Rusia: Kirim Senjata ke Ukraina, NATO Bermain Api!
Jum'at, 09 Desember 2022 - 07:47 WIB
MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan NATO "bermain api" dengan mengirim senjata ke Ukraina .
"Anggota NATO semakin terlibat langsung dalam konflik ini. Dukungan mereka untuk Kiev sekarang jauh lebih beragam daripada beberapa bulan yang lalu," kata Rybakov dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Rossiya-24 pada hari Kamis.
"Ini adalah cerminan dari kebijakan Washington yang disengaja, dengan patuh dikejar oleh orang Eropa, untuk meningkatkan konflik. Mereka sedang bermain api. Risikonya melonjak," katanya lagi.
Diplomat Kremlin itu menekankan bahwa negara-negara Barat memperluas pengiriman senjata ke Ukraina, termasuk senjata yang lebih berat dan sistem jarak jauh.
"Pada saat yang sama, mereka dengan lihai dan licik, pada umumnya, mencoba menciptakan kesan bahwa ada semacam garis perbatasan, semacam pengendalian diri dalam hal ini. Kami tidak melihat hal seperti itu," paparnya.
Ryabkov memperingatkan negara-negara Barat terhadap konsekuensi dari langkah-langkahnya tersebut.
Konstantin Gavrilov, kepala delegasi Rusia untuk negosiasi Wina tentang keamanan militer dan kontrol senjata, mengatakan kepada kantor RIA Novosti bahwa NATO memiliki andil dalam dugaan serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap pangkalan udara Dyagilevo dan Engels.
"Pihak Rusia telah berulang kali menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan satelitnya semakin dikonsolidasikan dalam status peserta dalam konflik Ukraina," kata Gavrilov.
Pernyataan dua pejabat Rusia tersebut muncul hanya beberapa minggu setelah gubernur Wilayah Pskov Rusia, Mikhail Vedernikov, mengeklaim bahwa drone NATO telah berusaha melintasi perbatasan Wilayah Pskov berulang kali yang dimulai sebelum invasi Rusia ke Ukraina dan berlanjut hingga saat ini.
“Kami tidak pernah memberikan liputan luas untuk itu tetapi ada upaya kendaraan udara tak berawak militer dan pesawat lain untuk melintasi perbatasan secara ilegal,” kata Vedernikov.
"Semua 'interaksi damai' seperti itu 'berkembang' bahkan sebelum dimulainya operasi militer khusus," lanjut gubernur. "Jelas semua itu semakin diperparah saat ini."
Wilayah Pskov terletak di sepanjang perbatasan Rusia dengan Estonia, Latvia, dan Belarusia. Estonia dan Latvia sama-sama anggota NATO.
"Anggota NATO semakin terlibat langsung dalam konflik ini. Dukungan mereka untuk Kiev sekarang jauh lebih beragam daripada beberapa bulan yang lalu," kata Rybakov dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Rossiya-24 pada hari Kamis.
"Ini adalah cerminan dari kebijakan Washington yang disengaja, dengan patuh dikejar oleh orang Eropa, untuk meningkatkan konflik. Mereka sedang bermain api. Risikonya melonjak," katanya lagi.
Diplomat Kremlin itu menekankan bahwa negara-negara Barat memperluas pengiriman senjata ke Ukraina, termasuk senjata yang lebih berat dan sistem jarak jauh.
"Pada saat yang sama, mereka dengan lihai dan licik, pada umumnya, mencoba menciptakan kesan bahwa ada semacam garis perbatasan, semacam pengendalian diri dalam hal ini. Kami tidak melihat hal seperti itu," paparnya.
Ryabkov memperingatkan negara-negara Barat terhadap konsekuensi dari langkah-langkahnya tersebut.
Konstantin Gavrilov, kepala delegasi Rusia untuk negosiasi Wina tentang keamanan militer dan kontrol senjata, mengatakan kepada kantor RIA Novosti bahwa NATO memiliki andil dalam dugaan serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap pangkalan udara Dyagilevo dan Engels.
"Pihak Rusia telah berulang kali menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan satelitnya semakin dikonsolidasikan dalam status peserta dalam konflik Ukraina," kata Gavrilov.
Pernyataan dua pejabat Rusia tersebut muncul hanya beberapa minggu setelah gubernur Wilayah Pskov Rusia, Mikhail Vedernikov, mengeklaim bahwa drone NATO telah berusaha melintasi perbatasan Wilayah Pskov berulang kali yang dimulai sebelum invasi Rusia ke Ukraina dan berlanjut hingga saat ini.
“Kami tidak pernah memberikan liputan luas untuk itu tetapi ada upaya kendaraan udara tak berawak militer dan pesawat lain untuk melintasi perbatasan secara ilegal,” kata Vedernikov.
"Semua 'interaksi damai' seperti itu 'berkembang' bahkan sebelum dimulainya operasi militer khusus," lanjut gubernur. "Jelas semua itu semakin diperparah saat ini."
Wilayah Pskov terletak di sepanjang perbatasan Rusia dengan Estonia, Latvia, dan Belarusia. Estonia dan Latvia sama-sama anggota NATO.
(min)
tulis komentar anda