Ukraina Terima Sistem Roket Jarak Jauh Prancis
Rabu, 30 November 2022 - 09:03 WIB
KIEV - Ukraina mengatakan telah menerima sistem peluncur roket dari Prancis yang menambah persenjataan artileri jarak jauh.
Pengiriman senjata itu terkait perubahan dinamika di medan perang melawan Rusia.
“LRU dari Prancis telah tiba di Ukraina! Tentara Ukraina sekarang bahkan lebih kuat,” tweet Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Oleksiy Reznikov.
LRU yang disediakan Prancis adalah jenis keempat dari sistem peluncur roket canggih (MLRS) setelah HIMARS, M270 dan MARS II yang akan dipasok ke Ukraina untuk membantu Kiev memerangi invasi Rusia.
Sistem peluncur ini memiliki jangkauan sekitar 70 kilometer.
Ukraina dalam beberapa bulan terakhir telah menggunakan sistem rudal yang dipasok Barat untuk menyerang stasiun komando dan depot amunisi lebih dalam ke wilayah yang dikuasai Rusia.
Kemampuan ini jauh melebihi senjata di gudang milik Ukraina sendiri.
Kiev meminta lebih banyak senjata jarak jauh untuk mempertahankan kemajuan yang stabil di medan perang dan sistem pertahanan udara untuk mencegah gelombang serangan balasan Rusia.
Dua pekan lalu, Menteri Angkatan Darat Prancis Sebastien Lecornu mengumumkan pengiriman dua LRU Prancis ke Ukraina dalam wawancara dengan Le Journal du Dimanche.
Lecornu mengatakan Prancis juga akan mengirim dua baterai sistem pertahanan udara Crotale dan sedang "mencari permintaan dari Ukraina untuk radar yang sangat penting untuk mendeteksi serangan di hulu."
Prancis juga berencana mengambil 2.000 dari 15.000 tentara Ukraina yang dijanjikan UE untuk dilatih.
Pengiriman senjata itu terkait perubahan dinamika di medan perang melawan Rusia.
“LRU dari Prancis telah tiba di Ukraina! Tentara Ukraina sekarang bahkan lebih kuat,” tweet Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Oleksiy Reznikov.
LRU yang disediakan Prancis adalah jenis keempat dari sistem peluncur roket canggih (MLRS) setelah HIMARS, M270 dan MARS II yang akan dipasok ke Ukraina untuk membantu Kiev memerangi invasi Rusia.
Sistem peluncur ini memiliki jangkauan sekitar 70 kilometer.
Ukraina dalam beberapa bulan terakhir telah menggunakan sistem rudal yang dipasok Barat untuk menyerang stasiun komando dan depot amunisi lebih dalam ke wilayah yang dikuasai Rusia.
Kemampuan ini jauh melebihi senjata di gudang milik Ukraina sendiri.
Kiev meminta lebih banyak senjata jarak jauh untuk mempertahankan kemajuan yang stabil di medan perang dan sistem pertahanan udara untuk mencegah gelombang serangan balasan Rusia.
Dua pekan lalu, Menteri Angkatan Darat Prancis Sebastien Lecornu mengumumkan pengiriman dua LRU Prancis ke Ukraina dalam wawancara dengan Le Journal du Dimanche.
Lecornu mengatakan Prancis juga akan mengirim dua baterai sistem pertahanan udara Crotale dan sedang "mencari permintaan dari Ukraina untuk radar yang sangat penting untuk mendeteksi serangan di hulu."
Prancis juga berencana mengambil 2.000 dari 15.000 tentara Ukraina yang dijanjikan UE untuk dilatih.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda