Direktur CIA Tiba-tiba Kunjungi Ukraina, Ini Misinya
Kamis, 27 Oktober 2022 - 12:47 WIB
KIEV - Direktur CIA Amerika Serikat (AS) William Burns melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina .
Menurut CNN, misi bos intelijen Amerika itu salah satunya untuk menyampaikan intelijen kepada militer Kiev. Dia juga akan mengadakan diskusi dengan Presiden Vladimir Zelensky, di mana dia menegaskan kembali komitmen Washington untuk mendukung Kiev dalam jangka panjang.
Laporan yang mengutip seorang pejabat AS itu mengatakan Burns sebelumnya mengunjungi negara yang dilanda perang itu awal bulan ini.
“Sementara di sana, dia memperkuat komitmen AS untuk memberikan dukungan kepada Ukraina dalam perjuangannya melawan agresi Rusia, termasuk terus berbagi intelijen,” kata pejabat itu yang berbicara dalam kondisi anonim, tanpa memberikan rincian lain tentang kunjungan Burns, yang dilansir Kamis (27/10/2022).
Burns terakhir mengunjungi Ukraina pada awal tahun, sebelum Rusia meluncurkan invasi pada akhir Februari, di mana dia bertemu dengan para pejabat di Kiev untuk membahas aksi militer yang akan terjadi.
Kunjungan tersebut menyoroti hubungan berbagi informasi yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Ukraina, di mana Senator Virginia Mark Warner—yang mengepalai Komite Intelijen Senat—mengeklaim bulan lalu bahwa kerja sama semacam itu telah membantu pasukan Kiev membuat “keuntungan besar” di medan perang.
Dia menambahkan bahwa baik perwira intelijen Amerika dan Inggris "bekerja dengan Ukraina", dan kemudian melontarkan pujian "kekuatan intel militer gabungan kami".
Laporan kunjungan terbaru Burns ke Kiev muncul di tengah spekulasi yang berkembang oleh pejabat Barat bahwa Moskow dapat menggunakan senjata nuklir taktis hasil rendah di Ukraina.
Burns, bagaimanapun, telah "membuang air dingin" pada prediksi tersebut, mengatakan kepada CBS pada awal Oktober bahwa sementara dia menganggap risiko konflik nuklir sangat serius, ancaman dekat menggunakan senjata nuklir taktis tetap rendah.
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak secara terbuka mengancam penggunaan bom tersebut. Dalam pidatonya baru-baru ini, dia menyatakan bahwa negaranya akan menggunakan segala cara yang diperlukan untuk membela rakyat dan wilayahnya, yang memicu penafsiran para pejabat Barat dan pakar media bahwa itu adalah ancaman penggunaan senjata nuklir secara terselubung.
Sementara itu, para pejabat Rusia, termasuk Menteri Pertahanan Sergey Shoigu, telah menuduh Kiev mempersiapkan serangan bendera palsu dengan menggunakan "bom kotor", sebuah perangkat yang menggabungkan bahan peledak konvensional dengan bahan radioaktif.
Ukraina dengan tegas membantah klaim Moskow.
Menurut CNN, misi bos intelijen Amerika itu salah satunya untuk menyampaikan intelijen kepada militer Kiev. Dia juga akan mengadakan diskusi dengan Presiden Vladimir Zelensky, di mana dia menegaskan kembali komitmen Washington untuk mendukung Kiev dalam jangka panjang.
Laporan yang mengutip seorang pejabat AS itu mengatakan Burns sebelumnya mengunjungi negara yang dilanda perang itu awal bulan ini.
“Sementara di sana, dia memperkuat komitmen AS untuk memberikan dukungan kepada Ukraina dalam perjuangannya melawan agresi Rusia, termasuk terus berbagi intelijen,” kata pejabat itu yang berbicara dalam kondisi anonim, tanpa memberikan rincian lain tentang kunjungan Burns, yang dilansir Kamis (27/10/2022).
Burns terakhir mengunjungi Ukraina pada awal tahun, sebelum Rusia meluncurkan invasi pada akhir Februari, di mana dia bertemu dengan para pejabat di Kiev untuk membahas aksi militer yang akan terjadi.
Kunjungan tersebut menyoroti hubungan berbagi informasi yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Ukraina, di mana Senator Virginia Mark Warner—yang mengepalai Komite Intelijen Senat—mengeklaim bulan lalu bahwa kerja sama semacam itu telah membantu pasukan Kiev membuat “keuntungan besar” di medan perang.
Dia menambahkan bahwa baik perwira intelijen Amerika dan Inggris "bekerja dengan Ukraina", dan kemudian melontarkan pujian "kekuatan intel militer gabungan kami".
Laporan kunjungan terbaru Burns ke Kiev muncul di tengah spekulasi yang berkembang oleh pejabat Barat bahwa Moskow dapat menggunakan senjata nuklir taktis hasil rendah di Ukraina.
Burns, bagaimanapun, telah "membuang air dingin" pada prediksi tersebut, mengatakan kepada CBS pada awal Oktober bahwa sementara dia menganggap risiko konflik nuklir sangat serius, ancaman dekat menggunakan senjata nuklir taktis tetap rendah.
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak secara terbuka mengancam penggunaan bom tersebut. Dalam pidatonya baru-baru ini, dia menyatakan bahwa negaranya akan menggunakan segala cara yang diperlukan untuk membela rakyat dan wilayahnya, yang memicu penafsiran para pejabat Barat dan pakar media bahwa itu adalah ancaman penggunaan senjata nuklir secara terselubung.
Sementara itu, para pejabat Rusia, termasuk Menteri Pertahanan Sergey Shoigu, telah menuduh Kiev mempersiapkan serangan bendera palsu dengan menggunakan "bom kotor", sebuah perangkat yang menggabungkan bahan peledak konvensional dengan bahan radioaktif.
Ukraina dengan tegas membantah klaim Moskow.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda