5 Koalisi Politik Malaysia Dukung Pemerintahan Persatuan Anwar Ibrahim
Jum'at, 16 Desember 2022 - 20:52 WIB
Ketika federasi dibentuk tahun itu, Konstitusi Malaysia mendaftarkan negara-negara bagian di Kalimantan secara terpisah dari yang lain, setara dengan Malaya yang disebutkan dalam perjanjian.
Berbicara kepada CNA's Asia Now, Dr Oh Ei Sun mengatakan salah satu ketentuan utama MOU adalah Anwar harus berkonsultasi dengan kepala pemerintahan persatuan lainnya sebelum dia membuat pengangkatan dan pemberhentian Kabinet.
“Sebagai imbalannya, partai-partai koalisi lainnya akan memberikan dukungan mereka kepadanya, Anwar Ibrahim, sebagai perdana menteri Malaysia. Itu memaparkan apa yang kami pahami selama dua pekan terakhir, tapi sekarang hitam putih,” ujar Dr Oh, rekan senior di Singapore Institute of International Affairs.
“Hal pertama yang perlu ditangani pemerintah persatuan adalah stabilitas politik,” ujar dia, mencatat bahwa jika Anwar lolos mosi percaya, itu akan memberinya periode stabilitas.
“Dia harus menggunakan stabilitas itu dengan sangat hati-hati untuk menghidupkan kembali perekonomian,” papar Dr Oh.
Dia menambahkan, “Anwar yang juga menteri keuangan, memiliki waktu sekitar satu bulan untuk menyusun anggaran berikutnya.”
Pada Rabu, Anwar menyatakan dia yakin akan mendapat mosi percaya pada kepemimpinannya sebagai perdana menteri, yang dijadwalkan akan diadakan di parlemen pada 19 Desember.
Dengan MOU dan dukungan dari para pemimpin koalisi, Anwar dikatakan bisa mendapatkan sekitar 148 anggota parlemen untuk memberinya mosi percaya pada Senin.
Anwar sebelumnya menyatakan mosi tidak percaya akan diajukan ke parlemen untuk mengakhiri pertanyaan tentang legitimasi pemerintahannya.
Ini terjadi setelah pemilu baru-baru ini tidak menghasilkan pemenang yang jelas, dengan PH yang memenangkan 82 kursi, maupun koalisi saingan Perikatan Nasional yang meraih 74 kursi mendapatkan mayoritas sederhana di Majelis Rendah dengan 222 kursi.
Berbicara kepada CNA's Asia Now, Dr Oh Ei Sun mengatakan salah satu ketentuan utama MOU adalah Anwar harus berkonsultasi dengan kepala pemerintahan persatuan lainnya sebelum dia membuat pengangkatan dan pemberhentian Kabinet.
“Sebagai imbalannya, partai-partai koalisi lainnya akan memberikan dukungan mereka kepadanya, Anwar Ibrahim, sebagai perdana menteri Malaysia. Itu memaparkan apa yang kami pahami selama dua pekan terakhir, tapi sekarang hitam putih,” ujar Dr Oh, rekan senior di Singapore Institute of International Affairs.
“Hal pertama yang perlu ditangani pemerintah persatuan adalah stabilitas politik,” ujar dia, mencatat bahwa jika Anwar lolos mosi percaya, itu akan memberinya periode stabilitas.
“Dia harus menggunakan stabilitas itu dengan sangat hati-hati untuk menghidupkan kembali perekonomian,” papar Dr Oh.
Dia menambahkan, “Anwar yang juga menteri keuangan, memiliki waktu sekitar satu bulan untuk menyusun anggaran berikutnya.”
Pada Rabu, Anwar menyatakan dia yakin akan mendapat mosi percaya pada kepemimpinannya sebagai perdana menteri, yang dijadwalkan akan diadakan di parlemen pada 19 Desember.
Dengan MOU dan dukungan dari para pemimpin koalisi, Anwar dikatakan bisa mendapatkan sekitar 148 anggota parlemen untuk memberinya mosi percaya pada Senin.
Anwar sebelumnya menyatakan mosi tidak percaya akan diajukan ke parlemen untuk mengakhiri pertanyaan tentang legitimasi pemerintahannya.
Ini terjadi setelah pemilu baru-baru ini tidak menghasilkan pemenang yang jelas, dengan PH yang memenangkan 82 kursi, maupun koalisi saingan Perikatan Nasional yang meraih 74 kursi mendapatkan mayoritas sederhana di Majelis Rendah dengan 222 kursi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda