).
Dia menegaskan hanya kepentingan nasional Iran yang mendikte kebijakannya.
"Kerja sama antara Iran dan Rusia di berbagai bidang termasuk pertahanan berkembang dalam kerangka kepentingan bersama...dan tidak bertentangan dengan negara ketiga mana pun," katanya.
"Pejabat Amerika melanjutkan klaim politik tak berdasar mereka dan tindakan ilegal terhadap Republik Islam Iran, mempertanyakan pertahanan konvensional dan kerja sama militer antara Iran dan Rusia," imbuh dia.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada 9 Desember menyebut kemitraan militer Teheran-Moskow berbahaya bagi Ukraina, tetangga Iran, dan dunia.
Bulan lalu, Teheran mengakui telah mengirim drone ke Rusia tetapi bersikeras bahwa senjata itu dipasok sebelum invasi ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.
Kementerian Luar Negeri Iran pada Minggu mengatakan Teheran tidak membutuhkan izin dari siapa pun untuk memperluas hubungan dengan Moskow.
Negara-negara Barat telah menuduh Iran memasok drone ke Rusia, yang diduga digunakan untuk menginvasi Ukraina. Mereka telah menjatuhkan sanksi terhadap Teheran.
Direktur CIA William Burns mengatakan kepada PBS bahwa kerja sama militer antara Iran dan Rusia menimbulkan ancaman nyata bagi sekutu AS di Timur Tengah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani menyebut komentar Burns itu tidak berdasar dan menyebutnya sebagai bagian dari perang propaganda AS melawan Iran.
"Teheran bertindak secara independen dalam mengatur hubungan luar negerinya dan tidak meminta izin dari siapa pun," kata Kanani dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Senin (19/12/2022).
Dia menegaskan hanya kepentingan nasional Iran yang mendikte kebijakannya.
"Kerja sama antara Iran dan Rusia di berbagai bidang termasuk pertahanan berkembang dalam kerangka kepentingan bersama...dan tidak bertentangan dengan negara ketiga mana pun," katanya.
"Pejabat Amerika melanjutkan klaim politik tak berdasar mereka dan tindakan ilegal terhadap Republik Islam Iran, mempertanyakan pertahanan konvensional dan kerja sama militer antara Iran dan Rusia," imbuh dia.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada 9 Desember menyebut kemitraan militer Teheran-Moskow berbahaya bagi Ukraina, tetangga Iran, dan dunia.
Bulan lalu, Teheran mengakui telah mengirim drone ke Rusia tetapi bersikeras bahwa senjata itu dipasok sebelum invasi ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.
(min)
tulis komentar anda