Khamenei: Kekuatan Barat Adalah Mafia yang Dikendalikan Pedagang Zionis
Sabtu, 30 Juli 2022 - 19:00 WIB
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut kekuatan Barat adalah mafia yang dikendalikan oleh pedagang Zionis . Komentar petinggi Iran melalui Twitter itu membuat pemerintah Amerika Serikat (AS) tersinggung.
“Kekuatan Barat adalah mafia. Realitas kekuatan ini adalah mafia. Di puncak mafia ini berdiri para pedagang Zionis terkemuka, dan para politisi mematuhi mereka. AS adalah etalase mereka, dan mereka tersebar di mana-mana," bunyi tweet Khamenei yang dikutip Times of Israel, Jumat (29/7/2022).
Deborah Lipstadt, Utusan Khusus AS untuk Memantau dan Memerangi Anti-Semitisme, menentang komentar Khamenei.
“Kami mengecam anti-Semitisme yang terus berlanjut dan mengerikan ini. Retorika ini tidak dapat diterima—apalagi berbahaya—terutama dari seorang kepala negara. Itu harus dihentikan," katanya.
Pejabat AS ini sebelumnya juga mengecam pernyataan pemimpin Hungaria Victor Orban yang mengatakan dia enggan untuk menjadi bagian dari orang-orang dari ras campuran.
Menurut Lipstadt komentar Orban itu akan membangkitkan ideologi rasial Nazi.
Akun Twitter Khamenei tetap aktif meskipun ada aturan Twitter yang melarang ujaran kebencian.
Seorang pengguna yang berafiliasi dengan kantor pemimpin tertinggi Iran secara permanen dilarang oleh Twitter pada Januari karena mem-posting video yang menyerukan balas dendam terhadap mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump atas pembunuhan jenderal top Iran.
Menurut Twitter, prioritas utama perusahaan adalah menjaga orang tetap aman dan melindungi kesehatan percakapan di platform.
Raksasa media sosial itu mengatakan memiliki kebijakan yang jelas seputar perilaku kasar dan akan mengambil tindakan ketika pelanggaran teridentifikasi.
Namun kebijakan tersebut telah dipertanyakan oleh para tokoh pro-Israel dan sebuah panel Knesset atau Parlemen mengadakan rapat dengar pendapat mengenai masalah tersebut dua tahun lalu di mana mereka menginterogasi seorang eksekutif Twitter terkemuka di negara tersebut.
Ylwa Pettersson, kepala kebijakan Twitter untuk negara-negara Nordik dan Israel, menanggapi dengan mengatakan bahwa tweet di mana Khamenei menyerukan penghancuran Israel tidak melanggar aturan perusahaan tentang ujaran kebencian, dan mengindikasikan bahwa itu hanya dianggap sebagai “pedoman kebijakan luar negeri”. ”
“Kekuatan Barat adalah mafia. Realitas kekuatan ini adalah mafia. Di puncak mafia ini berdiri para pedagang Zionis terkemuka, dan para politisi mematuhi mereka. AS adalah etalase mereka, dan mereka tersebar di mana-mana," bunyi tweet Khamenei yang dikutip Times of Israel, Jumat (29/7/2022).
Deborah Lipstadt, Utusan Khusus AS untuk Memantau dan Memerangi Anti-Semitisme, menentang komentar Khamenei.
“Kami mengecam anti-Semitisme yang terus berlanjut dan mengerikan ini. Retorika ini tidak dapat diterima—apalagi berbahaya—terutama dari seorang kepala negara. Itu harus dihentikan," katanya.
Pejabat AS ini sebelumnya juga mengecam pernyataan pemimpin Hungaria Victor Orban yang mengatakan dia enggan untuk menjadi bagian dari orang-orang dari ras campuran.
Menurut Lipstadt komentar Orban itu akan membangkitkan ideologi rasial Nazi.
Akun Twitter Khamenei tetap aktif meskipun ada aturan Twitter yang melarang ujaran kebencian.
Seorang pengguna yang berafiliasi dengan kantor pemimpin tertinggi Iran secara permanen dilarang oleh Twitter pada Januari karena mem-posting video yang menyerukan balas dendam terhadap mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump atas pembunuhan jenderal top Iran.
Menurut Twitter, prioritas utama perusahaan adalah menjaga orang tetap aman dan melindungi kesehatan percakapan di platform.
Raksasa media sosial itu mengatakan memiliki kebijakan yang jelas seputar perilaku kasar dan akan mengambil tindakan ketika pelanggaran teridentifikasi.
Namun kebijakan tersebut telah dipertanyakan oleh para tokoh pro-Israel dan sebuah panel Knesset atau Parlemen mengadakan rapat dengar pendapat mengenai masalah tersebut dua tahun lalu di mana mereka menginterogasi seorang eksekutif Twitter terkemuka di negara tersebut.
Ylwa Pettersson, kepala kebijakan Twitter untuk negara-negara Nordik dan Israel, menanggapi dengan mengatakan bahwa tweet di mana Khamenei menyerukan penghancuran Israel tidak melanggar aturan perusahaan tentang ujaran kebencian, dan mengindikasikan bahwa itu hanya dianggap sebagai “pedoman kebijakan luar negeri”. ”
(min)
tulis komentar anda