Trump akan Hentikan Putin Gunakan Kata Nuklir Lagi
Senin, 25 April 2022 - 16:18 WIB
Trump, bagaimanapun, mengatakan kepada Morgan bahwa dia akan melambai-lambaikan nuklir Amerika sendiri ke Putin.
"Menurut saya, kami memiliki jauh lebih banyak daripada Anda, jauh lebih kuat dari Anda, dan Anda tidak dapat menggunakan kata itu lagi," papar dia.
Sebagian besar sumber menunjukkan bahwa Rusia sebenarnya memiliki jumlah hulu ledak yang lebih banyak daripada AS.
“Anda tidak dapat menggunakan kata nuklir lagi, dan jika Anda melakukannya, kita akan mendapat masalah,” ujar Trump, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pernyataan sebelumnya oleh Trump bahkan lebih langsung, dengan mantan presiden mengatakan kepada Fox News pada Maret bahwa dia akan mengirim kapal selam bersenjata nuklir “meluncur bolak-balik, naik dan turun pantai (Rusia).”
Namun, pesan Trump tentang konflik saat ini tidak konsisten. Setelah menyatakan akan mengancam Rusia dengan rudal nuklir, dia menyerukan pekan lalu untuk negosiasi mengakhiri konflik di Ukraina, dengan menyatakan, “Tidak masuk akal bahwa Rusia dan Ukraina tidak duduk dan menyelesaikan semacam kesepakatan.”
Dia menambahkan, “Ada solusi, dan itu harus dipikirkan sekarang, bukan nanti, ketika semua orang akan MATI!”
Kekhawatiran akan perang nuklir kemungkinan besar telah mempengaruhi tanggapan Barat terhadap konflik Ukraina.
Saat negara-negara NATO dan Uni Eropa telah menargetkan Rusia dengan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menyalurkan senjata bernilai miliaran dolar ke rezim Zelensky di Kiev, Barat belum secara langsung mengirim pasukan ke dalam konflik, juga tidak ada kekuatan Barat yang memberlakukan zona larangan terbang karena ketakutan akan konflik langsung dengan Rusia.
Presiden AS Joe Biden telah menyatakan situasi seperti itu dapat berubah menjadi "perang dunia ketiga."
"Menurut saya, kami memiliki jauh lebih banyak daripada Anda, jauh lebih kuat dari Anda, dan Anda tidak dapat menggunakan kata itu lagi," papar dia.
Sebagian besar sumber menunjukkan bahwa Rusia sebenarnya memiliki jumlah hulu ledak yang lebih banyak daripada AS.
“Anda tidak dapat menggunakan kata nuklir lagi, dan jika Anda melakukannya, kita akan mendapat masalah,” ujar Trump, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pernyataan sebelumnya oleh Trump bahkan lebih langsung, dengan mantan presiden mengatakan kepada Fox News pada Maret bahwa dia akan mengirim kapal selam bersenjata nuklir “meluncur bolak-balik, naik dan turun pantai (Rusia).”
Namun, pesan Trump tentang konflik saat ini tidak konsisten. Setelah menyatakan akan mengancam Rusia dengan rudal nuklir, dia menyerukan pekan lalu untuk negosiasi mengakhiri konflik di Ukraina, dengan menyatakan, “Tidak masuk akal bahwa Rusia dan Ukraina tidak duduk dan menyelesaikan semacam kesepakatan.”
Dia menambahkan, “Ada solusi, dan itu harus dipikirkan sekarang, bukan nanti, ketika semua orang akan MATI!”
Kekhawatiran akan perang nuklir kemungkinan besar telah mempengaruhi tanggapan Barat terhadap konflik Ukraina.
Saat negara-negara NATO dan Uni Eropa telah menargetkan Rusia dengan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menyalurkan senjata bernilai miliaran dolar ke rezim Zelensky di Kiev, Barat belum secara langsung mengirim pasukan ke dalam konflik, juga tidak ada kekuatan Barat yang memberlakukan zona larangan terbang karena ketakutan akan konflik langsung dengan Rusia.
Presiden AS Joe Biden telah menyatakan situasi seperti itu dapat berubah menjadi "perang dunia ketiga."
tulis komentar anda