Putra Mahkota MBS akan Renovasi 9 Masjid Bersejarah di Mekah dan Madinah
Jum'at, 02 September 2022 - 09:08 WIB
RIYADH - Sembilan masjid bersejarah di Mekah dan Madinah akan direnovasi sebagai bagian dari Proyek Mohammed bin Salman (MBS) untuk Mengembangkan Masjid Bersejarah dalam Visi 2030.
Saudi Press Agency (SPA) melaporkan tempat-tempat ibadah itu akan direnovasi tanpa kehilangan arsitektur historisnya sekaligus memperpanjang umurnya.
Masjid-masjid itu terpengaruh perubahan iklim dan kondisi cuaca selama beberapa dekade, sementara beberapa masjid telah ditinggalkan.
“Masjid-masjid bersejarah di Madinah mendapatkan arti penting dari hubungan dekat mereka dengan al-Sira al-Nabawiyah (biografi Nabi) dan beberapa situs yang terkait dengan era Islam, seperti gubernur AlUla yang menampung beberapa situs arkeologi,” papar laporan SPA.
Mekah
Masjid Al-Baiah, yang dibangun Khalifah Abbasiyah Abu Jafar al-Mansour dekat Jamrat al-Aqaba di Mina, adalah masjid target pertama yang akan direnovasi di Mekah selama fase kedua proyek tersebut.
Masjid ini memiliki daya tampung 68 jamaah.
Masjid Abu Inbeh di Harat al-Sham, dibangun lebih dari 900 tahun yang lalu. Sementara luas sebelum direnovasi menjadi 339,98 persegi, setelah dimodifikasi, luas baru dikurangi menjadi 335,31 meter persegi dengan daya tampung 357 jamaah, turun dari kapasitas 360 jamaah.
Masjid al-Khadr berusia 700 tahun di lingkungan al-Balad, hanya 66 kilometer dari Masjidil Haram di Mekah, sekarang berdiri di 355,09 meter persegi dengan kapasitas 355 jamaah.
Masjid Al-Fath di Kegubernuran al-Jamoum merupakan tempat ibadah dimana Nabi Muhammad diketahui pernah melaksanakan salat di tahun al-Fath (penaklukan Mekah).
“Masjid itu terbengkalai, hancur dan rusak selama berabad-abad terakhir hingga direnovasi pada 1419 Hijriah,” lapor SPA.
SPA menjelaskan, luas masjid akan meningkat dari 455,77 meter persegi menjadi 553,50 meter persegi, sementara kapasitasnya akan meningkat dari 218 menjadi 333.
Di pusat Thaqif di al-Taif, Masjid al-Jubail, yang dibangun lebih dari 300 tahun yang lalu, akan melihat area pasca-renovasi seluas 310 meter persegi sambil mempertahankan kapasitasnya saat ini menjadi 45 jamaah.
Madinah
“Masjid Bani Haram, yang terletak 1,68 kilometer dari Masjidil Nabawi, akan bertujuan mencocokkan perubahan masjid antara era lama dan baru," ungkap SPA.
Nabi Muhammad dikatakan pernah sholat di masjid itu.
Luas masjid 266,42 meter persegi akan bertambah 10 meter persegi setelah direnovasi dengan total kapasitas untuk 172 jamaah.
Masjid Al-Itham, terletak di dekat Kastil Bersejarah Mousa bin Nusair antara AlUla dan Hajrah, juga berasal dari era Nabi Muhammad yang dilaporkan mengidentifikasi arah sholat, yang dikenal sebagai al-Qiblah dalam bahasa Arab, saat dalam perjalanan ke “Ekspedisi Tabuk” pada tahun kesembilan Hijriah.
Masjid ini terletak di sebidang 773,34 meter persegi dan akan menampung 580 jamaah.
Di kota Kheif al-Huzami di Wadi al-Safra, Masjid Kheif al-Huzami, juga dikenal sebagai Masjid Pangeran Radwan, dibangun Menteri Haji Mesir Radwan al-Faqari pada pertengahan abad ke-11 Hijriah.
Sebagai bagian dari renovasi, total luasnya akan meningkat dari 527,94 meter persegi menjadi 603,35 meter persegi dan kapasitasnya akan meningkat dari 150 menjadi 180 jamaah.
Masjid Kastil yang bersejarah, juga dikenal sebagai Masjid Hamad bin Samihah setelah penguasa kota berusia lebih dari 100 tahun.
“Masjid itu terletak di pusat lingkungan Kastil bersejarah di kota al-Hanakieh,” ungkap SPA.
Masjid saat ini berdiri di 181,75 meter persegi, sebelum dimulainya renovasi. Ini akan ditingkatkan menjadi 263,55 meter persegi dan mampu menampung 171 jamaah.
Proyek
Sebanyak 30 masjid di seluruh Arab Saudi adalah bagian dari fase kedua Proyek Mohammed bin Salman untuk Mengembangkan Masjid Bersejarah.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman meresmikan peluncuran tahap kedua perbaikan dan pemulihan 30 masjid bersejarah di 13 wilayah di Kerajaan pada Juli.
Dari 30 masjid tersebut, enam di ibu kota Riyadh, lima di Mekah, empat di Madinah, tiga di wilayah Asir, dua di provinsi timur, dua di al-Jouf, dua di Jazan, satu di wilayah perbatasan utara, satu di Tabuk, satu di al-Baha, satu di Najran, satu di Hail, dan satu di al-Qassim.
“Perusahaan yang mengkhususkan diri dalam merestorasi bangunan bersejarah telah ditunjuk untuk melakukan tugas tersebut, dengan penekanan pada pelibatan para insinyur Saudi untuk menjaga identitas asli setiap masjid,” lapor SPA saat itu.
Proyek renovasi diumumkan pada 2018 dan telah ditugaskan untuk melestarikan dan memulihkan 130 masjid yang terletak di seluruh Kerajaan.
Selama fase pertama proyek, 30 masjid dipulihkan dengan biaya lebih dari USD13,3 juta. Masjid tertua yang dipugar pada tahap pertama berusia 1.432 tahun.
Saudi Press Agency (SPA) melaporkan tempat-tempat ibadah itu akan direnovasi tanpa kehilangan arsitektur historisnya sekaligus memperpanjang umurnya.
Masjid-masjid itu terpengaruh perubahan iklim dan kondisi cuaca selama beberapa dekade, sementara beberapa masjid telah ditinggalkan.
“Masjid-masjid bersejarah di Madinah mendapatkan arti penting dari hubungan dekat mereka dengan al-Sira al-Nabawiyah (biografi Nabi) dan beberapa situs yang terkait dengan era Islam, seperti gubernur AlUla yang menampung beberapa situs arkeologi,” papar laporan SPA.
Mekah
Masjid Al-Baiah, yang dibangun Khalifah Abbasiyah Abu Jafar al-Mansour dekat Jamrat al-Aqaba di Mina, adalah masjid target pertama yang akan direnovasi di Mekah selama fase kedua proyek tersebut.
Masjid ini memiliki daya tampung 68 jamaah.
Masjid Abu Inbeh di Harat al-Sham, dibangun lebih dari 900 tahun yang lalu. Sementara luas sebelum direnovasi menjadi 339,98 persegi, setelah dimodifikasi, luas baru dikurangi menjadi 335,31 meter persegi dengan daya tampung 357 jamaah, turun dari kapasitas 360 jamaah.
Masjid al-Khadr berusia 700 tahun di lingkungan al-Balad, hanya 66 kilometer dari Masjidil Haram di Mekah, sekarang berdiri di 355,09 meter persegi dengan kapasitas 355 jamaah.
Masjid Al-Fath di Kegubernuran al-Jamoum merupakan tempat ibadah dimana Nabi Muhammad diketahui pernah melaksanakan salat di tahun al-Fath (penaklukan Mekah).
“Masjid itu terbengkalai, hancur dan rusak selama berabad-abad terakhir hingga direnovasi pada 1419 Hijriah,” lapor SPA.
SPA menjelaskan, luas masjid akan meningkat dari 455,77 meter persegi menjadi 553,50 meter persegi, sementara kapasitasnya akan meningkat dari 218 menjadi 333.
Di pusat Thaqif di al-Taif, Masjid al-Jubail, yang dibangun lebih dari 300 tahun yang lalu, akan melihat area pasca-renovasi seluas 310 meter persegi sambil mempertahankan kapasitasnya saat ini menjadi 45 jamaah.
Madinah
“Masjid Bani Haram, yang terletak 1,68 kilometer dari Masjidil Nabawi, akan bertujuan mencocokkan perubahan masjid antara era lama dan baru," ungkap SPA.
Nabi Muhammad dikatakan pernah sholat di masjid itu.
Luas masjid 266,42 meter persegi akan bertambah 10 meter persegi setelah direnovasi dengan total kapasitas untuk 172 jamaah.
Masjid Al-Itham, terletak di dekat Kastil Bersejarah Mousa bin Nusair antara AlUla dan Hajrah, juga berasal dari era Nabi Muhammad yang dilaporkan mengidentifikasi arah sholat, yang dikenal sebagai al-Qiblah dalam bahasa Arab, saat dalam perjalanan ke “Ekspedisi Tabuk” pada tahun kesembilan Hijriah.
Masjid ini terletak di sebidang 773,34 meter persegi dan akan menampung 580 jamaah.
Di kota Kheif al-Huzami di Wadi al-Safra, Masjid Kheif al-Huzami, juga dikenal sebagai Masjid Pangeran Radwan, dibangun Menteri Haji Mesir Radwan al-Faqari pada pertengahan abad ke-11 Hijriah.
Sebagai bagian dari renovasi, total luasnya akan meningkat dari 527,94 meter persegi menjadi 603,35 meter persegi dan kapasitasnya akan meningkat dari 150 menjadi 180 jamaah.
Masjid Kastil yang bersejarah, juga dikenal sebagai Masjid Hamad bin Samihah setelah penguasa kota berusia lebih dari 100 tahun.
“Masjid itu terletak di pusat lingkungan Kastil bersejarah di kota al-Hanakieh,” ungkap SPA.
Masjid saat ini berdiri di 181,75 meter persegi, sebelum dimulainya renovasi. Ini akan ditingkatkan menjadi 263,55 meter persegi dan mampu menampung 171 jamaah.
Proyek
Sebanyak 30 masjid di seluruh Arab Saudi adalah bagian dari fase kedua Proyek Mohammed bin Salman untuk Mengembangkan Masjid Bersejarah.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman meresmikan peluncuran tahap kedua perbaikan dan pemulihan 30 masjid bersejarah di 13 wilayah di Kerajaan pada Juli.
Dari 30 masjid tersebut, enam di ibu kota Riyadh, lima di Mekah, empat di Madinah, tiga di wilayah Asir, dua di provinsi timur, dua di al-Jouf, dua di Jazan, satu di wilayah perbatasan utara, satu di Tabuk, satu di al-Baha, satu di Najran, satu di Hail, dan satu di al-Qassim.
“Perusahaan yang mengkhususkan diri dalam merestorasi bangunan bersejarah telah ditunjuk untuk melakukan tugas tersebut, dengan penekanan pada pelibatan para insinyur Saudi untuk menjaga identitas asli setiap masjid,” lapor SPA saat itu.
Proyek renovasi diumumkan pada 2018 dan telah ditugaskan untuk melestarikan dan memulihkan 130 masjid yang terletak di seluruh Kerajaan.
Selama fase pertama proyek, 30 masjid dipulihkan dengan biaya lebih dari USD13,3 juta. Masjid tertua yang dipugar pada tahap pertama berusia 1.432 tahun.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda