Intelijen Inggris: Amunisi Presisi Rusia Telah Sangat Menipis
Senin, 09 Mei 2022 - 13:58 WIB
LONDON - Laporan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris pada Senin (9/5/2022) menduga persediaan amunisi presisi berpemandu militer Rusia telah sangat menipis. Pembaruan intelijen ini muncul ketika invasi Moskow terhadap Ukraina telah memasuki hari ke-75.
"Pada awal invasinya ke Ukraina, Rusia secara terbuka mempromosikan kemampuannya untuk melakukan serangan bedah dan membatasi kerusakan tambahan," bunyi laporan intelijen tersebut. "Dinyatakan bahwa kota-kota Ukraina akan aman dari pengeboman."
“Namun, karena konflik terus berlanjut di luar perkiraan Rusia sebelum perang, persediaan amunisi presisi berpemandu Rusia kemungkinan telah sangat menipis," lanjut laporan tersebut.
"Ini telah memaksa penggunaan amunisi yang sudah tersedia tetapi sudah tua yang kurang dapat diandalkan, kurang akurat, dan lebih mudah dicegat. Rusia kemungkinan akan berjuang untuk mengganti persenjataan presisi yang telah dikeluarkannya."
"Selain itu, invasi Rusia ke Ukraina telah mengungkapkan kekurangan dalam kemampuannya untuk melakukan serangan presisi dalam skala besar. Rusia telah menjadikan kota-kota Ukraina untuk pengeboman yang intens dan tanpa pandang bulu dengan sedikit atau tanpa memperhatikan korban sipil,” imbuh laporan tersebut seperti dikutip The Jerusalem Post.
Sementara itu, militer Ukraina mengonfirmasi bahwa Rusia melanjutkan agresi bersenjata skala penuh untuk membangun kontrol penuh atas oblast Donetsk dan Luhansk. "Dan menciptakan koridor darat antara daratan Rusia dan Crimea yang diduduki," tulis Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina di halam Facebook-nya, pagi ini.
Menurut posting militer tersebut, serangan utama Rusia terjadi di arah Slobozhansky dan Donetsk, tetapi masih ada kemungkinan besar serangan rudal di seluruh Ukraina.
Rusia juga mengerahkan pasukan di daerah Izium untuk menyerang ke selatan menuju kota oblast Kharkiv Sulyhivka, Nova Dmytrivka dan Kurulka.
Rusia juga memusatkan hingga 19 batalyon taktis di wilayah Belgorod dekat perbatasan Ukraina untuk mengisi kembali unit-unit yang telah menderita kerugian signifikan.
Di wilayah Donetsk, pasukan Rusia memfokuskan upaya mereka untuk menerobos garis pertahanan Ukraina menggunakan pesawat dan artileri, untuk menguasai kota Rubizhne dan Popasna dan kemudian melanjutkan ke barat ke Siversk, Slovyansk, Lysychansk, dan Avdiivka.
Di oblast Zaporizhzhia, tentara Rusia telah menyita dokumen pribadi dari warga setempat tanpa alasan dan mengatakan bahwa semuanya akan dikembalikan jika warga sipil merayakan Hari Kemenangan.
"Pada awal invasinya ke Ukraina, Rusia secara terbuka mempromosikan kemampuannya untuk melakukan serangan bedah dan membatasi kerusakan tambahan," bunyi laporan intelijen tersebut. "Dinyatakan bahwa kota-kota Ukraina akan aman dari pengeboman."
“Namun, karena konflik terus berlanjut di luar perkiraan Rusia sebelum perang, persediaan amunisi presisi berpemandu Rusia kemungkinan telah sangat menipis," lanjut laporan tersebut.
"Ini telah memaksa penggunaan amunisi yang sudah tersedia tetapi sudah tua yang kurang dapat diandalkan, kurang akurat, dan lebih mudah dicegat. Rusia kemungkinan akan berjuang untuk mengganti persenjataan presisi yang telah dikeluarkannya."
"Selain itu, invasi Rusia ke Ukraina telah mengungkapkan kekurangan dalam kemampuannya untuk melakukan serangan presisi dalam skala besar. Rusia telah menjadikan kota-kota Ukraina untuk pengeboman yang intens dan tanpa pandang bulu dengan sedikit atau tanpa memperhatikan korban sipil,” imbuh laporan tersebut seperti dikutip The Jerusalem Post.
Sementara itu, militer Ukraina mengonfirmasi bahwa Rusia melanjutkan agresi bersenjata skala penuh untuk membangun kontrol penuh atas oblast Donetsk dan Luhansk. "Dan menciptakan koridor darat antara daratan Rusia dan Crimea yang diduduki," tulis Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina di halam Facebook-nya, pagi ini.
Menurut posting militer tersebut, serangan utama Rusia terjadi di arah Slobozhansky dan Donetsk, tetapi masih ada kemungkinan besar serangan rudal di seluruh Ukraina.
Rusia juga mengerahkan pasukan di daerah Izium untuk menyerang ke selatan menuju kota oblast Kharkiv Sulyhivka, Nova Dmytrivka dan Kurulka.
Rusia juga memusatkan hingga 19 batalyon taktis di wilayah Belgorod dekat perbatasan Ukraina untuk mengisi kembali unit-unit yang telah menderita kerugian signifikan.
Di wilayah Donetsk, pasukan Rusia memfokuskan upaya mereka untuk menerobos garis pertahanan Ukraina menggunakan pesawat dan artileri, untuk menguasai kota Rubizhne dan Popasna dan kemudian melanjutkan ke barat ke Siversk, Slovyansk, Lysychansk, dan Avdiivka.
Di oblast Zaporizhzhia, tentara Rusia telah menyita dokumen pribadi dari warga setempat tanpa alasan dan mengatakan bahwa semuanya akan dikembalikan jika warga sipil merayakan Hari Kemenangan.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda