Gara-gara Mohammed bin Salman, Para Pangeran Arab Saudi Jual Rumah dan Kapal Pesiar
Senin, 25 April 2022 - 09:31 WIB
RIYADH - Para pangeran anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi diam-diam menjual rumah, kapal pesiar hingga karya seni mahal ke luar negeri. Itu dilakukan untuk menghasilkan uang tunai setelah Putra Mahkota Mohammed bin Salman (36) mengeringkan banyak sumber uang yang mereka gunakan untuk mendukung pengeluaran luar biasa.
Aset-aset mahal itu sebelumnya mewakili perubahan besar dalam keberuntungan tak terduga para pangeran papan atas akibat booming minyak pada 1970-an dan 1980-an.
Mengutip laporan Bloomberg, Senin (25/4/2022), uang dari penjualan minyak itu sebagian besar dihabiskan untuk aset yang sulit dijual atau habis dengan pengeluaran mencapai USD30 juta per bulan untuk beberapa bangsawan dengan staf besar dan gaya hidup mewah.
Namun, semua aset itu menjadi rentan setelah Pangeran Mohammed bin Salman, sebagai penguasa de facto, melakukan perubahan dalam kebijakan pemerintah.
Penjualan aset-aset mahal diungkap oleh orang-orang yang dekat dengan para pangeran yang melakukan penjualan.
Para sumber itu mengatakan para pangeran membutuhkan uang tunai untuk membayar tagihan rutin termasuk pemeliharaan properti, pajak, gaji staf dan biaya parkir untuk pesawat dan kapal mereka.
Dalam beberapa kasus, lanjut para sumber, mereka juga dimotivasi oleh keinginan untuk memiliki aset yang tidak terlalu mencolok untuk menghindari perhatian Pangeran Mohammed bin Salman, yang telah membatasi hak istimewa dan aksesnya ke dana negara dalam keluarga Al Saud sejak ayahnya mengambil alih takhta pada tahun 2015.
Pemerintah Arab Saudi, menurut laporan Bloomberg, mengetahui penjualan tersebut.
Aset-aset mahal itu sebelumnya mewakili perubahan besar dalam keberuntungan tak terduga para pangeran papan atas akibat booming minyak pada 1970-an dan 1980-an.
Mengutip laporan Bloomberg, Senin (25/4/2022), uang dari penjualan minyak itu sebagian besar dihabiskan untuk aset yang sulit dijual atau habis dengan pengeluaran mencapai USD30 juta per bulan untuk beberapa bangsawan dengan staf besar dan gaya hidup mewah.
Namun, semua aset itu menjadi rentan setelah Pangeran Mohammed bin Salman, sebagai penguasa de facto, melakukan perubahan dalam kebijakan pemerintah.
Penjualan aset-aset mahal diungkap oleh orang-orang yang dekat dengan para pangeran yang melakukan penjualan.
Para sumber itu mengatakan para pangeran membutuhkan uang tunai untuk membayar tagihan rutin termasuk pemeliharaan properti, pajak, gaji staf dan biaya parkir untuk pesawat dan kapal mereka.
Dalam beberapa kasus, lanjut para sumber, mereka juga dimotivasi oleh keinginan untuk memiliki aset yang tidak terlalu mencolok untuk menghindari perhatian Pangeran Mohammed bin Salman, yang telah membatasi hak istimewa dan aksesnya ke dana negara dalam keluarga Al Saud sejak ayahnya mengambil alih takhta pada tahun 2015.
Pemerintah Arab Saudi, menurut laporan Bloomberg, mengetahui penjualan tersebut.
tulis komentar anda