Biden Jamu Para Pemimpin ASEAN di Gedung Putih, Apa yang Akan Dibahas?
Kamis, 12 Mei 2022 - 14:59 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjamu para pemimpin Asia Tenggara di Washington di tengah perang Ukraina yang merupakan prioritas utama kebijakan luar negerinya. Ini menandakan komitmen AS terhadap kawasan di mana ia terlibat dalam perebutan dominasi dengan China .
Beberapa masalah kritis seperti kebangkitan ekonomi pasca-COVID, perubahan iklim, dan kudeta Myanmar akan dibahas pada pertemuan dua hari mulai Kamis waktu setempat. Para pemimpin dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), sebuah blok yang terdiri dari 10 negara yang bersama-sama membentuk ekonomi terbesar ketujuh di dunia, akan hadir di sana.
Mantan sekretaris jenderal ASEAN , Ong Keng Yong mengatakan, masalah keamanan kemungkinan akan dibahas di pertemuan tersebut.
“Tidak dapat dihindari bahwa masalah geopolitik dan keamanan internasional akan diangkat dan didiskusikan, tetapi dalam hal ini, saya tidak mengharapkan ada langkah dramatis,” kata Ong.
“Ada kebutuhan bagi AS untuk lebih hadir di negara-negara Asia Tenggara," ia menambahkan seperti dilansir dari CNBC, Kamis (12/5/2022).
Gedung Putih sendiri mengatakan pertemuan itu akan menunjukkan komitmen abadi Amerika Serikat terhadap ASEAN dan memperingati 45 tahun hubungan AS-ASEAN.
AS sering menekankan "sentralitas ASEAN" pada strategi Indo Pasifiknya untuk menahan China. Penekanan ini memberi kawasan yang dihuni oleh negara-negara yang tidak mau secara terbuka memilih antara AS dan China itu beberapa kekuatan tawar.
Ong, yang juga merupakan duta besar Singapura, mengatakan Asia menawarkan cukup banyak untuk membuat AS tetap terlibat meskipun sebelumnya sibuk dengan perang di Ukraina.
Beberapa masalah kritis seperti kebangkitan ekonomi pasca-COVID, perubahan iklim, dan kudeta Myanmar akan dibahas pada pertemuan dua hari mulai Kamis waktu setempat. Para pemimpin dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), sebuah blok yang terdiri dari 10 negara yang bersama-sama membentuk ekonomi terbesar ketujuh di dunia, akan hadir di sana.
Mantan sekretaris jenderal ASEAN , Ong Keng Yong mengatakan, masalah keamanan kemungkinan akan dibahas di pertemuan tersebut.
“Tidak dapat dihindari bahwa masalah geopolitik dan keamanan internasional akan diangkat dan didiskusikan, tetapi dalam hal ini, saya tidak mengharapkan ada langkah dramatis,” kata Ong.
“Ada kebutuhan bagi AS untuk lebih hadir di negara-negara Asia Tenggara," ia menambahkan seperti dilansir dari CNBC, Kamis (12/5/2022).
Gedung Putih sendiri mengatakan pertemuan itu akan menunjukkan komitmen abadi Amerika Serikat terhadap ASEAN dan memperingati 45 tahun hubungan AS-ASEAN.
AS sering menekankan "sentralitas ASEAN" pada strategi Indo Pasifiknya untuk menahan China. Penekanan ini memberi kawasan yang dihuni oleh negara-negara yang tidak mau secara terbuka memilih antara AS dan China itu beberapa kekuatan tawar.
Ong, yang juga merupakan duta besar Singapura, mengatakan Asia menawarkan cukup banyak untuk membuat AS tetap terlibat meskipun sebelumnya sibuk dengan perang di Ukraina.
Lihat Juga :
tulis komentar anda