Sesuai Janji, Anwar Ibrahim Tak Akan Ambil Gaji Perdana Menteri

Jum'at, 25 November 2022 - 03:05 WIB
Sesuai Janji, Anwar Ibrahim Tak Akan Ambil Gaji Perdana Menteri. FOTO/Reuters
KUALA LUMPUR - Pemilihan umum ke-15 Malaysia telah berakhir. Datuk Seri Anwar Ibrahim dari Pakatan Harapan (PH) sekarang menjadi Perdana Menteri ke-10 negara tersebut. Sesuai janji yang ia ucapkan ketika berkampanye, Anwar tidak akan mengambil gajinya sebagai perdana menteri.

Hal ini tertuang dalam pernyataan pers pertama Anwar sebagai Perdana Menteri Malaysia yang ia rilis pada Kamis (24/11/2022). Pada poin ke-7 pernyataan pers itu, Anwar mengaku tetap menolak untuk menerima gaji sebagai Perdana Menteri.





Ada 8 poin yang termuat dalam pernyataan pers pertama Anwar ini. Yang pertama adalah komitmen mempertahankan Bahasa Melayu, agama Islam sebagai agama resmi negara dan kedudukan Raja-Raja Melayu, hak keistimewaan kaum Melayu tanpa meminggirkan hak kaum Cina, India, suku kaum Sabah dan Sarawak serta Orang Asli.

Poin kedua, pemerintahan dibentuk dengan dukungan padu dan mantap dari tiga gabungan terbesar yakni Harapan, Barisan Nasional, dan Gabungan Parti Sarawak. Poin ketiga, kerajaan akan menjamin dan menjaga hak semua rakyat Malaysia, khususnya golongan yang terpinggir dan melarat tanpa kira bangsa dan agama

Poin 4, fokus nomor satu saat ini adalah agenda pengukuhan ekonomi. Poin ke-5 melawan rasuah dan penyelewengan secara serius dan habis-habisan dengan menggerakkan agenda reformasi tatakelola pemerintahan. Dan yang terakhir, Anwar memutuskan Senin (28/11/2022) sebagai hari libur nasional.

Setelah resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia, sejumlah musuh politiknya menyampaikan selamat pada Anwar. Di antara mereka adalah presiden MCA Datuk Seri Dr Wee Ka Siong, presiden Pejuang Datuk Seri Mukhriz Tun Dr Mahathir, ketua Sabah Barisan Nasional (BN) Datuk Seri Bung Moktar Radin, sekretaris jenderal UMNO Datuk Seri Ahmad Maslan dan wakil Parti Sosialis Malaysia (PSM) ketua S. Arutchelvan.



Wee juga berterima kasih kepada Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah karena telah menyetujui penunjukan Anwar sebagai Perdana Menteri ke-10 negara tersebut.

Dia juga mengatakan menghormati keputusan Yang Mulia untuk pembentukan pemerintah persatuan untuk mengembangkan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat. “Mudah-mudahan, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri yang baru, kita bisa memberantas politik balas dendam dan menghindari perpecahan dalam masyarakat majemuk,” katanya, seperti dikutip dari Bernama.

Sementara itu, Mukhriz berharap pembentukan pemerintahan baru yang terdiri dari Pakatan Harapan, BN, Gabungan Parti Sarawak dan partai-partai lain akan menstabilkan situasi setelah lebih dari dua tahun gejolak politik.

“Pejuang berdoa agar pemerintah di bawah kepemimpinan Anwar mendorong Malaysia keluar dari gejolak ini dan menghidupkan kembali negara ini, sehingga mengembalikannya ke jalurnya,” katanya dalam sebuah pernyataan hari ini.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More