4 Ledakan Guncang Afghanistan, 31 Tewas
Jum'at, 22 April 2022 - 03:42 WIB
KABUL - Puluhan orang tewas atau terluka dalam empat ledakan yang terjadi di sejumlah tempat di Afghanistan pada Kamis (21/4/2022). Kantor berita yang berbasis di Inggris, BBC melaporkan setidaknya 31 orang tewas dan 87 lainnya terluka.
Ledakan pertama menghancurkan sebuah masjid Syiah di kota Mazar-i-Sharif.
Laporan lokal dan saksi mata mengatakan ledakan di Mazar-i-Sharif terjadi di Seh Dokan, salah satu masjid terbesar yang digunakan secara lokal oleh kelompok minoritas Hazara.
Ledakan itu dikatakan terjadi saat jemaah sedang bersiap untuk melakukan salat. Gambar yang dibagikan di media sosial, yang belum diverifikasi oleh BBC, menunjukkan situs itu dipenuhi pecahan kaca dan korban dievakuasi.
Seorang wanita di Mazar-i-Sharif mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia sedang berbelanja di pasar terdekat ketika dia mendengar ledakan besar di dekat masjid.
"Gelas toko pecah dan sangat ramai dan semua orang mulai berlarian," katanya, meminta namanya tidak disebutkan.
Juru bicara departemen kesehatan masyarakat provinsi, Ahmad Zia Zindani, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa darah dan ketakutan ada di mana-mana, dan orang-orang berteriak ketika mencari berita tentang kerabat mereka di rumah sakit setempat.
Jumlah korban tetap cair pada tahap ini dan dapat berubah.
Ledakan pertama menghancurkan sebuah masjid Syiah di kota Mazar-i-Sharif.
Laporan lokal dan saksi mata mengatakan ledakan di Mazar-i-Sharif terjadi di Seh Dokan, salah satu masjid terbesar yang digunakan secara lokal oleh kelompok minoritas Hazara.
Ledakan itu dikatakan terjadi saat jemaah sedang bersiap untuk melakukan salat. Gambar yang dibagikan di media sosial, yang belum diverifikasi oleh BBC, menunjukkan situs itu dipenuhi pecahan kaca dan korban dievakuasi.
Seorang wanita di Mazar-i-Sharif mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia sedang berbelanja di pasar terdekat ketika dia mendengar ledakan besar di dekat masjid.
"Gelas toko pecah dan sangat ramai dan semua orang mulai berlarian," katanya, meminta namanya tidak disebutkan.
Juru bicara departemen kesehatan masyarakat provinsi, Ahmad Zia Zindani, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa darah dan ketakutan ada di mana-mana, dan orang-orang berteriak ketika mencari berita tentang kerabat mereka di rumah sakit setempat.
Jumlah korban tetap cair pada tahap ini dan dapat berubah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda