Perdana Setelah Tiga Tahun, Menhan Australia dan China Bertemu Langsung
Minggu, 12 Juni 2022 - 16:25 WIB
SINGAPURA - Para Menteri Pertahanan Australia dan China bertemu untuk pertama kalinya dalam tiga tahun pada Minggu (12/6/2022). Pembicaraan ini digambarkan sebagai "langkah pertama yang penting" setelah periode hubungan yang tegang.
Menhan Australia, Richard Marles, mengadakan pembicaraan selama lebih dari satu jam dengan Menhan China Wei Fenghe di sela-sela KTT keamanan Dialog Shangri-La di Singapura. Marles menggambarkan pertemuan itu sebagai "langkah pertama yang penting" dan "sangat signifikan".
"Itu adalah kesempatan untuk melakukan pertukaran yang sangat jujur dan penuh, di mana saya mengangkat sejumlah masalah yang menjadi perhatian Australia," kata Marles, yang juga Wakil Perdana Menteri Australia, seperti dikutip dari AFP.
Pemerintah China tidak memberikan komentar segera setelah pertemuan tersebut. Hubungan antara Beijing dan Canberra telah membeku dalam beberapa tahun terakhir, setelah Canberra menyerukan penyelidikan independen tentang asal usul pandemi virus corona dan melarang raksasa telekomunikasi Huawei membangun jaringan 5G Australia.
China, yang merupakan mitra dagang terbesar Australia, menanggapi dengan memberlakukan tarif dan mengganggu lebih dari selusin industri utama, termasuk anggur, jelai, dan batu bara.
Marles mengatakan, intersepsi baru-baru ini terhadap sebuah pesawat patroli Australia di wilayah udara internasional oleh pesawat tempur China serta "kepentingan tetap Australia di Pasifik" termasuk di antara topik yang dibahas.
“Ini termasuk fokus Australia untuk memastikan bahwa negara-negara Pasifik tidak ditempatkan dalam posisi militerisasi yang meningkat," katanya.
Menhan Australia, Richard Marles, mengadakan pembicaraan selama lebih dari satu jam dengan Menhan China Wei Fenghe di sela-sela KTT keamanan Dialog Shangri-La di Singapura. Marles menggambarkan pertemuan itu sebagai "langkah pertama yang penting" dan "sangat signifikan".
"Itu adalah kesempatan untuk melakukan pertukaran yang sangat jujur dan penuh, di mana saya mengangkat sejumlah masalah yang menjadi perhatian Australia," kata Marles, yang juga Wakil Perdana Menteri Australia, seperti dikutip dari AFP.
Pemerintah China tidak memberikan komentar segera setelah pertemuan tersebut. Hubungan antara Beijing dan Canberra telah membeku dalam beberapa tahun terakhir, setelah Canberra menyerukan penyelidikan independen tentang asal usul pandemi virus corona dan melarang raksasa telekomunikasi Huawei membangun jaringan 5G Australia.
China, yang merupakan mitra dagang terbesar Australia, menanggapi dengan memberlakukan tarif dan mengganggu lebih dari selusin industri utama, termasuk anggur, jelai, dan batu bara.
Marles mengatakan, intersepsi baru-baru ini terhadap sebuah pesawat patroli Australia di wilayah udara internasional oleh pesawat tempur China serta "kepentingan tetap Australia di Pasifik" termasuk di antara topik yang dibahas.
“Ini termasuk fokus Australia untuk memastikan bahwa negara-negara Pasifik tidak ditempatkan dalam posisi militerisasi yang meningkat," katanya.
tulis komentar anda