Dituding Paus Mungkin Telah Memprovokasi Rusia, Ini Pembelaan Sekjen NATO
Jum'at, 17 Juni 2022 - 05:46 WIB
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO , Jens Stoltenberg, buka suara terkait pernyataan Paus Fransiskus yang menyatakan aliansi bentukan Amerika Serikat (AS) itu mungkin telah memprovokasi Rusia terkait invasi ke Ukraina .
Berbicara di Brussel, Stoltenberg menegaskan bahwa NATO adalah aliansi pertahanan dan menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas krisis di Ukraina.
"Perang di Ukraina adalah perang Presiden Putin. Apa yang telah NATO lakukan selama bertahun-tahun adalah untuk mendukung negara berdaulat yang merdeka di Eropa di Ukraina. Ini bukan ancaman bagi siapa pun. Ini bukan provokasi. Dan itulah yang kami teruskan untuk Anda. Adalah Presiden Putin dan Moskow yang bertanggung jawab atas agresi brutal terhadap Ukraina ini," kata Stoltenberg,seperti dikutip dari The Guardian Jumat (17/6/2022).
Ia juga menegaskan kembali komitmen NATO menyediakan peralatan guna mempertahankan hak Ukraina untuk membela diri, dan mengumumkan bahwa NATO akan membuat lebih banyak penempatan pasukan di sisi timurnya.
Ia mengutuk perang tanpa henti terhadap Ukraina yang dilancarkan oleh Rusia, dan mengatakan NATO terus menawarkan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga dapat mempertahankan diri melawan agresi Moskow.
"Semua negara memiliki hak untuk memilih jalan mereka sendiri tanpa campur tangan pihak luar," ujar Stoltenberg.
Dikatakan oleh Stoltenberg, NATO sedang merencanakan paket bantuan yang komprehensif untuk Ukraina untuk meningkatkan interoperabilitas dan transisi Ukraina dari peralatan era Soviet ke senjata yang kompatibel dengan NATO.
Dalam istilah yang lebih luas, Stoltenberg mengatakan agresi Rusia adalah pengubah permainan, dan aliansi NATO akan mengerahkan lebih banyak pertahanan udara, laut dan dunia maya serta lebih banyak pasukan yang ditempatkan di depan.
Berbicara di Brussel, Stoltenberg menegaskan bahwa NATO adalah aliansi pertahanan dan menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas krisis di Ukraina.
"Perang di Ukraina adalah perang Presiden Putin. Apa yang telah NATO lakukan selama bertahun-tahun adalah untuk mendukung negara berdaulat yang merdeka di Eropa di Ukraina. Ini bukan ancaman bagi siapa pun. Ini bukan provokasi. Dan itulah yang kami teruskan untuk Anda. Adalah Presiden Putin dan Moskow yang bertanggung jawab atas agresi brutal terhadap Ukraina ini," kata Stoltenberg,seperti dikutip dari The Guardian Jumat (17/6/2022).
Ia juga menegaskan kembali komitmen NATO menyediakan peralatan guna mempertahankan hak Ukraina untuk membela diri, dan mengumumkan bahwa NATO akan membuat lebih banyak penempatan pasukan di sisi timurnya.
Ia mengutuk perang tanpa henti terhadap Ukraina yang dilancarkan oleh Rusia, dan mengatakan NATO terus menawarkan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga dapat mempertahankan diri melawan agresi Moskow.
"Semua negara memiliki hak untuk memilih jalan mereka sendiri tanpa campur tangan pihak luar," ujar Stoltenberg.
Dikatakan oleh Stoltenberg, NATO sedang merencanakan paket bantuan yang komprehensif untuk Ukraina untuk meningkatkan interoperabilitas dan transisi Ukraina dari peralatan era Soviet ke senjata yang kompatibel dengan NATO.
Dalam istilah yang lebih luas, Stoltenberg mengatakan agresi Rusia adalah pengubah permainan, dan aliansi NATO akan mengerahkan lebih banyak pertahanan udara, laut dan dunia maya serta lebih banyak pasukan yang ditempatkan di depan.
tulis komentar anda