PBB Anggap Serangan di Pembangkit Nuklir Selatan Ukraina Bunuh Diri
Senin, 08 Agustus 2022 - 16:01 WIB
Moskow maupun Kiev belum bereaksi terhadap proposal IAEA tersebut sejauh ini.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye direbut pasukan Rusia pada akhir Februari, ketika Moskow meluncurkan kampanye militernya di Ukraina.
Fasilitas ini terus beroperasi dengan staf warga Ukraina di bawah kendali Rusia.
Pada Jumat, Moskow menuduh pasukan Ukraina menembakkan peluru artileri ke fasilitas itu, menyusul tuduhan beberapa percobaan serangan pesawat tak berawak selama sebulan terakhir.
Seorang pejabat senior non-proliferasi dan pengendalian senjata di Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan serangan terhadap pembangkit tersebut berisiko memicu peristiwa serupa dengan bencana nuklir Chernobyl 1986.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan "bagian dari peralatan" di pabrik itu mati karena penembakan, dan kebakaran terjadi di fasilitas itu dan dengan cepat dipadamkan.
Kementerian mengklaim “dengan keberuntungan semata,” peluru Ukraina tidak menyebabkan kebakaran yang lebih besar dan “kemungkinan bencana nuklir.”
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, bagaimanapun, mengklaim penembakan pembangkit nuklir berasal dari pasukan Rusia sendiri.
Pada Sabtu, media Ukraina menuduh Moskow melakukan serangan lain di fasilitas itu, mengklaim "serangan roket" merusak beberapa sensor radiasi dan melukai seorang pekerja.
Pada saat yang sama, para pejabat di Kiev menuduh Rusia menggunakan pabrik itu sebagai “pangkalan militer.”
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye direbut pasukan Rusia pada akhir Februari, ketika Moskow meluncurkan kampanye militernya di Ukraina.
Fasilitas ini terus beroperasi dengan staf warga Ukraina di bawah kendali Rusia.
Pada Jumat, Moskow menuduh pasukan Ukraina menembakkan peluru artileri ke fasilitas itu, menyusul tuduhan beberapa percobaan serangan pesawat tak berawak selama sebulan terakhir.
Seorang pejabat senior non-proliferasi dan pengendalian senjata di Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan serangan terhadap pembangkit tersebut berisiko memicu peristiwa serupa dengan bencana nuklir Chernobyl 1986.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan "bagian dari peralatan" di pabrik itu mati karena penembakan, dan kebakaran terjadi di fasilitas itu dan dengan cepat dipadamkan.
Kementerian mengklaim “dengan keberuntungan semata,” peluru Ukraina tidak menyebabkan kebakaran yang lebih besar dan “kemungkinan bencana nuklir.”
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, bagaimanapun, mengklaim penembakan pembangkit nuklir berasal dari pasukan Rusia sendiri.
Pada Sabtu, media Ukraina menuduh Moskow melakukan serangan lain di fasilitas itu, mengklaim "serangan roket" merusak beberapa sensor radiasi dan melukai seorang pekerja.
Pada saat yang sama, para pejabat di Kiev menuduh Rusia menggunakan pabrik itu sebagai “pangkalan militer.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda