Presiden Putin Janji Segera Kerahkan Rudal Nuklir Sarmat Rusia
Rabu, 22 Juni 2022 - 01:43 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan mengerahkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat terbaru pada akhir 2022. Misil canggih ini mampu membawa hulu ledak nuklir ke sasaran yang diincar.
“Kami telah berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua Sarmat yang berat. Menurut rencana, sistem pertama akan memasuki tugas tempur pada akhir tahun,” kata Putin dalam pidatonya kepada taruna yang lulus pada hari Selasa (21/6/2022), yang dilansir Russia Today.
ICBM Sarmat telah diuji coba pada bulan April lalu, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Senjata yang akan menggantikan sistem rudal Voyevoda yang lebih tua tersebut, juga dikenal dengan nama pelaporan NATO; SS-18 Satan dan dijuluki sebagai rudal Setan II.
Kepala badan antariksa Rusia; Roscosmos, Dmitry Rogozin, mengatakan pada bulan April lalu bahwa ICBM Sarmat adalah rudal paling kuat di kelasnya dalam hal jangkauan dan hulu ledak.
"Itu dirancang untuk menjadi tak terkalahkan untuk semua pertahanan udara yang ada," katanya.
Rogozin menambahkan bahwa misil Sarmat jauh lebih cepat daripada misil Voyevoda dan dapat menyerang target pada jarak yang hampir tidak terbatas.
komandan Pasukan Roket Strategis Rusia, Kolonel Jenderal Sergey Karakayev, mengumumkan bulan ini bahwa modernisasi dengan rudal siap tempur terbaik, termasuk ICBM Sarmat dan senjata luncur hipersonik Avangard, akan mencapai 86% pada akhir 2022.
Pengumuman Putin muncul ketika perang Rusia di Ukraina terus berlangsung. Dalam situasi kacau tersebut, Moskow juga mengancam Lithuania yang dianggap sudah memblokade Kaliningrad, wilayah Rusia di kawasan Baltik.
“Tentu saja, Rusia akan menanggapi tindakan bermusuhan. Langkah-langkah yang tepat sedang dikerjakan, dan akan diadopsi dalam waktu dekat," kata Kepala Dewan Keamanan Rusia, Nikolay Patrushev.
Dia menambahkan bahwa konsekuensi dari tanggapan Moskow akan memiliki dampak negatif yang serius pada rakyat Lituania.
“Kami telah berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua Sarmat yang berat. Menurut rencana, sistem pertama akan memasuki tugas tempur pada akhir tahun,” kata Putin dalam pidatonya kepada taruna yang lulus pada hari Selasa (21/6/2022), yang dilansir Russia Today.
ICBM Sarmat telah diuji coba pada bulan April lalu, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Senjata yang akan menggantikan sistem rudal Voyevoda yang lebih tua tersebut, juga dikenal dengan nama pelaporan NATO; SS-18 Satan dan dijuluki sebagai rudal Setan II.
Kepala badan antariksa Rusia; Roscosmos, Dmitry Rogozin, mengatakan pada bulan April lalu bahwa ICBM Sarmat adalah rudal paling kuat di kelasnya dalam hal jangkauan dan hulu ledak.
"Itu dirancang untuk menjadi tak terkalahkan untuk semua pertahanan udara yang ada," katanya.
Rogozin menambahkan bahwa misil Sarmat jauh lebih cepat daripada misil Voyevoda dan dapat menyerang target pada jarak yang hampir tidak terbatas.
komandan Pasukan Roket Strategis Rusia, Kolonel Jenderal Sergey Karakayev, mengumumkan bulan ini bahwa modernisasi dengan rudal siap tempur terbaik, termasuk ICBM Sarmat dan senjata luncur hipersonik Avangard, akan mencapai 86% pada akhir 2022.
Pengumuman Putin muncul ketika perang Rusia di Ukraina terus berlangsung. Dalam situasi kacau tersebut, Moskow juga mengancam Lithuania yang dianggap sudah memblokade Kaliningrad, wilayah Rusia di kawasan Baltik.
“Tentu saja, Rusia akan menanggapi tindakan bermusuhan. Langkah-langkah yang tepat sedang dikerjakan, dan akan diadopsi dalam waktu dekat," kata Kepala Dewan Keamanan Rusia, Nikolay Patrushev.
Dia menambahkan bahwa konsekuensi dari tanggapan Moskow akan memiliki dampak negatif yang serius pada rakyat Lituania.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda