Biodata dan Agama Bella Hadid, Supermodel yang Getol Bela Perjuangan Palestina

Rabu, 18 Mei 2022 - 09:17 WIB
Hadid dan saudara-saudaranya dibesarkan di sebuah peternakan di Santa Barbara, California. Keluarga itu pindah ke Beverly Hills setelah sepuluh tahun.

Sebagai seorang remaja, Hadid adalah seorang penunggang kuda dan bermimpi berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 2016. Meski demikian, dia berkompetisi dalam ekuisiasi yang bukan merupakan disiplin Olimpiade.

Dia didiagnosis, bersama dengan ibu dan saudara laki-lakinya, dengan penyakit lyme kronis pada 2012.

Setelah lulus dari Malibu High School pada 2014, Hadid pindah ke New York City untuk belajar fotografi di Parsons School of Design.

Dia menangguhkan studinya untuk fokus pada karir modelingnya, tetapi telah menyatakan minatnya untuk kembali ke sekolah setelah dia selesai menjadi model untuk mengembangkan fotografi fashion.

Hadid juga menyatakan minatnya untuk berakting.

Ketika membahas penentangannya terhadap kebijakan imigrasi Presiden Trump pada 2017, Hadid berbagi dalam wawancara dengan Porter bahwa dia "bangga menjadi seorang Muslim" sambil merenungkan sejarah ayahnya sebagai seorang pengungsi.

Pada Maret 2022, selama cerita sampul dengan Vogue Amerika, Hadid mengungkapkan bahwa dia menjalani gaya hidup spiritual.

Meskipun keluarganya tidak religius, dia mengaku tumbuh belajar tentang Yudaisme dan tertarik pada Islam.

“Saya sangat spiritual, dan saya menemukan bahwa saya terhubung dengan setiap agama,” ujar dia.

Dia menambahkan, “Ada hal-hal cara saya adalah jalan yang benar dalam sifat manusia, tetapi bagi saya itu bukan tentang tuhan saya atau tuhan Anda. Saya hanya memanggil siapa pun yang bersedia berada di sana untuk saya.”

Pada Januari 2017, Hadid menghadiri pawai "Tanpa Larangan, Tanpa Tembok" di New York City.

Saat itu dia mengatakan dalam wawancara bahwa sejarah keluarganya sendiri yang mendorongnya untuk berpartisipasi dalam pawai itu.

"Saya datang dari latar belakang yang sangat beragam. Saya memiliki pengalaman yang luar biasa di seluruh dunia… dan saya telah belajar bahwa kita semua hanyalah manusia biasa, dan kita semua berhak mendapatkan rasa hormat dan kebaikan. Kita seharusnya tidak memperlakukan orang seolah-olah mereka tidak pantas mendapatkan kebaikan hanya karena etnis mereka. Itu tidak benar," tutur dia.

Pada 8 Desember 2017, Hadid bergabung dengan protes di London terhadap keputusan Trump untuk memindahkan kedutaan AS di Israel dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More