Kelompok HAM Sebut Houthi Culik 16.804 Warga Sipil Sejak Akhir 2014

Selasa, 22 November 2022 - 01:30 WIB
Kelompok HAM Sebut Houthi Culik 16.804 Warga Sipil Sejak Akhir 2014. FOTO/Reuters
AL-MUKALLA - Pemberontak Houthi yang didukung Iran telah menculik 16.804 warga sipil di wilayah-wilayah di bawah kendali mereka sejak dimulainya kudeta mereka terhadap pemerintah yang diakui secara internasional pada akhir 2014. Hal itu diungkap sebuah kelompok hak asasi Yaman.

Jaringan Yaman untuk Hak dan Kebebasan mengatakan dalam sebuah laporan, bahwa hampir dua pertiga dari 16.804 korban penculikan dibebaskan atau dieksekusi oleh penculik mereka. Korban juga digunakan sebagai perisai manusia, meninggal dalam tahanan karena kelalaian medis atau digunakan sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan pemerintah Yaman.



Organisasi tersebut mengatakan bahwa Houthi masih menahan 4.201 warga sipil di fasilitas penahanan yang diketahui di Sanaa, Ibb, Dhamar dan provinsi Yaman lainnya, di samping 1.317 orang, termasuk 84 wanita dan 76 anak-anak, yang diyakini telah dihilangkan secara paksa dan disiksa, meskipun Houthi menyangkal menahan mereka.

“Mereka adalah warga sipil yang diambil oleh milisi Houthi dari jalan raya, tempat tinggal, tempat kerja, masjid, pasar, lingkungan dan situs lainnya,” Mohammed Al-Omada, kepala Jaringan Hak dan Kebebasan Yaman, mengatakan kepada Arab News.



“Dalam laporan itu, kami mengecualikan personel militer dan keamanan, serta pejuang perlawanan populer yang diculik oleh Houthi. Berdasarkan percakapan dengan mantan narapidana dan keluarga narapidana, spesialis hak asasi manusia kami memvalidasi setiap contoh,” lanjutnya.

Aktivis hak asasi manusia mengatakan bahwa Houthi menahan sebagian besar tahanan di penjara negara seperti Keamanan Politik di Sanaa, Penjara Pusat di provinsi Ibb, Penjara Pusat di Dhamar dan Penjara Pusat di Amran.



Tawanan lainnya dipenjarakan di bekas rumah lawan Houthi di Sanaa, termasuk kediaman lama - sekarang menjadi pusat penahanan - Ali Mohsen Al-Ahmer, mantan wakil presiden yang melarikan diri dari ibu kota tak lama setelah milisi menyerbu kota.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More