Putin Ejek Barat Karena Menyebut Inflasi dengan Namanya
Jum'at, 10 Juni 2022 - 07:13 WIB
Putin mengatakan dia tidak ada hubungannya dengan kesulitan ekonomi yang dihadapi negara lain.
"Ini adalah hasil dari kesalahan (negara-negara Barat) mereka sendiri (yang dibuat dalam waktu yang lama)," papar dia.
Dengan pejabat AS secara teratur menyebut rekor inflasi tinggi negara mereka sebagai "kenaikan harga Putin", presiden Rusia bercanda dengan mengatakan, "Mereka sudah menyebut inflasi dengan nama saya."
Putin juga menyarankan generasi saat ini di Rusia memiliki nasib yang sama dengan kaisar Rusia abad ke-17, Peter The Great, yang "mengembalikan dan memperkuat wilayah".
“Nasib ini juga menimpa kita,” ungkap presiden.
Dia menjelaskan bahwa jika suatu negara tidak dapat membuat keputusan berdaulat sendiri, maka itu adalah koloni, terutama dalam kondisi geopolitik yang keras saat ini.
"Untuk mengklaim sebagai pemimpin, apalagi pemimpin global, ... negara mana pun, orang mana pun, kelompok etnis apa pun harus memastikan kedaulatannya," tegas Putin.
Dia menekankan, "Sebuah negara adalah negara berdaulat atau koloni. Tidak ada apa pun di antara keduanya."
Setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada 24 Februari, Barat mengutuknya sebagai "invasi" dan menanggapinya dengan sejumlah sanksi yang menargetkan ekonomi, bisnis, budaya, media, olahraga, serta banyak bidang lainnya.
Kremlin telah mengkritik sanksi Barat sebagai upaya "mengisolasi" Rusia, menggarisbawahi bahwa upaya tersebut ditakdirkan untuk sia-sia.
"Ini adalah hasil dari kesalahan (negara-negara Barat) mereka sendiri (yang dibuat dalam waktu yang lama)," papar dia.
Dengan pejabat AS secara teratur menyebut rekor inflasi tinggi negara mereka sebagai "kenaikan harga Putin", presiden Rusia bercanda dengan mengatakan, "Mereka sudah menyebut inflasi dengan nama saya."
Putin juga menyarankan generasi saat ini di Rusia memiliki nasib yang sama dengan kaisar Rusia abad ke-17, Peter The Great, yang "mengembalikan dan memperkuat wilayah".
“Nasib ini juga menimpa kita,” ungkap presiden.
Dia menjelaskan bahwa jika suatu negara tidak dapat membuat keputusan berdaulat sendiri, maka itu adalah koloni, terutama dalam kondisi geopolitik yang keras saat ini.
"Untuk mengklaim sebagai pemimpin, apalagi pemimpin global, ... negara mana pun, orang mana pun, kelompok etnis apa pun harus memastikan kedaulatannya," tegas Putin.
Dia menekankan, "Sebuah negara adalah negara berdaulat atau koloni. Tidak ada apa pun di antara keduanya."
Setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada 24 Februari, Barat mengutuknya sebagai "invasi" dan menanggapinya dengan sejumlah sanksi yang menargetkan ekonomi, bisnis, budaya, media, olahraga, serta banyak bidang lainnya.
Kremlin telah mengkritik sanksi Barat sebagai upaya "mengisolasi" Rusia, menggarisbawahi bahwa upaya tersebut ditakdirkan untuk sia-sia.
tulis komentar anda