Putin Dilaporkan Panggil Eks Jenderal Gendut Rusia untuk Pimpin Perang di Ukraina
Senin, 27 Juni 2022 - 10:41 WIB
KIEV - Presiden Vladimir Putin dilaporkan telah memanggil pensiunan jenderal bertubuh gendut untuk membantu memimpin pasukan khusus Rusia dalam perang di Ukraina timur.
Laporan dari Daily Star, yang mengutip intelijen Barat, mengatakan pensiunan jenderal itu dipanggil lagi untuk berperang setelah Rusia kehilangan para perwira senior lainnya sejak invasi dimulai.
Perwira yang telah pensiun itu dikenal sebagai Jenderal (purn) Pavel (67). Dia akan menggantikan komandan sebelumnya yang terluka parah dalam serangan artileri.
Seorang sumber intelijen mengatakan Pavel beratnya diperkirakan 280 pon, makan lima kali sehari dengan satu liter vodka. Dia membutuhkan dua set pelindung tubuh.
Pavel, menurut laporan tersebut, adalah veteran perang Rusia di Afghanistan pada 1980-an.
“Sebagian besar komandan senior terbaik dan tangguh [Putin] telah terbunuh atau terluka dalam pertempuran di Ukraina, jadi dia memilih untuk mengirim perwira kelas dua ke garis depan yang tidak bertahan lama,” kata sumber intelijen itu kepada Daily Star, Minggu (25/6/2022).
“Jika seorang pensiunan jenderal mendapat pesan dari Putin yang mengatakan bahwa Ibu Rusia membutuhkan Anda untuk berperang di Ukraina, tidak banyak yang dapat Anda lakukan,” ujarnya.
“Dia sekarang menyeret para jenderal keluar dari masa pensiunnya, dan salah satunya adalah Jenderal Pavel."
Laporan dari Daily Star, yang mengutip intelijen Barat, mengatakan pensiunan jenderal itu dipanggil lagi untuk berperang setelah Rusia kehilangan para perwira senior lainnya sejak invasi dimulai.
Perwira yang telah pensiun itu dikenal sebagai Jenderal (purn) Pavel (67). Dia akan menggantikan komandan sebelumnya yang terluka parah dalam serangan artileri.
Seorang sumber intelijen mengatakan Pavel beratnya diperkirakan 280 pon, makan lima kali sehari dengan satu liter vodka. Dia membutuhkan dua set pelindung tubuh.
Pavel, menurut laporan tersebut, adalah veteran perang Rusia di Afghanistan pada 1980-an.
“Sebagian besar komandan senior terbaik dan tangguh [Putin] telah terbunuh atau terluka dalam pertempuran di Ukraina, jadi dia memilih untuk mengirim perwira kelas dua ke garis depan yang tidak bertahan lama,” kata sumber intelijen itu kepada Daily Star, Minggu (25/6/2022).
“Jika seorang pensiunan jenderal mendapat pesan dari Putin yang mengatakan bahwa Ibu Rusia membutuhkan Anda untuk berperang di Ukraina, tidak banyak yang dapat Anda lakukan,” ujarnya.
“Dia sekarang menyeret para jenderal keluar dari masa pensiunnya, dan salah satunya adalah Jenderal Pavel."
tulis komentar anda