Eks Penasihat Reagan: Kirim Nuklir ke Ukraina Akan Ubah Konflik Mengerikan Jadi Malapetaka

Sabtu, 18 Juni 2022 - 07:16 WIB
"AS tidak mempertaruhkan apa pun yang menjamin risiko penghancuran nuklir Kiev," imbuh Bandow.



Posisi ini mirip dengan mantan Presiden Barack Obama, yang meskipun Departemen Luar Negerinya mengawasi kudeta kekerasan terhadap pemerintah Ukraina yang terpilih secara demokratis pada tahun 2014, mengatakan bahwa Ukraina adalah kepentingan inti Rusia, dan bukan kepentingan Amerika. "Jadi Rusia akan selalu mampu mempertahankan dominasi eskalasi di sana," kata Obama kala itu.

"Sekarang, jika ada seseorang di kota ini yang akan mengeklaim bahwa kami akan mempertimbangkan untuk berperang dengan Rusia atas Crimea dan Ukraina timur, mereka harus berbicara dan menjelaskannya dengan sangat jelas," lanjut Obama.

Sementara gagasan nuklir Sikorski sejauh ini belum menjadi permulaan, dan telah menyebabkan teguran keras dari Kremlin, AS dan sekutunya terus menanggung biaya militer Kiev.

Setelah meloloskan paket bantuan militer dan ekonomi yang sangat besar senilai USD40 miliar untuk Ukraina bulan lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bantuan tambahan USD1 miliar dalam bentuk senjata untuk pasukan Kiev.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah mengangkat prospek Ukraina menyerahkan beberapa wilayah dalam pertukaran untuk perdamaian, sebuah ide juga dilontarkan oleh mantan menteri luar negeri AS Henry Kissinger bulan lalu.

Menurut Bandow, pemerintahan Biden harus memberikan “premium" pada upaya untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan cepat.

"Semakin lama berlanjut, semakin besar kerugian bagi Ukraina, ancaman bagi Eropa, dan bahaya bagi Amerika. Dan semakin banyak orang yang mungkin tergoda untuk mencoba ide-ide ekstrem seperti ide Sikorski," paparnya.
(min)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More