Biden Hendak Temui Mohammed bin Salman, Jalan Kedubes Saudi Diganti Jamal Khashoggi
Kamis, 16 Juni 2022 - 10:19 WIB
WASHINGTON - Jalan di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Washington diganti namanya menjadi Jamal Khashoggi . Penggantian nama ini dilakukan Rabu ketika Presiden Joe Biden berencana berkunjung ke Saudi untuk bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman .
Pemerintah lokal Ibu Kota AS sengaja mengubah nama jalan di depan Kedubes Saudi dengan tulisan "Jamal Khashoggi Way" untuk menghormati jurnalis Saudi yang dibunuh dan dimutilasi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.
"Jalan ini akan berfungsi sebagai pengingat terus-menerus, peringatan untuk memori Jamal Khashoggi yang tidak dapat ditutup-tutupi," kata Phil Mendelson, presiden Dewan Distrik Columbia yang memilih dengan suara bulat untuk mengganti nama bentangan New Hampshire Avenue.
Dedikasi yang dijadwalkan sebelumnya datang satu hari setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Biden akan melakukan perjalanan bulan depan ke Arab Saudi dan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Menurut intelijen AS, Mohammed bin Salman adalah sosok yang memberi izin pembunuhan terhadap jurnalis pembangkang Saudi tersebut.
Biden sebelumnya berjanji untuk memberikan status paria kepada Arab Saudi atas masalah hak asasi manusia (HAM) termasuk pembunuhan Khashoggi, yang telah menulis secara kritis tentang pangeran yang berkuasa di The Washington Post.
Tawakkol Karman, seorang aktivis dan penulis Yaman yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian, mengatakan pada upacara penggantian nama jalan bahwa kunjungan Biden mendatang berarti telah meninggalkan komitmennya untuk mendukung HAM di seluruh dunia.
Sarah Leah Whitson, direktur eksekutif Democracy for the Arab World Now, sebuah kelompok HAM yang didirikan oleh Khashoggi, mengecam "penyerahan tak tahu malu" Biden.
Berdiri di depan kedutaan, dia berkata, "Kami bermaksud untuk mengingatkan orang-orang yang bersembunyi di balik pintu-pintu itu, kami bermaksud untuk mengingatkan mereka setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahwa ini adalah Jalan Jamal Khashoggi."
"Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka atas pembunuhan teman kami, seorang pria Saudi pemberani, Jamal Khashoggi, yang berani menantang tirani Mohammed bin Salman," ujarnya, seperti dikutip AFP, Kamis (16/6/2022).
Pemerintahan Biden mengeklaim telah mengambil pendekatan yang lebih keras daripada mantan presiden Donald Trump, yang akrab dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, tetapi masih melihat kepentingan vital dengan Arab Saudi--produsen minyak utama pada saat harga energi melonjak.
Pemerintah lokal Ibu Kota AS sengaja mengubah nama jalan di depan Kedubes Saudi dengan tulisan "Jamal Khashoggi Way" untuk menghormati jurnalis Saudi yang dibunuh dan dimutilasi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.
"Jalan ini akan berfungsi sebagai pengingat terus-menerus, peringatan untuk memori Jamal Khashoggi yang tidak dapat ditutup-tutupi," kata Phil Mendelson, presiden Dewan Distrik Columbia yang memilih dengan suara bulat untuk mengganti nama bentangan New Hampshire Avenue.
Dedikasi yang dijadwalkan sebelumnya datang satu hari setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Biden akan melakukan perjalanan bulan depan ke Arab Saudi dan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Menurut intelijen AS, Mohammed bin Salman adalah sosok yang memberi izin pembunuhan terhadap jurnalis pembangkang Saudi tersebut.
Biden sebelumnya berjanji untuk memberikan status paria kepada Arab Saudi atas masalah hak asasi manusia (HAM) termasuk pembunuhan Khashoggi, yang telah menulis secara kritis tentang pangeran yang berkuasa di The Washington Post.
Tawakkol Karman, seorang aktivis dan penulis Yaman yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian, mengatakan pada upacara penggantian nama jalan bahwa kunjungan Biden mendatang berarti telah meninggalkan komitmennya untuk mendukung HAM di seluruh dunia.
Sarah Leah Whitson, direktur eksekutif Democracy for the Arab World Now, sebuah kelompok HAM yang didirikan oleh Khashoggi, mengecam "penyerahan tak tahu malu" Biden.
Berdiri di depan kedutaan, dia berkata, "Kami bermaksud untuk mengingatkan orang-orang yang bersembunyi di balik pintu-pintu itu, kami bermaksud untuk mengingatkan mereka setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahwa ini adalah Jalan Jamal Khashoggi."
"Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka atas pembunuhan teman kami, seorang pria Saudi pemberani, Jamal Khashoggi, yang berani menantang tirani Mohammed bin Salman," ujarnya, seperti dikutip AFP, Kamis (16/6/2022).
Pemerintahan Biden mengeklaim telah mengambil pendekatan yang lebih keras daripada mantan presiden Donald Trump, yang akrab dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, tetapi masih melihat kepentingan vital dengan Arab Saudi--produsen minyak utama pada saat harga energi melonjak.
(min)
tulis komentar anda