Rusia Kirim Proposal Perdamaian ke Ukraina

Kamis, 21 April 2022 - 04:23 WIB
Rusia Kirim Proposal...
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov. Foto/New York Post
MOSKOW - Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin , Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Moskow telah meneruskan ke Ukraina sebuah “draf dokumen” perdamaian dengan kata-kata konkret. Hal itu diungkapkannya mengomentari negosiasi perdamaian yang terhenti antara Rusia dan Ukraina,

"Bola ada diistana mereka, kami menunggu tanggapan mereka," kata Peskov, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (21/4/2022).

Ketika ditanya apakah ada tenggat waktu bagi Ukraina untuk menanggapi, Peskov mengindikasikan bahwa itu terserah Kiev. Bagaimanapun, ia mencatat, bahwa Ukraina tidak menunjukkan banyak kecenderungan untuk mengintensifkan proses negosiasi.

"Ukraina terus-menerus menjauh dari kata-kata mereka, terus-menerus mengubahnya,” tudingnya.

Juru bicara Kremlin itu menyimpulkan bahwa kurangnya konsistensi ini memiliki konsekuensi yang sangat buruk dalam hal efektivitas negosiasi.

Pernyataan Peskov menegaskan pernyataan sebelumnya oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, yang mengatakan bahwa Moskow telah kehilangan kepercayaan pada negosiator Ukraina.

Berbicara kepada saluran berita Rossiya 24, Zakharova menggunakan pepatah Rusia 'percaya, tetapi verifikasi' yang disingkat menjadi 'verifikasi', "karena kami sudah lama tidak mempercayai orang-orang ini."

Zakharova melanjutkan dengan memberi kesan bahwa pemerintah Ukraina tidak bertindak secara independen tetapi lebih dikendalikan dari luar. Dia menggambarkan penanganan pembicaraan oleh “rezim Kiev” sebagai “sirkus,” mengatakan bahwa pihak berwenang Ukraina terus mengubah posisi mereka.

Baca juga: Donbass Memanas, Ukraina Terima Dukungan Pesawat dari Sekutu AS

Selain itu, Zakharova mengesankan bahwa partisipasi Kiev dalam negosiasi tidak lebih dari taktik pengalihan. Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa Moskow “siap untuk itu,” setelah melihat di mana kesepakatan Minsk berakhir.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!