Rusia Isyaratkan Bakal Uji Rudal Antarbenua Sarmat yang Mampu Bawa Nuklir
Rabu, 09 November 2022 - 02:17 WIB
MOSKOW - Rusia mengisyaratkan akan melakukan uji coba yang keduauntuk rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat atau misil Setan II sebelum akhir Desember 2022.
Misil setinggi 14 lantai ini telah dibanggakan Presiden Vladimir Putin sebagai senjata yang mustahil dicegat oleh sistem pertahanan apa pun di dunia karena diterbangkan dengan moda hipersonik.
“Uji coba desain penerbangan [ICBM] Sarmat dapat berlanjut sebelum akhir tahun ini dengan peluncuran uji kedua yang berpotensi dilakukan,” kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan dalam pengumumannya kepada kantor berita TASS, Selasa (8/11/2022).
Rencananya, ICBM Sarmat akan sepenuhnya memasuki layanan tempur pada akhir tahun ini.
Tes pertamanya diumumkan dengan sangat meriah segera setelah berlangsung pada 20 April, di mana Putin menyaksikan langsung melalui tautan video. Uji coba misil SetanII berbasis silo saat itu dilakukan dari Plesetsk Cosmodrome di Rusia utara.
Pada bulan Mei, mantan kepala Roscosmos Dmitry Rogozin, yang dipandang sebagai sekutu dekat Putin, mengatakan hampir 50 rudal ICBM Sarmat, yang dalam proses produksi massal, akan segera bertugas tempur.
Pada awal Juni, tes ICBM besar dijadwalkan dan penduduk setempat di dekat jangkauan tes Kura diperingatkan untuk menjauhi lokasi target di Kamchatka yang terpencil. Tapi uji coba itu tidak pernah terjadi.
Pada 25 Juni Rogozin memberi isyarat: "Kami benar-benar sesuai jadwal, kami sekarang sedang mempersiapkan uji terbang kedua Sarmat."
Bulan berikutnya Rogozin dipecat karena alasan yang tidak diketahui dengan pekerjaan baru yang dijanjikan dari Kremlin belum tiba.
Dia telah terlihat baru-baru ini di zona perang, tetapi tidak memiliki peran baru meskipun ada laporan bahwa dia akan menjadi perwakilan pribadi Putin untuk wilayah Ukraina yang baru dicaplok.
Penggantinya di Roscosmos, mantan wakil perdana menteri Yury Borisov, pada bulan Juli mengulangi klaim bahwa ICBM Sarmat sedang diproduksi massal.
Bulan lalu Rusia setuju untuk mengizinkan tim AS untuk memeriksa rudal di bawah perjanjian internasional--tetapi hanya pada Februari 2024.
Analis pertahanan telah menunjukkan bahwa rudal R-36M2 Voevoda Rusia sebelumnya diuji tidak kurang dari 17 kali sebelum benar-benar ditugaskan untuk misi tempur.
Rudal lainnya—RT-2PM Topol—juga diuji belasan kali sebelum ditempatkan pada layanan tempur.
“Dalam konteks ini, kebenaran dari istilah-istilah yang dibicarakan oleh Rogozin--bahwa Sarmat sedang dalam produksi [massal] dan akan segera ditempatkan pada tugas tempur—tampak meragukan,” kata pakar pertahanan Leonid Nersisyan.
“Kemungkinan besar Sarmat akan menjalani program pengujian, prototipe, dan eksperimen yang sama seperti pendahulunya,” lanjut dia, dalam sebuah artikel di Shephard Media.
“Penerimaan ICBM yang sebenarnya ke dalam layanan dengan Pasukan Rudal Strategis terlihat mustahil sebelum akhir tahun 2022 dan hampir tidak dapat dicapai pada tahun 2024.”
Misil setinggi 14 lantai ini telah dibanggakan Presiden Vladimir Putin sebagai senjata yang mustahil dicegat oleh sistem pertahanan apa pun di dunia karena diterbangkan dengan moda hipersonik.
“Uji coba desain penerbangan [ICBM] Sarmat dapat berlanjut sebelum akhir tahun ini dengan peluncuran uji kedua yang berpotensi dilakukan,” kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan dalam pengumumannya kepada kantor berita TASS, Selasa (8/11/2022).
Rencananya, ICBM Sarmat akan sepenuhnya memasuki layanan tempur pada akhir tahun ini.
Tes pertamanya diumumkan dengan sangat meriah segera setelah berlangsung pada 20 April, di mana Putin menyaksikan langsung melalui tautan video. Uji coba misil SetanII berbasis silo saat itu dilakukan dari Plesetsk Cosmodrome di Rusia utara.
Pada bulan Mei, mantan kepala Roscosmos Dmitry Rogozin, yang dipandang sebagai sekutu dekat Putin, mengatakan hampir 50 rudal ICBM Sarmat, yang dalam proses produksi massal, akan segera bertugas tempur.
Pada awal Juni, tes ICBM besar dijadwalkan dan penduduk setempat di dekat jangkauan tes Kura diperingatkan untuk menjauhi lokasi target di Kamchatka yang terpencil. Tapi uji coba itu tidak pernah terjadi.
Pada 25 Juni Rogozin memberi isyarat: "Kami benar-benar sesuai jadwal, kami sekarang sedang mempersiapkan uji terbang kedua Sarmat."
Bulan berikutnya Rogozin dipecat karena alasan yang tidak diketahui dengan pekerjaan baru yang dijanjikan dari Kremlin belum tiba.
Dia telah terlihat baru-baru ini di zona perang, tetapi tidak memiliki peran baru meskipun ada laporan bahwa dia akan menjadi perwakilan pribadi Putin untuk wilayah Ukraina yang baru dicaplok.
Penggantinya di Roscosmos, mantan wakil perdana menteri Yury Borisov, pada bulan Juli mengulangi klaim bahwa ICBM Sarmat sedang diproduksi massal.
Bulan lalu Rusia setuju untuk mengizinkan tim AS untuk memeriksa rudal di bawah perjanjian internasional--tetapi hanya pada Februari 2024.
Analis pertahanan telah menunjukkan bahwa rudal R-36M2 Voevoda Rusia sebelumnya diuji tidak kurang dari 17 kali sebelum benar-benar ditugaskan untuk misi tempur.
Rudal lainnya—RT-2PM Topol—juga diuji belasan kali sebelum ditempatkan pada layanan tempur.
“Dalam konteks ini, kebenaran dari istilah-istilah yang dibicarakan oleh Rogozin--bahwa Sarmat sedang dalam produksi [massal] dan akan segera ditempatkan pada tugas tempur—tampak meragukan,” kata pakar pertahanan Leonid Nersisyan.
“Kemungkinan besar Sarmat akan menjalani program pengujian, prototipe, dan eksperimen yang sama seperti pendahulunya,” lanjut dia, dalam sebuah artikel di Shephard Media.
“Penerimaan ICBM yang sebenarnya ke dalam layanan dengan Pasukan Rudal Strategis terlihat mustahil sebelum akhir tahun 2022 dan hampir tidak dapat dicapai pada tahun 2024.”
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda