Sekjen NATO kepada Parlemen Eropa: Berhenti Mengeluh dan Bantu Ukraina
Rabu, 20 Juli 2022 - 03:37 WIB
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mendesak Parlemen Uni Eropa untuk berhenti mengeluh dan mengambil tindakan untuk membantu Ukraina selama perang yang sedang berlangsung dengan Rusia .
Mengutip laporan Kyiv Post, Rabu (20/7/2022), saat berbicara tentang Parlemen Eropa, Stoltenberg mengatakan bahwa negara-negara anggota Uni Eropa harus secara finansial mendukung Ukraina untuk menangkis serangan dari tentara Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Harga yang kami bayar sebagai Uni Eropa, sebagai NATO, adalah harga yang dapat kami ukur dalam mata uang, dalam uang," katanya.
"Harga yang dibayar [Ukraina] diukur dengan nyawa yang hilang setiap hari," katanya lagi.
Stoltenberg, yang telah menjadi sekretaris jenderal NATO sejak 2014, menambahkan: "Kita harus berhenti mengeluh dan meningkatkan dan memberikan dukungan, berhenti [mengeluh] sepenuhnya."
Laporan Kyiv Post tidak merinci kapan dan di mana Stoltenberg membuat komentar tersebut.
Sejak tentara Putin menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Uni Eropa telah mengeluarkan enam paket sanksi terhadap Rusia, dengan yang terbaru termasuk larangan 90 persen impor minyak mentah Rusia.
Pada bulan Mei, Uni Eropa mengusulkan untuk menawarkan pinjaman sebesar 9 miliar euro dalam bentuk bantuan keuangan ke Ukraina, tetapi ini belum diselesaikan.
Mengutip laporan Kyiv Post, Rabu (20/7/2022), saat berbicara tentang Parlemen Eropa, Stoltenberg mengatakan bahwa negara-negara anggota Uni Eropa harus secara finansial mendukung Ukraina untuk menangkis serangan dari tentara Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Harga yang kami bayar sebagai Uni Eropa, sebagai NATO, adalah harga yang dapat kami ukur dalam mata uang, dalam uang," katanya.
"Harga yang dibayar [Ukraina] diukur dengan nyawa yang hilang setiap hari," katanya lagi.
Stoltenberg, yang telah menjadi sekretaris jenderal NATO sejak 2014, menambahkan: "Kita harus berhenti mengeluh dan meningkatkan dan memberikan dukungan, berhenti [mengeluh] sepenuhnya."
Laporan Kyiv Post tidak merinci kapan dan di mana Stoltenberg membuat komentar tersebut.
Sejak tentara Putin menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Uni Eropa telah mengeluarkan enam paket sanksi terhadap Rusia, dengan yang terbaru termasuk larangan 90 persen impor minyak mentah Rusia.
Pada bulan Mei, Uni Eropa mengusulkan untuk menawarkan pinjaman sebesar 9 miliar euro dalam bentuk bantuan keuangan ke Ukraina, tetapi ini belum diselesaikan.
tulis komentar anda