Keanehan dalam Pembunuhan Zawahiri oleh AS: Diserang 2 Rudal tapi Tak Ada Ledakan
Selasa, 02 Agustus 2022 - 14:50 WIB
WASHINGTON - Pemimpin al-Qaeda yang terkenal Ayman al-Zawahiri terbunuh oleh dua rudal yang ditembakkan pesawat tak berawak atau drone Amerika Serikat (AS) ke rumah persembunyiannya di Kabul, Afghanistan, selama akhir pekan. Anehnya, foto-foto dari lokasi kejadian tidak menunjukkan tanda-tanda ledakan, dan para pejabat AS mengatakan tidak ada orang lain yang terluka.
Keanehan itu mengindikasikan bahwa AS kemungkinan menggunakan senjata rahasianya; Hellfire R9X yang mengerikan, sebuah rudal tanpa hulu ledak yang diyakini dilengkapi dengan enam bilah seperti silet yang memanjang dari badan pesawat yang mengiris
targetnya tetapi tidak meledak.
Laporan media AS menyebut drone tersebut dioperasikan oleh Badan Intelijen Pusat atau CIA.
Baik CIA maupun Pentagon tidak pernah mengonfirmasi senjata yang digunakan untuk membunuh para pemimpin kelompok teroris, termasuk kali ini terhadap al-Zawahiri sang tangan kanan Osama bin Laden.
Namun, rudal Hellfire R9X atau dikenal juga dengan sebutan bom ninja pertama kali muncul pada Maret 2017 ketika pemimpin senior al-Qaeda Abu al-Khayr al-Masri terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak saat bepergian dengan mobil di Suriah.
Foto-foto kendaraan menunjukkan lubang besar di atap, di mana lapisan logam pada mobil, dan semua interior, termasuk penumpangnya, tercabik-cabik secara fisik. Tapi bagian depan dan belakang mobil tampak utuh.
Sampai saat itu, rudal Hellfire—yang ditembakkan oleh drone dalam serangan yang ditargetkan—dikenal karena serangan pada umumnya menimbulkan ledakan yang kuat dan sering kali menimbulkan kerusakan dan kematian yang luas.
Keanehan itu mengindikasikan bahwa AS kemungkinan menggunakan senjata rahasianya; Hellfire R9X yang mengerikan, sebuah rudal tanpa hulu ledak yang diyakini dilengkapi dengan enam bilah seperti silet yang memanjang dari badan pesawat yang mengiris
targetnya tetapi tidak meledak.
Laporan media AS menyebut drone tersebut dioperasikan oleh Badan Intelijen Pusat atau CIA.
Baik CIA maupun Pentagon tidak pernah mengonfirmasi senjata yang digunakan untuk membunuh para pemimpin kelompok teroris, termasuk kali ini terhadap al-Zawahiri sang tangan kanan Osama bin Laden.
Namun, rudal Hellfire R9X atau dikenal juga dengan sebutan bom ninja pertama kali muncul pada Maret 2017 ketika pemimpin senior al-Qaeda Abu al-Khayr al-Masri terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak saat bepergian dengan mobil di Suriah.
Foto-foto kendaraan menunjukkan lubang besar di atap, di mana lapisan logam pada mobil, dan semua interior, termasuk penumpangnya, tercabik-cabik secara fisik. Tapi bagian depan dan belakang mobil tampak utuh.
Sampai saat itu, rudal Hellfire—yang ditembakkan oleh drone dalam serangan yang ditargetkan—dikenal karena serangan pada umumnya menimbulkan ledakan yang kuat dan sering kali menimbulkan kerusakan dan kematian yang luas.
Lihat Juga :
tulis komentar anda